#Social-Politik
#1
Aku Yang Sedari Tadi Berdiri
Aku yang sedari tadi berdiri
Berdiri diatas antara
Antara panas dan hujan
Antara siang dan malam
Bahkan antara api dan air
Aku yang sedari tadi berdiri
Terdiam kaku seraya mengamati
Anak-anak merengek meminta
Membuat bingung para orang tua
Aku yang sedari tadi berdiri
Menahan malu pada ibu pertiwi
Bersimpuh luruh penuh maaf
Karena sempat terlena oleh kemerdekaan semata
Aku yang sedari tadi berdiri
Memberi pesan pada pemimpin negeri
"Bung, negara mu sedang malang.
Banyak hewan-hewan yang sedang berbagi peran, semacam beruang yang jadi kapitalis manis.
Lalu tikus-tikus yang membersihkan kali, agar hak-hak rakyat mengalir dan terbuang.
Namun, yang menjadi korban adalah lobster yang sedang berpacaran.
Sebab mereka suap-suapan diatas ombak dengan romantis."
Aku yang sedari tadi berdiri
Mengedarkan pandangan kesana-kemari
Mencari kata revolusi yang digelorakan, dari sejak dulu hingga kini
Ku cari pada bulir-bulir air mata penderitaan
Ku cari pada bercak darah perjuangan
Bahkan ku cari sampai lorong-lorong kemiskinan
Namun kata revolusi itu pun tak juga ku temukan
Ternyata, revolusi itu sebuah dongeng
Untuk menenangkan anak-anak yang merengek tadi
Dan, aku yang sedari tadi berdiri.
Melaksanakan aktifitas upacara senin pagi
Menyanyikan lagu kebangsaan
Yang dilanjut mengheningkan cipta
Lalu, dalam hati ku berdoa
Doa-doa tajam yang mampu mencakar langit
Dan, mengeheningkan cipta selesai...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mudah-Mudahan Puisi
PoetryIni hanya sekedar coretan yang mungkin tak bermakna apa-apa bagi kalian, karena ini hanya ungkapan pikiran yang aku tuangkan dalam bentuk narasi.