Seharusnya ada hukum yang melarang pria mengagumi pria lain yang terlihat begitu tampan dalam balutan tuksedo. Saat menatap pria yang tertidur di kursi, naruto merasakan gelenyar kagum. Monsieur* Uchiha Sasuke sudah menanggalkan jaket dan melepas dasinya, tapi masih tetap terlihat menawan, apalagi dengan kemeja yang membalut sempurna bahunya yang bidang. Naruto harus mulai menggunakan seragam yang sama dengan pria itu.
Monsieur:tuan
Monsieur sasuke pasti sudah tertidur disana selama berjam-jam, tapi pakaiannya sama sekali tidak kusut. Sedangkan seragam naruto hanya bisa bertahan lima menit. Bahkan-naruto merapikan bagian depan celana hitamnya- kurang dari itu.
Tapi, naruto tidak memiliki tulang pipi tajam yang bahkan bisa memotong kaca atau rambut hitam legam yang seolah memohon untuk disentuh. Mungkin kesempurnaan memang datang dalam satu paket.
Sambil menarik napas panjang, naruto menyentuh bahu sasuke berusaha untuk tidak membayangkan otot dibalik tangan itu. Delapan bulan bekerja untuk pria ini, dan dia masih belum bisa mengatasi ketertarikannya. "Monsieur? Kau harus bangun. Sekarang sudah pukul tujuh lewat."
Saat sasuke tidak merespon, naruto mengguncang bahu pria itu lagi, kali ini dengan lebih agresif. Berhasil. Perlahan,mata sasuke terbuka, dan pria itu nebgerhap dengan bingung. "Kau tertidur di kursi," jelas naruto pada sasuke.
"Oh." suara sasuke kental dengan kantuk, membuatnya terdengar lebih dalam dan lebih parau dari biasanya. "Pukul.....pukul berapa sekarang?"
"Tujuh lewat lima belas menit."
"Apa?" sasuke melompat bangun, lengannya berkacak pinggang, tangan kanannya menyenggol cangkir kopi yang di letakkan naruto diujung meja beberapa saat yang lalu. Cangkir itu jatuh, hingga kopi tumpah ke segala arah."Sial!" pekik sasuke begitu cairan panas terciprat ke kemejanya. Seketika itu juga sasuke menarik kemeja dari kulitnya. "Berapa kali aku bilang padamu, kau harus mengatakan padaku saat kau meletakkan sesuatu dalam jangkauan tangan? Kau tau aku tidak bisa melihat apapun yang ada di sampingku."
Sulit mengatakan apapun ketika sasuke sudah melompat bangun bahkan sebelum naruto sempat membuka mulut. "Aku akan mengambilkan handuk untukmu."
"Tidak perlu." sasuke sudah menarik kemejanya dari balik ikat pinggang. "Bersihkan saja tumpah hanya sebelum meninggalkan noda di karpet. Aku akan mandi."
"Tunggu," seru naruto
Kali ini dia bergerak sebelum sasuke sempat bicara, mengambil cangkir dari tempatnya terjatuh diatas karpet, hanya sasuke sentimeter dari ujung sepatu pria itu. "Kau nyaris menginjak nya," kata naruto, mengangkat cangkir porselen itu kedepan wajah sasuke.
Kalau sasuke menghargai kesigapan naruto, pria itu tidak mengatakannya. "Saat Shikamaru datang nanti , katakan padanya aku akan segera turun. Dan pastikan tas kerjaku ada di samping pintu depan, di sebelah kiri," tambah sasuke dengan sebuah penekanan.
Seolah dia akan melegakannya di tempat lain saja.
Naruto menahan respon sinis itu. Sudah sejak lama dua tahu kalau ada beberapa pertarungan yang tidak bisa dimenangkan.Berdebat dengan orang yang kecipratan kopi panas di perutnya jelas termasuk salah satu pertarungan itu. Alih-alih, naruto menunggu sasuke naik kelantai atas, kemudian memelototkan mata kearah pria itu. Pasti menyenangkan kalau dia memindahkan tas sasuke kesisi kanan hanya untuk membuat pria itu marah. Karena tuhan tahu, dunia akan berakhir kalau tas kerja itu berada di sisi pintu yang salah.
Bukan berarti dia benar-benar memindahkan nya. Kesal atau tidak, dia tidak sejahat itu hingga mengerjai orang buta-atau dalam kasus ini,orang yang setengah buta. Sebenarnya, meskipun menjengkelkan, 'peraturan' monsieur memang ada tujuannya. Saat Naruto menerima pekerjaan ini, sudah ditegaskan dengan jelas bahwa keterbatasan jarak pandang Sasuke membuat semua barang di rumah nya harus dibiarkan ditempat semula. Peraturan yang terpenting adalah tidak ada barang yang boleh dipindahkan tanpa sepengetahuan Sasuke.
Kurangnya jarak pandang Sasuke bisa menyebabkan kecelakaan, begitulah yang dijelaskan pria itu. Seringnya, peraturan itu berhasil. Bahkan ada kalanya, seperti saat Sasuke melintasi ruangan dengan langkah yang tenang dan mantap, Naruto lupa bahwa Sasuke memiliki gangguan penglihatan.
Setelah memeriksa ulang tas kerja sasuke-yang diletakan disebelah kiri seperti biasanya- naruto beranjak ke lemari peralatan. "Berlalu sudah satu hari yang menyenangkan di Paris" gerutu naruto selagi berjalan ke dapur untuk mengambil peralatan bersih-bersihnya.
Kopi tadi tumpah diatas karpet Persia buatan tangan. Itu berarti dia tidak bisa menggunakan mesin pembersih karpet di lemari, dan harus menggosoknya dengan tangan menggunakan pasta cuka yang dicampur air.
Bukan seperti ini gambaran yang dimilikinya tentang hari-harinya diluar negeri. Seharusnya tahunnya di sini menjadi sinyal awal untuk memulai hidup baru yang menyenangkan.
Momen luar biasa ketika dia berhenti menjadi Uzumaki naruto yang bertubuh kecil dan pendek menjadi Uzumaki naruto, koki mengagumkan yang memesona institut kuliner dengan kemampuannya dan memikat semua orang dengan kecerdasan khas jepang-nya. Singkat kata, sepenuhnya berbeda dengan kehidupannya di Tokyo.
Seharusnya dia sudah menduga nya.
Tidak butuh waktu lama bagi naruto untuk menyadari bahwa Paris sama saja dengan Tokyo, hanya saja letaknya yang berada di prancis. Dan membuat fakta itu bahkan terasa lebih buruk dibandingkan di Tokyo. Meski menghabiskan waktu berjam-jam bersebelahan dengan lusinan orang,dia tidak memiliki teman sama sekali.
Semua orang terlalu sibuk membuat chef despelteau terkesan. Mungkin, kau berfikir kalau fakta bahwa Naruto tidak bisa membuat koki itu bahkan meski dia mencobanya untuk membuatnya merasa lebih baik, tapi tidak. Kemarin, setelah Naruto tidak menggunakan cukup banyak gula untuk membuat ayamnya menjadi kecoklatan, chef despeltau mengatakan kalau rasa cassoulet-nya hambar dan selama sepuluh menit penuh koki itu menceramahinya tentang betapa pentingnya sebuah rasa, bahkan saat membuat "makanan kampung" sekalipun. Semua teman sekelasnya pun mencibir. Kota cahaya apanya?. Lebih tepat disebut kota tak ramah.
Cassoulet adalah makanan yang dimasak lambat yang mengandung daging, kulit babi, dan kacang putih, berasal dari Prancis selatan. Dinamai menurut nama wadah memasak tradisionalnya, casserole, pot tembikar yang dalam dan bundar dengan sisi miring.
Bahkan sasuke hampir tak memperhatikannya, kecuali saat ada tugas yang harus dikerjakan, atau kalau dia harus membangunkan pria itu. Sasuke terlalu sibuk mengajar di universitas atau pergi ke acara sosial kelas atas.
TBC
dengan tidak elitnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute & Her Billioner Boss
RomanceKata orang. Paris adalah kota penuh cinta, tapi seorang siswa sekolah kuliner, Uzumaki Naruto tetap merasa sendirian di kota itu, Hanya keberadaan majikan milliuner tempat dirinya bekerja sebagai pengurus rumah tangga, Uchiha Sasuke, yang membuatnya...