Mulai

4.6K 500 182
                                    






"Jaga ucapan kamu Jay, atau saya akan mengurungmu di ruang bawah tanah dengan rantai yang terikat di kaki, bagaimana hm?" Bisik Heeseung pada Jay yang sukses membuat Jay diam mematung.

"M-maaf."

Setelah Jay mengucapkan kata itu dengan terbata, tawa Heeseung langsung saja meledak.

"HAHAHAHAHA lucu banget lu kalo ketakutan gini Jay, Gimana ? Gua udah cocok kan main film psikopat?"

"Ish apaan sih lu bang, gua jantungan tau gak sih." Keluh Jay, jangan lupakan bibir yang melengkung kebawah itu membuat Heeseung semakin tak kuasa menahan gemas melihatnya.

"Utututu maaf sayang . . . lagian lu gemes banget hahaha." Tawa Heeseung kembali sambil mencubit dan memainkan pipi Jay.

"Iiih sakit, lepasin, ini lagi di sekolah tau, ntar orang-orang mikir yang aneh." Rancau Jay menolak perlakuan Heeseung yang seperti itu.

Tanpa pikir panjang Heeseung pun menghentikan aksinya dan berucap maaf, "Ehehe iya iya maaf"

"Lagian tumben banget sih lu kesini, ada apa?" Tanya Jay yang penasaran, karena seharusnya saat ini Heeseung berada di kedai kopi miliknya bukan di kafetaria sekolah.

"Gua . . .  kangen sama lu lah."

Jay mendengus kesal mendengar jawaban Heeseung yang ia ketahui dengan jelas jika itu bohong, "Dih apa sih."

"Ck, nih hp lu ketinggalan dodol, lagian kenapa sih hari sabtu masih berangkat sekolah?" Decak Heeseung yang kemudian bertanya karena ia pun penasaran mengapa di hari sabtu seperti ini adiknya itu malah berada di sekolah bukannya bersantai sambil memainkan video game di kamarnya.

"O-oh anu, g-gua kan udah kelas akhir jadi gua ke sekolah buat konsultasi lah, btw makasih loh udah dianterin hpnya hehe." Jawab Jay tergagap dan se-segera mungkin mengalihkan topik pembicaraan.

Heeseung pun hanya mengangguk saja mendengarnya

"Nyusahin aja lu jadi adek." Ucap Heeseung mencubit pipi Jay dan kemudian bangkit dari duduknya.

"Gua cabut dulu, bayarin kopi gua Jay." Ucap Heeseung yang kemudian pergi meninggalkan Jay.

"Nyusahin aja lu jadi Abang!!" Pekik Jay yang kesal karena uang jajannya harus berkurang gara-gara membayar kopi yang dibeli Heeseung.




***



Setelah selesai dengan urusan di kafetaria tadi, saat ini Jay sedang berjalan di koridor untuk kembali ke kelasnya, Jay berbohong pada Heeseung, ia kesini bukan untuk konsultasi, melainkan ia mengikuti kelas tambahan untuk melengkapi nilai yang masih kurang. Kalau sampai Heeseung tahu, ia pasti akan mengadukannya pada Kei, kakak tertua dari tiga bersaudara itu. Dan jika itu terjadi uang jajan Jay bisa saja dipotong oleh Kei.

Namun sepertinya acara Jay untuk kembali ke kelasnya harus terhambat sejenak karena saat ini ia tengah menabrak sesuatu yang dapat membuatnya terjatuh.

*Brugg

*Gap

Yap, tidak sepenuh nya terjatuh, tubuh Jay berhasil ditangkap oleh seseorang yang ia tabrak tadi.

"N-nishimura." Batin Jay yang kini tengah menatap mata Nishimura, orang yang tadi ia tabrak sekaligus orang yang sedang menahan tubuh Jay agar tidak terjatuh.

Little Monster , Jayki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang