permulaan🤝🏻

16 3 0
                                    

"Baik, saya rasa cukup sampai disini. Kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya."

Guru Han yang terkenal akan kedisiplinannya mengakhiri jam pelajarannya. Guru berparas cantik itu pun segera keluar kelas, dan seketika kelas menjadi ricuh setelah kepergiannya. Ditengah kericuhan itu terlihat Bambam sedang merapikan buku-bukunya.

Tok... Tok... Tok...

Kelas pun hening, semua memandang ke arah pintu ketika mendengar suara ketukan yang pelan namun tajam itu. Terlihat Jinyoung berdiri didepan pintu dengan headset yang menemaninya. Jinyoung terlihat menatap sesuatu, Bambam menatap Jinyoung. Tatapan tajam Jinyoung bertemu dengan tatapan terkejut Bambam yang berada di ujung kelas. Sepersekian detik berikutnya Jinyoung segera melenggang pergi, tanpa melakukan apapun dan mengatakan apapun. Kelas pun kembali ricuh mempertanyakan apa yang dilakukan Jinyoung. Merasa tahu apa yang dimaksud Jinyoung, Bambam segera keluar kelas mengikuti jejak Jinyoung.

*********

"Ada apa sunbae?"

Bambam bertanya ketika jarak mereka sudah dekat. Kini Jinyoung dan Bambam berada dalam sebuah ruangan yang Bambam sendiri juga tidak tahu tempat apa itu. Hanya saja ruangan itu terlihat seperti sebuah kamar tanpa tempat tidur, hanya ada beberapa kursi, sofa, dan meja.

"Duduklah."

Balas Jinyoung. Bambam pun duduk di sofa yang ada di dekatnya.

"Maafkan Mark."

Ucap Jinyoung tiba-tiba setelah ia duduk berhadapan dengan Bambam.

"Maksud sunbae?"

"Dia memang keras kepala."

"Aku tak mengerti dengan apa yang sunbae maksud."

"Tetaplah bermain, jangan pedulikan dia."

"Tapi pertandingan nya?"

"Kau tahu?"

"Aku tahu karena anak-anak club basket sering membicarakan nya. Ku rasa lebih baik aku berhenti dan...."

"Bermainlah, Mark akan tetap datang. Hanya saja ia masih tak mau bermain bersama mu. Jadi kau akan main di awal permainan dan Mark akan main dipermainan selanjutnya. Aku mengandalkan mu Bam."

Bambam diam, ia terlihat sedang berpikir mencerna ucapan Jinyoung.

"Kenapa sunbae tidak ikut bermain saja?"

Jinyoung tersenyum ramah.

"Terkadang suatu hal yang sangat kita sukai itu terasa sangat melelahkan dan membosankan."

Jinyoung berucap sambil menyenderkan punggungnya pada sofa yang ia duduki.

"Kau tak perlu tahu tentangku. Cukup cari tahu tentang Mark, maka kau akan bisa diterima dengan baik olehnya."

"Ku pikir tak perlu sunbae. Kurasa lebih baik aku segera pergi dari sana daripada harus bertele-tele menyelesaikan masalah seperti ini."

"Lalu kau akan masuk ke club musik begitu? Aku tak akan menerima anak baru dengan mudah Bam. Kau tahu, club yang paling mudah dimasuki itu club basket dan yang paling sulit itu adalah club musik dan club dance. Apa kau ingin berakhir ditangan ku?"

All Is Beginning || GOT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang