Hanwoong POV
Aku telah bersiap di ruang make-up dati tadi. Bayanganku di cermin tampak sempurna, aku yakin bisa menghibur mereka yang 'kelaparan' malam ini. Kulihat pasanganku juga sudah siap menunggu di ambang pintu dengan sabar.
"Hyung bagaimana aku, apa menurutmu ada yang kurang?" Tanyaku seperti biasa sebelum kita tampil.
"Perfect seperti biasanya!" Kata Leedo sambil tersenyum dengan pipi semu pinknya. Ahh, itu tandanya dia grogi seperti biasanya..
"Malam ini lelaki tampan, sukses dan berpotensi akan berkumpul di club untuk berpesta hyung! Aku tak sabar untuk menikmati pemandangan indah yang jarang terjadi. Kau juga semangat curahkan pesonamu di panggung nanti hyung, siapa tau kau bisa bawa pulang lelaki cantik impianmu!" Kataku panjang lebar sangkin antusias.
"Aku akan berusaha mengimbangi sinar panggungmu agar tak mempermalukan maknae tersayangku, ayolah sudah hampir waktunya giliran kita tampil" kata Leedo mengulurkan tangannya padaku.
"Lets crush the stage tonight hyung!" Kataku sambil menerima uluran tangannya.
Dj mengumumkan pada pengunjung club bahwa waktunya Aku dan Leedo tampil di panggung. Kami tak tampil berdua saja, kami membawa kru dance kami sebagai pendamping. Semua pengunjung di gay klub ini berteriak menyambut kehadiran kami. Nama kami lumayan terkenal sebagai dancer di berbagai pertunjukan dan acara, aku bersyukur untuk itu.
Leedo memberi sinyal pada Dj bahwa kami siap. Dan Dj mulai memainkan musiknya. Berbarengan dengan itu kami mulai menggerakkan badan sesuai irama lagu yang Dj putar. Gerakan sexy yang aku dan Leedo buat sebagai pasangan duet membuat pengunjung bersorak bahagia menikmatinya. Suasana klub memanas dan pekerjaan kami berhasil membuat klub ini semakin penub dengan sexual tension.
Saat kami turun panggung, mereka akan lebih menikmati tarian dan hanyut bersama musik dari Dj. Untuk inilah kami diundang di klub-klub malam setidaknya setiap malam minggu, untuk menghidupkan suasana.
Uang, kesenangan dan minuman gratis adalah bayaran yang kami dapat untuk menari di club. Satu jam setelah pertunjukan selesai biasanya aku dan Leedo hyung akan menikmati malam di dance floor. Sambil menikmati cocktail free dari bartender. Aku tak kuat alkohol, Leedo hyung lebih suka tak mabuk untuk mengurusku yang punya toleransi alkohol rendah.
Setelah kami turun panggung, Aku dan Leedo hyung mengganti baju. Kami mulai merapikan barang bawaan kami, dan beberapa dance crew yang memilih pulang akan mengantarkannya ke studio.
Saat ini aku sudah siap dengan sedikit touch-up. Leedo hyung tentu saja lebih suka menghapus make-upnya. Dia terlalu 'lelaki' untuk mengikuti perkembangan tren saat ini. Perawatan muka ataupun make-up bukan cuma buat wanita. Aku lelah meracuninya, dia seperti batu.
"Hyung aku sudah siap" kataku.
"Apa bajumu tak terlalu sexy? Aku benci para hidung belang akan memelototimu sambil berliur kelaparan!" Kata Leedo hyung sebal.
Aku memakai leather skiny pants dan kemeja hitam ringan dengan belahan di sepanjang bahu ke tangan dan bagian pinggang belakang sedikit terbuka. Leedo kadang overprotectif, meskipun aku tau dia hanya ingin melindungiku. Tapi aku suka jadi pusat perhatian, aku tak keberatan dipandang asal mereka tak menyentuhku. Dan aku selalu berterimakasih karena Leedo hyung selalu setia jadi bodyguard pribadiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I.P.U (I PROMISE YOU) ONEUS
General FictionWarning: BxB, fiction! Cerita ini hanya akan meminjam visual mereka sebagai cast tapi kepribadianya aku buat berbeda jadi jangan sakit hati ya kalau bias kalian jahat di book ini. ************************ "Jangan menguji kesabaranku Ung!" Bisik lela...