Absen yuk yang nungguin
Maaf kalo ada typo
Happy Reading
~~~
"Rumah sakit jiwa?"
Kening Elgar berkerut, bingung saat melihat gedung yang saat ini ada di depan matanya.
Elgar menoleh ke samping. Menatap Alka yang masih duduk di kursi kemudi dengan penuh tanya saat mobil cowok itu berhenti tepat di depan rumah sakit jiwa.
"Lo ngapain bawa gue kesini Al?" tanya Elgar sinis.
"Mau ngobatin lo!"
"Bangsat lo Al. Gue ngga gila setan!"
"Udah ah bacot. Cepetan turun!"
"Gue nggak mau!" tolak Elgar menatap Alka tajam. "Dikira gue udah stresss apa" bibir Elgar menggerutu tidak jelas. Menatap tempat yang menurut Elgar sendiri aneh dengan Alka yang entah apa maksud dan tujuannya membawa Elgar ke tempat ini.
"Yaudah kalo lo ngga mau, gue juga ngga bakal maksa. Itu juga berarti niat lo buat nyari Ara cuma omong kosong doang!"
Alka dan Ervan turun dari mobil. Sementara Elgar menatap Alka bingung.
"Ara? Apa hubungannya tempat ini dengan Ara?"
Alka dan Ervan berjalan masuk ke dalam sana tanpa memperdulikan Elgar yang masih cengo di dalam mobil.
"Ara?" Bibir Elgar tidak berhenti bergerak menyebut nama tersebut. Otak Elgar mencoba berfikir keras, mencerna apa yang baru saja dimaksud oleh Alka.
"Sumpah ngga jelas banget lo setan!"
Elgar mengumpat lalu keluar dari mobil untuk mengejar Ervan dan Alka.
"Al--"
"Woi Alka--"
Elgar berteriak seperti orang bodoh. Tidak peduli dengan beberapa pasian dan suster di sana yang menoleh ke arahnya. Kaki panjang Elgar terus melangkah mengejar Alka dan Ervan yang sama sekali tidak menghiraukan panggilannya.
"Alka bangsat!"
"Maksud lo apaan sih?" Elgar tidak berhenti mengekori Alka dan Ervan karena penasaran. Namun, kedua sahabatnya itu hanya diam, melanjutkan langkah kakinya tanpa memperdulikan pertanyaan Elgar.
"Al, lo tau kan dimana Ara?"
Alka lagi lagi tidak menjawab. Lalu, pandangan Elgar beralih ke arah Ervan.
"Van, lo juga tau kan dimana Ara?"
"Dimana? Dimana Ara? Kalian sembunyiin Ara dimana? Kasih tau gue sekarang juga!"
Alka dan Ervan masih berjalan tanpa memperdulikan pertanyaan Elgar. Sampai saat kaki mereka berpijak di taman RSJ tersebut, Alka dan Ervan berhenti serentak.
Sementara Elgar tidak berhenti merengek pada kedua sahabatnya itu. Menatap Alka dan Ervan secara bergantian dan penuh harap.
"Al, Van, please, dimana Ara?"
Alka menoleh ke arah Elgar, matanya menatap Elgar datar. Lalu, Alka mengalihkan pandangannya pada seorang gadis yang sedang duduk seorang diri di bawah pohon yang ada di sekitar taman RSJ tersebut.
"Tuh" sahut Alka.
Elgar tentu saja bingung. Tapi perlahan kepalanya mengikuti arah pandangan Alka dan Ervan.
Elgar terdiam seribu bahasa. Bibirnya tiba-tiba kelu tidak bisa berkata-kata saat melihat seorang gadis yang sangat mirip dengan Ara. Tidak, itu tidak mungkin Ara. Elgar masih berusaha mengelak dalam hati bahwa orang yang saat ini dia lihat bukanlah Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elgara (Sudah Terbit)
Novela Juvenil[Pre Order pertama 06-26 Agustus 2021] [Pre Order kedua 30 November - 07 Desember 2021] @Official.coconutbooks (PRIVAT ACAK. FOLLOW DULU SEBELUM BACA) ~~~ ✨KETIKA BENCI, CINTA, DAN EGO MENJADI SATU✨ Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis berna...