Suara alarm yang nyaring membuat si pemilik kamar dengan cat berwarna abu-abu tua itu terusik dalam tidurnya.
Ceklekk
Pintu kamar yang bernuansa abu-abu itu terbuka, memperlihatkan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diusianya yang sudah berkepala 4.
Lusiana, istri dari pengusaha terkaya nomer satu di Indonesia dan tentunya ibu dari Abrial Kaelan Alghaisan dan Khaira Jolla Alghaisan.
"Aduhh Abrial!!" teriak sang mama yang langsung menyibak selimut putih yang menutupi tubuh sang anak.
"Kamu bangun atau mama siram air panas sekarang juga!!"
Tidak ada jawaban dari anak pertamanya itu, malah, anaknya itu menutup kembali selimut yang sempat disibak mamanya.
"Abrial. Mama itu sampai 3 kalo kamu belum bangun juga mama beneran ambilin air panas. Terserah badan kamu melepuh atau apa mama gak peduli. "
"Satu"
Tetap tidak ada jawaban dari Abrial. Anak ini memang mau menguji kesabaran mamanya.
"Dua"
"Dua setengah"
"Dua seperempat"
"Tig-"
"Iya ma iya!! Ini Abrial udah duduk nih udah bangun nih beneran liat nih mata Abrial melek" ucap si anak sulung yang langsung terperanjat dari tidurnya
Abrial ini sebenarnya sudah wanti wanti saat mamanya mulai menghitung. Karena dia tau mama nya tidak pernah main main dengan omongan yang terlontar dari mulutnya.
Yaa, begitu lah Lusiana mendidik dan mengajari anak anaknya. Walaupun terlihat lemah lembut diluar, tetapi di dalamnya ia sangat tegas dan disiplin menyangkut keluarga nya. Pikirnya, inilah cara ia menyalurkan rasa kasih sayang kepada keluarga nya.
"Nah, gitu dong daritadi. Kalo kamu setiap pagi bisa bangun hanya karena denger alarm, mama kan ngga perlu repot-repot naik tangga buat bangunin kamu" Seru sang mama
"Kamu itu emang ngga ada kasiannya deh kayaknya sama mama bang, liat dong mama juga udah tua capek juga tau kalo naik turun tangga"
"Gak perhatian banget sih jadi aanak!"
Yang diajak bicara hanya bergumam tidak jelas
"Yaudah, kamu langsung mandi terus turun kebawah sarapan bersama. Jangan ngga sarapan lagi ya bang. Mama udah sempetin subuh-subuh bangun buatin sarapan lho."
Duh emak gue repot banget dah nyerocos mulu padahal udah gue diemin masih aja ni emak2.
"Yaudah mama turun dulu, cepetan mandi lho ya jangan tidur lagi."
"Hmmm" Balas Abrial dengan gumanan.
Mamanya yang melihat respon anaknya itu hanya geleng geleng kepala, dan langsung keluar dari kamar yang bernuansa abu-abu itu.
Setalah mamanya keluar dari kamarnya, Abrial langsung kekamar mandi. Dia tidak mau mendapat wejangan dari wanita yang sangat amat perhatian itu. Ya, walaupun mamanya mengomel setiap saat, Abrial menganggap itu adalah perhatian dan kasih sayang yang diberikan mamaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abrischa
Fiksi RemajaHALLO ALL!!!! Cerita pertama yang aku buat, but aku masih amatiran banget. (FOLLOW DULU BARU BACA) ~~ Diusia yang dikatakan masih seumur jagung, Abrial sosok lelaki yang digilai para wanita dikalangannya dijodohkan dengan gadis biasa yang manja...