. part 8

1.6K 157 5
                                    

Renjana

©️ Masashi Kishimoto

***

Tepat hari ini usia kandungan [Name] genap tujuh bulan. Masa-masa Kakashi jadi babu pun dimulai. Dari membersihkan rumah, mencuci piring, pergi ke pasar, dan melaksanakan tugas meladeni sang istri yang suka ngidam aneh-aneh.

Seperti biasa diminggu pagi yang cerah ini, setelah sarapan lagi-lagi Kakashi mendapat tugas aneh daring sang istri.

"Kakashi-kun, kenakan baju maid sebentar saja! Satu kali foto lalu kau bisa melepasnya," ucapnya antusias.

"[Name], kau sedang tidak bercanda kan?" [Name] menggeleng cepat. "Lagipula kita tidak memiliki baju maid apapun."

"Ada kok!" Kakashi membelalakan matanya. Ia tak percaya dengan perkataan sang istri. Bagaimana bisa wanita hamil tujuh bulan itu memiliki baju aneh nan memalukan seperti itu?

"H-he?! [Name] j-jangan bercanda, mana mungkin-"

"Ya, aku tidak bercanda, Kakashi! Aku memilikinya," ujar [Name] penuh keyakinan.

"Bagaimana bisa?"

"Tentu saja bisa! Saat kuliah dulu fakultas sastraku berencana membuat maid cafe saat acara kampus. Dan ..., ya seperti itulah."

"Oh, kebetulan aku yang bertanggung jawab." Kakashi menyimak cerita nostalgia [Name] dengan cukup saksama. Tetapi, jantung dan pikirannya sedang merasa gelisah. Ia mencoba berpikir keras agar [Name] tidak memaksa agar dirinya tidak menggunakan baju memalukan itu.

"[Name]," panggi Kakashi lembut.

"Hm? Ada apa?"

"Aku nggak mau! Huaaaa!" rengek Kakashi. Ia memeluk [Name] dari depan. Benar-benar menggemaskan jika Kakashi sudah seperti ini. Karena tak tega melihat sang suami seperti ini [Name] pun mengacak-acak rambut perak Kakashi gemas.

"Kakashi-san, hari rabu kan check up mau pakai baju itu nggak pas temani aku, hm?"

"Nggak mau!" Kalau begini [Name] semakin tidak tega dibuatnya.

"Are? Kakashi-kun takut?"

***

Ding dong

Bel pintu rumah dibunyikan. Atensi [Name] teralihkan, begitu juga dengan Kakashi. Kakashi berdiri dari duduknya. "Biarkan aku yang buka."

Namun, sebelum hendak membuka pintu rumah pria bermarga Hatake itu melupakan sesuatu. Karena tidak tau apa yang ia lupakan, ia pun memilih untuk tidak perduli.

Pintu rumah pun terbuka. Sosok Yamato muncul dengan pakaian yang santai sambil mententeng sebuah tas berisikan kue kering.

"Kakashi-senpai aku membawakan kue kering pesanan-pfftt." Tawa Yamato tertahan. Kakashi kebingungan dibuatnya.

"Eh? Ada yang salah?" tanya Kakashi dengan kepala yang dimiringkan.

"Kakashi-senpai, apa kau sedang cosplay menjadi seorang ART?" Sejenak pria beristri itu terdiam mencerna perkataan Yamato.

"Tenzo! Ikut aku!" Ditariklah tangan Yamato oleh Kakashi.

"S-senpai!"

Mendengar suara Yamato yang memanggil Kakashi, [Name] mencari tau keadaan. "Are? Yamato-san kau datang membawa kue kering pesananku? Arigatou."

"Ah, konnichiwa [Name]-san, benar aku membawa kue kering." Mata [Name] berbinar-binar. Lalu mengambil tas berisikan kue kering pesanannya dari tangan Yamato.

"Kakashi-kun, jangan malu-malu. Lagipula hanya Yamato dan aku yang melihat kau berpakaian seperti maid."

***

Yamato bi laik: syaland, mata gue dah ga suci lagi.

RIP Kakashi.
Mari berdoa bersama-sama menurut kepercayaan dan kecepatan masing-masing.

/ekhem
oke lanjut.

Jadi, chapter berikutnya dah epilog
/kena gaplak
Sekian dulu, karena situasi oke?
STAY SAFE KALIAN. Gue mau nyelamatin nyawa gue dulu.
/lari dari para readers

Oke.

See you next chapter!^^

🍊oranyebuzz

Renjana | Kakashi Hatake✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang