Prolog

2 2 0
                                    

Rumah megah dengan cat gold yang terkesan elegan dengan berbagai macam furniture yang melengkapi setiap sudut rumah tersebut membuat rumah itu indah bahkan sangat indah dipandang mata. Bisa diperkirakan harganya dapat membuat orang biasa yang mendengar akan langsung terlonjak kaget.

"Pagi ma, pa." Sapa laki-laki yang memakai seragam putih abu-abu yang terkesan sangat cool itu.

"Ekhmm,ada gue juga kalo lo buta" Sahut gadis yang duduk di salah satu kursi meja makan dengan memakai baju putih birunya dilengkapi dengan sepatu kets membuatnya sangat kekinian.

"Bukannya gue buta lak, emang sengaja males nyapa lo"

"Demi alek kaga ngapa ngapa bang beneran, tapi lo pikir lah an-"

"Udah dong kalian berdua ini, pagi-pagi jangan awali dengan keributan, awali lah dengan senyuman"

"Noh ma anak sulung kerjaannya gak pernah bener"

"Udah lala, sarapan. Kalo mau ngobrol lanjut nanti." Ujar papanya menengahi

"Pa, ma Al mau langsung berangkat aja deh males ada mulut rombeng, ntar Al dinistain mulu"

"Dih bang, kuker banget gue nistain lo"

"Abrial, duduk dulu. Inikan masih pagi, ada yang papa mau bicarakan."

Yang disebut Abrial pun duduk mengikuti kata papa yang menyuruhnya.

"Kenapa pa?"

"Jadi gini bang, mama dan papa sudah setuju akan menjodohkan kamu sama anak teman mama." Kata mamaya antusias.

Whatt

"Pfttt, AHAHAHAHAH. Demi apasi bang Al mau dijodohin?!"

Gelak tawa menggelegar dimeja makan karena lalak putri bungsu keluarga Alghaisan.

"Mama sama papa kalo ngelawak nanti aja deh, Al berangkat dulu nanti telat." Pamit Abrial menggendong tasnya di pundak kanannya.

"Yang dibilang mama kamu itu bukan candaan atau lawakan yang kamu bilang Abrial." Tegas sang papa

"Ini sudah kami pertimbangkan, dan hasilnya kamu akan dijodohkan."

"Ohiya, mama gak langsung nikahin kamu besok atau minggu depan kayak yang difilm2 kok bang, mama akan biarkan kamu mengenal lebih dalam calon istri kamu"

"Tapi ingett, mama ngga kasih kamu waktu lama2 buat mengenal dia. Jadi gunakan waktu yang mama dan papa kasih dengan baik. Oke kan bang"

"Ma, pa, ini itu hid-"

"Kami tidak menerima penolakan apapun dari kamu Abrial"

"Dan papa ingatkan lagi. Ini adalah perintah. Bukan penawaran."




YUHUUUU
Hola haii para readers yang udah baca prolog ini. Well gengs, ini cerita pertama dari author yang sangat amat amatiran. Maapkan kalo belum greget wahai gengs sekalian.

Buruan vote pliss karena mudah banget lho!!

Dan bagi yang berbesar hati tuangkan lah kritik dan saran klen2 semua yang udah baca ya.

Lopyu paling seriuss gengs💕💕💕

AbrischaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang