Coretan Maulana

66 3 0
                                    

#Abstrak-Aneh

#1

Anggap saja kita manusia

Pada tubuh ini kau sempat hadir dengan harapan, bahwa kau adalah takdir

Ruang istimewa ku, kau beri riang

Dengan penuh kasih sayang diriku direngkuh, walau akhirnya ringkih juga

Hatiku memang sempit, tapi itu adalah tempatmu tuk bahagia meski hanya sempat

Sebentar, disini adzan sedang berkumandang

Kita dengarkan bersama-sama dengan penuh rasa ketaqwaan

Jangan pernah bilang kita sudah selesai

Jangan pernah bilang kita sudah berpisah

Anggap saja kita selalu bersama

Agar tak ada ruang untuk bersedih yang memberi jarak

Aku dan kamu selamanya menjadi kasih yang berkisah

Sejarah dua insan yang sempat mengukir bahagianya di alam raya ini

Karena kita adalah manusia, wajar saja jika berubah

Tulis saja bahwa kita itu komitmen, sebelum akhirnya kita hanyalah momen

Siapapun nanti yang menemanimu, anggap saja itu nasib

Bukankah kita sudah sepakat, bahwa takdir hanya milik kita berdua?

Anggap saja kita manusia!

Wajar saja jika egois dan keras kepala, sebab sampai kapanpun manusia itu akan berubah.

A'CongCloz_FTAM 2022

#2

ANEH

Disini di tempat ini, semua orang-orang pada aneh. Masa orang-orang berkumpul dengan jumlah yang banyak, itu kan jelas - jelas salah. Harusnya massa, tuh kan aneh banget emang.
Terus ada lagi, ya kalo ada apa? Itu Mah pertanyaan bukan keanehan.

Selanjutnya, ini mah serius keanehan. Orang-orang disini mah palsu, kalo asli mah ya orang aja atau nama lainnya manusia. Ihhhh, apaan sih.

Kemarin nih, kemarin. Bukan sekarang.
Aku lagi bingung euy, tapi lebih bingung yang baca ini.
Terus yang lebih aneh lagi, disini mah ada orang yang kakinya segitiga aneh emang.
Terakhir sih pas tadi, masa iya ada orang kepalanya diperut. Terus pas ditanya, "mas kenapa kepalanya di perut?" jawabannya "kepala saya gak sengaja ketelan mas." pokoknya aneh-aneh deh disini mah, gak percaya? Coba aja kesini.

A'CongCloz_FTAM2022

#3

Hujan Marabahaya

Hujan bukan hanya sekedar air tawar

Yang katanya, uapan air bumi diawan yang berkadar

Dalam rintiknya yang deras, dalam jumlahnya yang banyak

Berjatuhan membasahi seluruh isi bumi

Petir itu menggelegar

Mengeluarkan kilat serta bunyi yang dahsyat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mudah-Mudahan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang