Walau kau berubah aku kan bertahan, kau selamanya adalah istri mungilku. Aku tahu kau akan kembali. Maafkan aku karena selalu merepotkanmu dengan keterbatasanku. Aku tahu kau lelah, kau sangat pandai menyembunyikannya. Kau selalu tersenyum, senyuman itu membuatku muak. Bisakah kau menumpahkannya semua kepadaku? Andai saja kejadian itu tidak terjadi..
"Nah! Sudah selesai!" sorak Jisoo kegirangan
"Aku harus cepat! Sebentar lagi sudah jam makan siang"
Kim Jisoo, dengan semangat membungkus kotak bekal untuk suaminya. Jisoo sedang cuti karena usia kandungannya yang menginjak 8 bulan. Seperti biasa, demi mengusir kebosanannya ia selalu mengantar makan siang untuk suami tercintanya + mengobati kerinduannya. Oh ayolah Jisoo tidak bisa berjauhan dari Taehyung.
Tringg!!
Ponsel Jisoo berdering, dengan cepat Jisoo mengangkatnya
"Nee, oppa?"
"Jisoo maafkan oppa, oppa tidak bisa mengantarmu ke kantor Taehyung"
"Tidak apa, oppa. Jisoo mengerti, oppa pasti sangat sibuk"
"Oppa sudah menelfon Taehyung, dia akan makan siang di rumah"
"Ah nee arraso, gomawo Seokjin oppa"
"Tidak masalah Jisoo, sudah ya"
Sambungan terputus. Jisoo mengerti, oppanya itu sangat sibuk. Tapi ia masih sempat-sempatnya mengantarkan adik kecilnya ini untuk menemui suaminya. Jisoo menekan nomor suaminya dan segera menghubungi nya.
"Nee, changiya?"
"Taehyung bisakah aku yang kesana? Kau sibuk bukan? Aku akan naik taksi"
"Tidak Jisoo! Aku tidak ingin kau kenapa-napa. Tunggu, aku akan kesana. Tidak ada penolakan!"
"Baiklah, hati-hati Taehyung"
"Nee"
Jisoo lupa suaminya itu over protektif dan keras kepala, perasaannya tidak enak. Tapi ia berusaha berfikiran positif.Sudah hampir 1 jam Jisoo menunggu, dirinya sangat tidak tenang. Biasanya Taehyung akan sampai dalam 15 menit, tapi ini sudah lebih 45 menit! Jisoo memutuskan menunggu diluar rumah. Tiba-tiba ponselnya berdering
"Jisoo Taehyung Jisoo!!" seru diseberang sana dengan panik
"Ke-kenapa oppa?!" Jisoo tak kalah panik, tangannya gemetaran
"Taehyung kecelakaan! Dia se-sedang d-di Rumah Sakit Seoul. Jisoo! Dengarkan oppa! Kau tetap disana! Oppa akan menjemputmu!!"
"JISOO!!!"
Jisoo menjatuhkan ponselnya. Sial. Dia sudah berperasaan tidak enak. Air matanya mulai mengalir deras, telinganya berdengung. Dia berlari menuju Rumah Sakit Seoul. Dia tidak peduli, Taehyung adalah segalanya bagi Jisoo. Seakan menjadi tuli dan buta, Jisoo tidak melihat lampu lalu lintas berubah menjadi hijau, seenaknya dia berlari tanpa mempedulikan klakson mobil yang melaju dengan cepat
