01. Elegy

63 12 0
                                    

So this is me swallowing my prideStanding in front of youSaying i am sorry for that night—Taylor Swift - Back to December

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you
Saying i am sorry for that night
—Taylor Swift - Back to December

***

           "Reun, adakalanya kau harus menerima bahwa semua hal yang kita inginkan itu tidak selamanya bisa dikabulkan."

Ah, Jung Areun nampaknya belum bisa melupakan setiap rentetan kalimat yang diucapkan melalui bibir merah muda Min Jungkook yang selalu saja enggan melenyapkan presensi di otaknya. Di antara semua kalimat yang pernah Jungkook berikan padanya, Areun tidak akan pernah lupa untuk yang satu itu.

Jungkook datang menghampiri. Duduk di samping Areun, menarik paksa secarik kertas yang tengah ditatap Areun dengan sendu dan mata yang berkaca. Lantas lelaki itu melipat asal kertas tersebut untuk dimasukkan ke dalam almamater seragamnya. Saat itu, Jungkook defensif. Mengabaikan tangan Areun yang tengah mencoba merogoh saku seragam Min Jungkook untuk kembali merebut kembali kertas yang ia bawa sejak tadi.

"Berikan padaku kertas itu, Min Jungkook," ucapnya dengan tatapan mata yang menyalang, "aku sedang tidak ingin bercanda."

"Siapa pula yang mengajakmu untuk bercanda?" sahut Jungkook acuh tak acuh, "Aku bahkan sedang menghiburmu saat ini."

"Dengan apa? Merebut kertas itu bukanlah hal tepat yang kau lakukan. Lebih baik pergi dari sini dan tinggalkan aku sendiri."

"Lalu membiarkanmu melihat kertas itu sejak tadi? Pada akhirnya kau semakin menyakiti dirimu sendiri, Reun."

"Itu bukan menyakiti diri sendiri," kilah Areun, "aku hanya sedang mengintrospeksi diri."

"Dengan cara menyalahkan diri sendiri. Tentu saja," sarkas Jungkook, ia bahkan menghembuskan napas kasar dengan satu sudut bibir yang terangkat. Menertawakan pemikiran sempit di kepala Areun.

"Jungkook―"

"Mengintrospeksi diri dan menyalahkan diri itu sebenarnya berbeda tipis, Reun," ucapnya, "oh, tentu saja itu hanya berlaku untukmu," ia menambahkan cepat-cepat.

Lantas, Jungkook melepas syal yang melilit di lehernya. Memakaikannya itu pada Areun sebelum menutup kepala si gadis dengan tudung hoodie miliknya, "Bagiku, mengintrospeksi diri adalah ketika aku sudah paham benar apa kesalahan yang aku perbuat. Kemudian aku akan mencari tahu langkah apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki itu semua."

"Sedangkan bagimu," Jungkook melanjut, netranya menatap Areun lekat. Alis yang memincing seolah sedang menghakimi Areun atas kekeliruan mutlak yang telah ia lakukan selama ini, "mengintrospeksi diri yang katanya sedang kau lakukan, adalah saat dimana kau terus meratapi kesalahan yang kau perbuat. Kemudian berakhir dengan semua hinaan yang kau tujukan pada dirimu sendiri. Apa aku benar, Reun?"

Untuk sesaat di sana, Areun hanya diam dan memandangi presensi Jungkook yang sejak tadi tak juga berpaling darinya. Satu tangan pemuda itu bahkan meraih tangan Areun untuk digenggamnya dengan erat, guna menyalurkan kehangatan serta afeksi yang kerap kali diagungkan oleh keduanya.Tidak ada yang benar-benar berbicara setelah itu. Hanya hilir mudik kendaraan yang melewati mereka dan sesekali bunyi desiran angin yang singgah menyapa permukaan wajah.

Strings that Connected Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang