"Nishimura."
"Udah lama kak?" Tanya Rki yang langsung saja duduk disebelah Jake.
"Gak kok ki, oh iya Jake, ini Riki." Ucap Sunghoon mengenalkan Riki kepada Jake.
Jake masih diam tertegun, ia masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, siapa yang mengira ia akan duduk bersebelahan dengan preman Bighit Labels yang sangat ditakuti oleh orang-orang.
"Hai kak." Ucap Riki mengulurkan tangannya, jangan lupakan senyum tampan diwajahnya.
Namun yang diajak berkenalan masih saja terdiam.
"Jake kamu kenapa?" Tanya Sunghoon sedikit bingung dengan tingkah kekasihnya yang hanya terdiam itu.
"A-ah? Oh I-iya g-gue Jake." Gagap Jake yang baru saja tersadar dan langsung membalas uluran tangan Riki.
Sunghoon dan Riki yang melihat itu hanya terkekeh.
"Biasa aja kali kak, gue tau kok gue ganteng." Inilah Riki dengan segala percaya dirinya membuat batin Jake mendengus.
"Dih pede betul." batin Jake.
"Ah bukan itu, gue kaget aja preman Bighit tiba-tiba duduk disebelah gue." Ucap Jake.
"Jake? gak salah kamu nyebut dia preman?" Tanya Sunghoon dengan senyum remehnya.
Dengan sedikit memiringkan kepalanya, kini dahi Jake lah yang berkerut, tanda jika ada sesuatu yang ingin ia ketahui dan membuatnya sedikit bingung.
"Loh emang iya kan?""Hahaha Jake Jake, asal kamu tau aja . . . dia tuh manja banget kayak anak kucing." Ucap Sunghoon mencibir Riki.
"Kak apaan sih lu."
"Hmm gitu . . . emang kamu deket banget sama Riki ya? Kayaknya tau banget deh." Jake kembali dengan rasa penasarannya.
"Gue itu tetangga kak Sunghoon." Ucap Riki, kini tangannya terulur untuk mengambil secangkir kopi yang entah sejak kapan sudah ada di hadapannya.
"Iya betul, kamu pasti bingung kan kenapa gak pernah liat dia? padahal kamu sering main kerumah aku." Kali ini Sunghoon mencoba menebak apa yang akan di katakan oleh Jake.
Tanpa keraguan sedikit pun Riki langsung menjawab pertanyaan Sunghoon.
"Gue emang jarang ada dirumah, sesuai apa yang lo bilang tadi, gue preman Bighit kan? Gue pulang ke rumah kalo orang di rumah udah pada tidur, selebihnya gue ada di basecamp." Ucap Riki namun tatapannya lurus kedepan danㅡ kosong.
"Why?" Tanya Jake kembali.
"Jake udah ya." Sunghoon yang sedikit mengerti tentang kisah hidup Riki sangat paham jika rasa ingin tahu Jake bisa saja membuka luka lama Riki.
"Gapapa kak, gue tau kak Jake pasti bisa jaga cerita orang." Ucap Riki yang kembali dengan senyum tampannya, senyuman Riki saat ini sangat berbeda dengan Nishimura yang terlihat garang dan gagah ketika berkelahi.
Dengan helaan nafas yang berat akhirnya Riki mencoba untuk membagi sedikit kisahnya dengan Jake.
"Gue ga berani pulang kerumah, karena bokap gue pasti bakal ngehajar gue." Lanjut Ni-ki.
Jake hanya bisa terdiam tidak tahu harus bereaksi seperti apa setelah mendengar potongan cerita Riki , nampaknya kekerasan yang dialaminya dirumah menyebabkan sikap pembuat onarnya di sekolah. Atau bahkan karena sikapnya di sekolah membuat ia mengalami kekerasan di rumah? Jake pun masih bertanya-tanya soal itu.
"Gausah natap gue dengan tatapan iba begitu kak, gue gak serapuh itu, gue takut dihajar bokap karna muka ganteng gue pasti jadi jelek ntarnya, pada bonyok. Ntar fans gue pada kabur gimana hadeh." Ujar Riki dengan memasang wajah tengilnya.
Mendengar penuturan Riki barusan membuat Jake merubah ekspresinya.
Jake masih terheran, bagaimana bisa Riki mengetahui apa yang sedang ia pikirkan dan membuat penuturan yang sedikit menjengkelkan bagi Jake.
Padahal jelas-jelas tadi Jake melihat Riki yang terus menatap ke depan dengan tatapan kosong dan sangat menandakan jika ia rapuh dan perlu pertolongan.
"Udah-udah, ki lu minta gua buat ketemuan disini ada apa?" Tanya Sunghoon mengalihkan topik.
Kini Riki menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal dan sedikit menundukan kepalanya.
"Anu kak . . . S-sunoo minta putus."
"Lagi !?" Pekik Sunghoon kembali bertanya dan Riki hanya menganggukan kepalanya.
"Terus? Lu mau minta gua buat bujuk Sunoo supaya balikan lagi sama lu gitu?" Tambah Sunghoon dan Riki kembali menganggukan kepalanya, kini Sunghoon menghela nafasnya, entah untuk ke berapa kalinya Riki meminta bantuan pada Sunghoon untuk membujuk Sunoo.
"Ooo jadi Riki ini pacarnya adek ipar gue, ah maksudnya calon adek ipar, eh? ah gatau deh yang jelas dia gak ganggu hubungan gue sama Sunghoon hehehe." Batin Jake dengan senyum manisnya. Memang sesayang itu Jake pada Sunghoon, ia tidak ingin Sunghoonnya itu jatuh ke tangan orang lain.
"Kak bantuin gue ya:(." Rengek Riki.
"Nyusahin mulu lo jadi tetangga."
"Elah ka, ntar gue traktir mie ayam depan komplek deh." Rayu Riki berusaha membuat Sunghoon mau untuk membantunya.
"Gak ki , kali ini lu harus ngomong langsung sama Sunoo."
"Udah kak, tapi Sunoo gamau dengerin gue."
"Ya lu coba lagi lah, katanya preman Bighit Labels, tapi apa? Sama uke aja kalah, lu uke apa seme sih sebenernya."
"Ko jadi bawa-bawa itu sih? Ya gue seme lah anjir, pokonya lu bantuin gue supaya Sunoo mau dengerin gue."
Setelah mengucapkan itu Riki bangkit dari duduk nya. "Makanan kalian udah gue bayar, gue pergi dulu." Ucap Riki kembali dan setelahnya ia benar-benar pergi meninggalkan pasangan Jakehoon yang masih ingin melanjutkan acara malam minggunya.
***
Setelah menemui Sunghoon tadi, Riki berlabuh di sebuah jembatan yang menampilkan pemandangan malam yang dapat menenangkan pikiran.
"Tinggi juga buat sampe ke bawah."
"Tapi gue gak sebodoh itu buat akhirin hidup dengan lompat dari sini."
"Sunoo satu-satunya alasan gue bertahan, tapi kenapa . . . "
"Kenapa lo malah minta putus lagi sama gue, apa salahnya gue membela diri gue sendiri dengan hajar mereka?"
"Terus sekarang gue harus kemana?"
"Lo satu-satu nya rumah buat gue balik noo." Monolog Riki mencurahkan seluruh isi hatinya.
"Cih, muka ganteng ndasmu, jelas-jelas gue emang takut dihajar psikopat itu." Air matanya kini sudah tidak bisa ia tahan lagi kala mengingat peristiwa itu.
"Bun, Riki mau nyusul bunda aja di surga boleh gak?"
"Ah jelas bunda gak ngebolehin lah, lagian mana bisa aku nyusul bunda di surga, kerjaanku aja tiap hari berantem."
"ARGHH!!"
Setelah berteriak seperti itu tiba-tiba saja ada yang menarik tangan Riki, membuat Riki terjatuh kedalam pelukan orang yang menariknya.
Tatapan mereka bertemu kembali namun kali ini dengan posisi yang berbeda.
"Lu gak boleh mati kucing kecil, gua bakal nolongin lu."
***
![](https://img.wattpad.com/cover/258408526-288-k102471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Monster , Jayki ✔
Fanfictionini hanya kisah tentang kita... aku dan 'kucing kecil' yang ingin lepas dari jerat belenggu. ⚠BxB⚠ 🚨Terdapat beberapa adegan berbahaya🚨 ❎ Tidak untuk di tiru ❎