"Aduh bun pelan-pelan, itu luka nya masih basah" ucap Veza, saat ini tangan Veza lagi di kasih salep sama bundanya, akibat kemarin ketumpahan bubur kacang ijo yang masih panas, tangannya jadi melepuh, kata dokter keringnya cukup lama asal telaten pake salep.
"Lagian kamu, kalau jalan hati-hati, alhasil jadi kaya gini kan" omel bundanya.
"Bunda kok jadi nyalahin Veza sih, salahin aja tuh yang nabraknya"
"Kamu juga salah"
"Iya deh Veza selalu salah di mata bunda"
"Baperan"
"Eh ada apa ini kok malah ribut" ucap ayah dara yang tiba-tiba datang dari arah kamarnya, dan ikut duduk bersama Veza.
"Biasa tuh anaknya bandel" ucap bunda Veza, daritadi mulutnya gak berhenti ngomong, ngomel terus.
"Anaknya luka malah diomelin" jawab Veza tak mau kalah.
Veza kalau lagi debat sama Bundanya, mereka sama-sama gamau kalah, sama-sama keras kepala.
"Kok tambah ribut lagi" ucap ayah Veza sambil menggelengkan kepala.
"Anaknya lagi luka gaboleh diomelin bunda, udah obatin aja" kata ayahnya.
Veza tersenyum senang.
"Veza juga jangan ngelawan kalau lagi dinasehatin"
Senyum Veza runtuh seketika, ia langsung mendelik.Bisa gitu ya padahal posisinya tangan Veza lagi dikasih salep sama bundanya, ini malah bisa sambil debat, hebat.
"Jalan-jalan yu" ucap ayah Veza tiba-tiba.
"Ayo, udah lama bunda ga jalan jalan sama ayah" jawab bunda semangat.
Veza mengerucutkan bibirnya "Luka Veza masih belum kering, ini malah ngajak jalan, ga tepat banget sih" gerutunya.
"Atututu kasian deh" canda bunda.
"Yaudahlah kalau ayah sama bunda mau jalan, Veza kekamar aja" ucap Veza sambil bangkit dari duduknya, padahal ayahnya hanya niat bercanda, malah dianggap serius.
"Hahahaa" bunda tak bisa menahan tawanya.
🍁🍁🍁
"Za ada yang nanyain lo btw" ucap Ayya disebrang sana.
Niatnya tadi Ayya mau tidur siang, tapi sebab cuacanya panas ditambah AC kamar Veza rusak, jadinya Veza gak jadi tidur siang, gak bakal nyenyak katanya, alhasil karena bosan dia pun menelfon Ayya untuk mengusir kegabutannya.
"Siapa? " tanya Veza
"Secret Admirer"
Ayya sukanya main tebak-tebakan."Issh, nanyain apa emang? "
Sebenernya Veza juga penasaran sih, siapa yang menanyakannya? Dan ada apa gerangan orang itu kepada Veza?"Keadaan Veza gimana? Tangannya udah sembuh? Gitu katanya, se care itu dia sama lo, tapi dia cuman belum berani nunjukin dirinya sendiri, lo jangan kepo orang nya yang mana"
"Ih lo mah gimana gue ga kepo, orang lo sendiri yang bilang"
"Ya pokoknya gitu deh"
"Siapasih orangnya? Gue kenal gak orangnya? "
Rasa penasaran Veza semakin menjadi-jadi."Nanti pasti kenal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable
Teen Fiction"Lantas sekarang memilih seperti apa? Pergi berlayar menerjang kerasnya ombak? Atau memilih tak berlayar sama sekali agar perahumu tak patah oleh badai?"