Without your notice i approach you slowly
I am notifying you, Baby
Your defenceless self
Will be gently taken by me your deepest parts now― BTS – Stay Gold
***
Suara lonceng berbunyi tepat saat Yoongi membukakan pintu cafe dan mempersilahkan Areun masuk terlebih dahulu. Nuansa musim dingin langsung terlihat dengan ornamen-ornamen serba putih dan biru muda, serta bagaimana para pegawai di cafe tersebut menggunakan seragam putih tebalnya agar sesuai dengan tema. Kedatangan mereka yang tergolong sangat tepat karena cafe yang tidak begitu ramai cukup menguntungkan. Baik Yoongi maupun Areun sama-sama tidak menyukai suasana yang terlalu ramai.
"Selamat datang," sapa pelayan kasir tersebut ramah. Menunggu dengan baik selagi dua sepasang kekasih itu memilih makanan untuk disantap.
"Dua egg sandwich, satu hot americano, dan satu hot chocolate. Makan dan minum di sini." ucap Yoongi, lantas menyerahkan beberapa lembar uang dan menunggu pesanannya diselesaikan.
Pria tersebut melirik Areun yang sudah mengambil tempat di pojok ruangan. Tempat kesukaannya. Di dekat jendela. Menatap luar bagaimana orang-orang berlalu lalang di sekitar mereka. Pun saat pesanannya sudah siap, Yoongi membawa nampan pesanan mereka untuk di bawa dan disantap bersama sang istri.
Barangkali karena lelah harus membawa satu troli penuh berisi empat kantung belanjaan bulanan mereka. Keduanya memilih untuk diam tanpa membuka topik pembicaraan. Atau dalam kasus Yoongi, dia sama sekali enggan berbicara saat perasaan baik yang sudah dibangunnya sejak pagi dirusak begitu saja dengan kehadiran si pria Park berambut jagung tersebut.
Areun mengamati kekasihnya saksama. Yoongi tidak tampak biasa. Tentu ia sudah tahu bagaimana sifat asli suaminya lantaran kedekatan mereka yang tidak bisa dibilang sebentar. Yoongi bukan tipikal orang yang bisa mendiamkan Jung Areun begitu saja. Pria tersebut sejak dulu selalu membuat suasana nyaman di antara keduanya dengan topik-topik yang penting ataupun tidak penting yang selalu diangkat sebelum pembicaraan berlanjut cukup panjang.
Maka, saat melihat prianya tersebut hanya diam dan mengunyah roti miliknya, Areun sedikit meringis. Ternyata dia sedang didiamkan begitu. Ternyata orang dihadapannya tengah cemburu. Mendadak ia jadi mengingat bagaimana Jungkook setiap kali cemburu padanya. Mereka tidak jauh berbeda. Ah, memang benar-benar definisi kakak-beradik.
Lupakan Jungkook, Reun. Kenapa kau tiba-tiba memikirkannya disaat seperti ini. Bodoh.
Areun cepat-cepat merutuk dan menyadarkan diri. Pun gadis tersebut lekas berdeham. Menelan satu gigitan dalam mulut dan melancarkannya dengan satu tegukan cokelat panas.
"Baiklah, aku akan menjelaskannya padamu sekarang," ucap Areun. Meletakkan terlebih dulu roti miliknya seraya menatap Yoongi yang masih berusaha tak acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strings that Connected Us
Fanfiction❝Sepertinya, semesta tengah bercanda pada kita❞ Bagi Jung Areun dan Min Yoongi, Min Jungkook adalah semestanya. Manifestasi dari sebuah kebahagiaan yang melingkupi mereka bertiga. Sempurna. Jungkook dan Areun sebagai sepasang kekasih, dan Yoongi yan...