Because our happiness has been planned
Cause you love me
And i love you―BTS (Jimin) – Serendipity
***
Pada dasarnya, manusia memang hanya bisa merencanakan tanpa tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Tanpa tahu bahwa barangkali saja semua yang ia khayalkan hanya menjadi angan-angan yang menyakitkan. Mereka bukan Tuhan. Ada sebuah hal-hal yang tidak bisa diprediksi dan itu semua di luar kuasa manusia. Sebuah bukti bahwa kita hanyalah makhluk yang memiliki sebuah kapasitas dan mau tidak mau kita harus menerima fakta itu.
Menjadi suami dari seseorang yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri tentunya bukan masuk ke dalam daftar yang akan dilakukan Min Yoongi selama ia hidup. Well―tentu saja menikah termasuk ke dalam salah satu list yang akan ia lakukan. Bermain dengan anak-anak yang lucu di depan televisi selagi menunggu istri cantiknya memasak makan malam. Hal manis tersebut tentunya tidak akan dilewatkan. Belum lagi obrolannya dengan Jung Hoseok dulu perkara sedapnya malam pertama yang sesekali keduanya candakan.
Namun―ya, sekali lagi ini bukan perkara Yoongi yang tidak rela melepas status lajangnya diganti dengan sebuah cincin yang kini melingkar di jari manisnya. Cincin yang sama seperti yang wanitanya itu kenakan. Wanita yang kini bergelung di balik selimut tengah membelakanginya dengan mata yang masih terpejam erat seolah enggan menerima kehadiran mentari yang kini cahayanya mulai memasuki kamar mereka.
Mengerang seraya menghilangkan pusing yang sempat mampir, pun mengembalikan kesadarannya perlahan. Yoongi pada akhirnya berhasil bangun dari tidurnya. Dengan rambut masih tak beraturan juga pakaian yang kusut. Lelaki itu bangkit guna mencuci wajah dan menyikat giginya. Setelah itu―sedikit ragu―tangannya terulur. Memberikan tepukan ringan pada Areun bersama dengan sebuah usapan lembut di kepala gadisnya. Menyingkirkan rambut panjang yang menutupi wajah cantik Areun dengan lembut.
Areun yang merasa tidurnya terganggu lantas mengerjap. Mengeliat dengan sebuah erangan halus seolah enggan keluar dari zona nyamannya. Pun manakala netranya menatap wajah Yoongi yang tengah mematri senyum, gadis itu menghela napas perlahan.
"Hei," sapa Yoongi lembut, "ayo bangun. Sudah pagi."
Areun mengangguk. Mengucek matanya dan mengangguk. Setelah itu berkata dengan suara seraknya, "Kak Yoongi tunggu saja di bawah. Aku akan menyiapkan sarapan." Areun lekas bangkit dari tidurnya. Duduk sejenak guna mengumpulkan nyawa.
Yoongi tertawa kecil. Matanya menangkap koyo yang dipasang sang istri semalam. Terlihat jelas dari balik piyama merah mudanya di sekitar tengkuk leher dan bahunya. Pun saat wanita itu menyingkap selimut, dengan piyama bercelana pendeknya, Yoongi bisa menangkap koyo lain yang ditempelkan di paha serta betisnya.
Astaga, dia kelelahan sekali rupanya.
"Tidak usah terburu begitu. Biar aku saja yang menyiapkan sarapan. Kau lebih baik mandi dan membersihkan diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strings that Connected Us
Fanfiction❝Sepertinya, semesta tengah bercanda pada kita❞ Bagi Jung Areun dan Min Yoongi, Min Jungkook adalah semestanya. Manifestasi dari sebuah kebahagiaan yang melingkupi mereka bertiga. Sempurna. Jungkook dan Areun sebagai sepasang kekasih, dan Yoongi yan...