Penyesalan

2.4K 351 77
                                    















"Ki maafin aku ya." Ucap Sunoo sambil terus menggenggam tangan Riki dan menunduk.

"Hey, gapapa Sunoo, ini bukan salah kamu." Ucap Riki yang sudah sadar dari pingsannya sejak 30 menit yang lalu.

"Kenapa kamu jadi kayak gini? Dokter bilang kamu terlalu stress, kamu kenapa?" Tanya Sunoo.

"Aku gapapa sayang, jangan khawatir oke."

"Kamu stress gara-gara aku?:(" Tanya Sunoo kembali membuat Riki gemas.

"Iya aku stress kalo kamu semenggemaskan ini." Jawab Riki sambil mencubit pipi Sunoo.

"Ih kamu mah, orang aku serius juga:(."

Riki menghela nafasnya, ia rasa Sunoo harus tau apa yang ia alami selama ini agar berhenti menyalahkan dirinya sendiri.

"Aku stress bukan gara-gara kamu noo."

"Terus kenapa?" Tanya Sunoo penasaran.

"Ceritanya sedikit panjang, kamu mau denger hm?" Ucap Riki.

Sunoo mengangguk.

"Pertama maafin aku kalo selama ini sikap aku dingin dan susah ditebak."

"Aku begini mungkin karna ayah."

"Dari aku kecil aku sama bunda selalu di perlakukan kurang baik sama ayah, ayah memang kadang baik sama aku dan bunda, tapi aku rasa ayah begitu karna bunda yang sedang cantik." Senyum Riki mengembang kala mengingat kembali wajah cantik sang ibu.

"Maksud kamu?" Tanya Sunoo yang masih tidak paham dengan ucapan Riki.

Riki menggelengkan kepalanya.

"Intinya, alasan aku kali ini setuju sama permintaan kamu buat akhirin hubungan ini, karna aku takut kalo nanti aku seperti ayah." Ucap Riki, kini tangannya terulur untuk mengusap wajah manis Sunoo.

"Aku gak mau kalo nanti wajah cantik kamu rusak karna aku yang hilang kendali seperti ayah." Ucap Riki kembali dengan senyum getirnya.

Sunoo menangis sejadi-jadinya mendegar ucapan Riki, kali ini Sunoo dapat memahami penjelasan Riki dengan sangat jelas.

"Hiks maafin aku ki, aku gatau kalo kamu selama ini ada di masa yang sulit."

Riki kembali menggelengkan kepalanya.

"Hey baby, kan aku udah bilang ini bukan salah kamu, berhenti salahin diri kamu sendiri oke?" Ucap Riki kembali sembari menghapus air mata Sunoo.

"Tapi tetap aja, selama ini kamu berusaha mati-matian buat gak jadi seperti ayah kamu, tapi aku malah . . ."

"Sstt udah ya jangan dibahas, kamu emang pantas mendapat yang lebih baik dari aku Sunoo,  berhenti salahin diri kamu, ini bukan salah kamu. Sebagai gantinya, kamu mau gak, jagain aku seperti kamu jagain adik kamu sendiri? bukannya kamu lebih anggep aku sebagai adik?" Ucap Riki yang masih menangkup wajah Sunoo, dan Sunoo hanya mengangguk mendengar penuturan Riki.

"Good boy, sekarang kamu pulang ya istirahat." Ucap Riki kembali.

"Gamau, aku mau jagain kamu."

Riki kembali menggelengkan kepalanya.

"Pulang ya? Biar aku disini sama kak Jay, lagi pula, di sini kan ada suster sama dokter."

Kali ini Sunoo menyerah dan menuruti perkataan Riki. Terkadang jika sudah seperti ini sangat membingungkan siapa yang sebenarnya di posisi 'adik' karena sikap Riki jauh lebih mendominasi Sunoo.

Little Monster , Jayki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang