Bab 3

8 2 0
                                    

Maaf yaa kalau ceritanya sampe bab ini masih flat. Tapi tenang, akan ada saat yang membuat kita baperrr menurutku, hehe.

Pokoknya jangan lupa baca dan ikutin sampe habis yaa. Makasih:)

-✨ Happy Reading ✨-

Pagi menjelang, jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Namun, itu belum mampu membuat seorang Aleya bangkit dari ranjangnya. Terbukti bahwa dia masih berada dibawah selimutnya dengan nyenyak.

Saat weekend begini, Aleya memang bangun selalu lama. Karena membalaskan dendam nya pada hari biasa yang selalu bangun pagi, untuk pergi ke sekolah.

"Aleya, bangun. Ini udah jam 11 dek, kamu mau bangun jam berapa?" Tanya Calvin serta mengetuk pintu kamar adeknya itu.

Tidak ada sahutan dari dalam, membuat Calvin menggedor dengan lebih keras dan sedikit berteriak.
"Dek, bangun udah jam 11 elah. Kebo banget sih."

Merasa diluar terlalu bising, akhirnya Aleya membuka mata dan mendengar kakaknya sedang berteriak membangunkannya.
"Iya, ini Aleya bangun." Sahutnya.

Aleya merentangkan tangannya dan turun dari ranjang untuk membuka tirai kamar, lalu menuju kamar mandi.

Beberapa menit didalam kamar mandi, Aleya berjalan ke lemari pakaiannya dan memilih pakaian santai. Setelah beres, dia keluar kamar untuk sarapan, eh sarapan lewat dari waktunya.

"Kak, jalan yuk ah. Weekend ini." Ajak Aleya setelah sarapan dan duduk disampingnya kakaknya yang sedang menonton diruang keluarga.

"Mager." Jawab Calvin masih fokus pada acara di tv.

"Ah ayo kak. Jangan mageran ih. Mageran Mulu perasaan" Aleya menarik tangan Calvin agar melihatnya.

"Yaudah ayo, siap-siap sana. Ganggu aja kamu."  Akhirnya Calvin bangkit kekamar untuk bersiap.

✨✨✨

Aleya dan Calvin telah sampai di mall. Mereka menghabiskan waktu dengan berbelanja. Tidak, tepatnya hanya Aleya yang berbelanja. Calvin? Tentu saja hanya mengikuti kemana adeknya itu membawanya.

Sebenarnya Calvin sudah bosan, namun dia terpaksa harus mengikuti keinginan adek kesayangannya. Kalian tau pasti bagaiman cewe belanja bukan?.


"Kak, udah ah aku capek jalan mulu. Makan yok, Al lapar." Keluh Aleya

Calvin mengernyit, bukankah dari tadi mereka jalan karena Aleya?
"Orang kamu yang dari tadi buat kita jalan Al. Ayo, mau makan dimana?"

"Ditempat biasa aja kak." Ucap Aleya.

Mereka pun menuju kafe yang menjadi tempat mereka makan jika hangout seperti ini. Mereka memesan makan dan minuman yang mereka suka.

Saat sedang menikmati makanan masing-masing dengan hikmat. Seseorang, datang menghampiri mereka.

"Calvin, lo disini juga?" tanya seseorang itu.

"Eh Allard, ngapain lo? Sama siapa? Pacar lo?" Bukannya menjawab malah bertanya balik dengan beruntun.

Aleya mengernyit saat kakaknya memanggil nama yang selalu menjadi sumber sedihnya setiap hari. Dia pun menegakkan kepalanya.

Mata Aleya membulat saat benar didepannya adalah Allard dan rusak salah orang.  Namun ternyata Allard tidak sendiri, ada Maudy disebelahnya.

"Nemenin Maudy belanja. Iya pacar gue." Calvin mengangguk "Tumben lo betah?"

My AllardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang