[Name] Lestrenge adalah seorang anak dari Bellatrix dan Rodolphus Lestrenge. Sifat [Name] sangat bertolak belakang dengan ibu dan ayah nya. Orang tua [Name] sangat memandang status darah, sedangkan [Name] tidak. Walaupun [Name] tidak memandang status darah, dia harus bersikap seoalah dia memandang status darah seperti ibunya, supaya [Name] tidak ketahuan kalau dia tidak memandang status darah.
Semenjak orang tua nya berada di Azkaban, [Name] tinggal di Malfoy Manor bersama Paman, Bibi dan Sepupunya. Walaupun [Name] sudah tinggal di Malfoy Manor, ibunya tetap memberikan kunci untuk mengambil uang di lemari besi Bank Gringotts. Tapi, Paman nya yang menyimpan kunci itu. [Name] sedikit curiga kepada Paman nya itu. Dia curiga bahwa Paman nya akan mengambil beberapa uang di lemari besi ibunya. Karna ibunya, Bellatrix paling kaya dari pada Paman nya itu.
Draco Malfoy, adalah sepupu [Name]. Mereka lahir di tahun yang sama tapi hanya beda 1 Bulan. [Name] lahir pada bulan Juni, sedangkan Draco pada Bulan Juli.
•••
Suatu hari di Malfoy Manor, [Name] mendapat surat dari Hogwarts, begitu pula dengan sepupu tercinta nya. "Draco, kau juga dapat surat dari Hogwarts?" Tanya [Name]. "Tentu saja" Jawab Draco. "Oh, Aku pikir kau tidak akan mendapatkan nya. Buat apa Dumbledore memiliki murid seperti mu?" Ejek [Name].
"Ugh.. My father will hear about this! " Jawab Draco dengan marah. "Dasar anak Papa" Ejek [Name] lagi. "UGH!! DAD!!" Kata Draco sambil pergi meninggalkan [Name] untuk mengadu ke Ayah tercinta nya itu. "Benar benar anak Papa" Kata [Name] kepada dirinya sendiri. "Memang dia dilahirkan untuk bersikap manja, ck" Gumam [Name]
Tiba tiba suara seperti percikan api kecil datang membuat [Name] mengalihkan pandangan nya ke percikan api kecil itu. Dobby, peri rumah keluarga Malfoy, datang untuk memberitahu sesuatu kepada [Name].
"N-nyonya di pang-gil oleh M-master. U-untuk menemui nya di- ruang tamu.." Kata Dobby. "Ck, pasti si anak manja itu sudah mengadu.. Baiklah kau boleh pergi Dobby" Jawab [Name] dengan sedikit kesal. Dobby pun menghilang dengan percikan api kecil tadi. [Name] pun pergi ke ruang tamu untuk bertemu dengan Paman nya, Lucius Malfoy. Pasti setelah ini aku akan di ceramahi oleh Uncle Lucius karna telah mengejek anak tercinta nya itu. Gumam [Name] dalam hati
Setibanya di ruang tamu, terdapat dua orang yang berada di ruangan itu. Paman nya dan sepupu nya itu. Di pikiran [Name] sudah pasti benar, Paman nya pasti akan menceramahi nya karna sudah mengejek anak kesayangan nya itu. "[Name]..." Panggil Lucius kepada keponakan nya itu. "Ada apa Uncle Lucius memanggilku?" Tanya [Name] pura pura tidak tahu.
"Draco bilang padaku bahwa kau mengejek nya? Apa itu benar, [Name]?" Tanya Lucius dengan sedikit ancaman kepada [Name]. Dan ya, apa yang di pikirkan oleh [Name] benar. Pasti Paman nya ini akan menceramahinya.
"Ya, kenapa?" Jawab [Name] dengan sinis. "Kenapa kau mengejek nya?" Tanya Lucius kali ini dengan tatapan yang tajam. "Oh ayolah Uncle Lucius! Itu hanya bercanda!" Jawab [Name] dengan nada tinggi. "Anak mu saja yang terlalu manja!" Bentak [Name]. "Cukup! Jangan. Berani. Mengatakan. Kalau. Anakku. Itu. Manja." Kata Lucius dengan marah.Tapi kan anak mu itu memang manja! Cih. Gumam [Name] dalam hati. "Berjanjilah padaku [Name], untuk tidak mengejek nya lagi" Ancam Lucius kepada keponakan nya itu. "Ya, ya terserah.." Kata [Name] bosan. "Baiklah, ayo pergi ke Diagon Alley untuk persiapan kalian berdua untuk masuk ke Hogwarts." Kata Lucius. "Tapi Dad bukannya masih lama?" Kata Draco dengan nada yang lembut, atau nada yang menjijikan bagi [Name]. "Bersiap siap saja dulu, Draco.." Kata Lucius dengan nada yang lembut.
Ew, menjijikan. Gumam [Name]. Itu pertama kali nya [Name] mendengar Paman nya berbicara dengan nada yang lembut. Mungkin Lucius memang sering berbicara dengan nada yang lembut pada Draco, tapi saat mereka berbicara tanpa [Name] di sekitar mereka.
"Dan aku akan mengambil beberapa uang lagi di Gringotts-" Kata Lucius sebelum Draco menyela pembicaraan nya. "But, Dad bukan nya Dad sudah mengambil uang?" Tanya Draco lagi."Tentu sudah, Draco.. tapi, sepupu mu juga kan butuh uang, dia akan mengambil uang dari lemari besi ibunya tentu saja.." Jelas Lucius sambil menatap sinis [Name]. "Baiklah, ayo kita pergi ke Diagon Alley" Jelas Lucius.
•••
Mereka bertiga pergi ke menggunakan perapian yang langsung menuju ke Diagon Alley. Setelah itu, Lucius menyuruh kedua bocah itu pergi ke Madam Malkin's Robes for All Occasions untuk mengukur dan membeli jubah mereka. Sementara itu Lucius pergi ke Bank Gringotts untuk mengambil uang dari lemari besi milik Bellatrix Lestrenge.
Jubah milik [Name] sudah selesai, sementara jubah milik Draco belum. Madam Malkin pergi sebentar, jadi dia meninggalkan Draco dengan keadaan masih di ukur seperti apa jubahnya. Tiba - tiba seseorang masuk kedalam toko. "Hallo! Selamat datang dear.." Sapa Madam Malkin kepada anak lelaki itu. Madam Malkin selalu tahu jika ada seseorang yang memasuki toko nya, makanya dia pergi meninggalkan Draco sebentar untuk pergi menemui pelanggan yang lain, setelah ada bunyi bel pintu berdering, Madam Malkin pergi ke depan pintu untuk menyambut pelanggan nya.
Si anak laki laki itu, di perintahkan oleh Madam Malkin untuk berdiri di atas kursi di sebelah Draco.
"Oh ayolah Sepupu! Traktir kan aku sesuatuuu! Aku tau kau menyayangi ku! Kumohooonn" [Name] memohon agar dia di belikan sesuatu kepada Draco, namun Draco mengacuhkan nya dan malah berbicara dengan bocah di sebelah nya. "Tak usah dengar kan dia, dia memang sering seperti itu" kata Draco kepada bocah yang berada di samping nya itu. "Hmm" jawab bocah itu. Lalu Draco berbicara tanpa henti kepada bocah laki laki itu. Bagaimana dengan [Name]? Dia dibiarkan oleh sepupu nya itu.
Bocah laki laki tadi sudah selesai duluan dan dia pergi ke luar. Saat bocah itu pergi, Lucius datang. "Kenapa lama sih Dad?" Rengek Draco. "Iya kenapa sih iihh" ejek [Name] karena jijik melihat tingkah sepupu nya itu. Laki laki macam apa dia? cih gumam [Name] dalam hati. "Apa kau lupa perjanjian mu.. [Name]?" Ancam Lucius. "Er.. perjanjian apa?" tanya [Name] dengan wajah bodoh nya. "Jangan mengejek Draco lagi.." kata Lucius dengan nada yang mengancam dengan tatapan sinis khas seorang Malfoy. "Ya ya terserah.." jawab [Name].
"Uncle " panggil [Name]. "Apa?" Tanya Lucius. "Kau.. tidak mengambil uang dari lemari besi ibuku bukan?" tanya [Name] dengan curiga. "Cih buat apa aku mencuri. Aku sudah punya terlalu banyak uang" jawab Lucius dengan angkuh. "Tapi.. ibuku kan lebih kaya dari mu, bisa saja kau iri dan.. kau mencuri beberapa uang dari lemari besi ibuku" kata [Name] dengan santai dengan nada mengejek nya.
Lucius tau kalau Bellatrix adalah orang paling kaya, tapi dia tidak mau mengakui nya. "Cih.. Cepat kan langkah mu! Sedikit lagi sudah waktu nya untuk makan siang! Cissy sedang menunggu!" teriak Lucius kepada dua anak di samping nya. "Santai dong.. paman ku yang baik.." kata [Name] sambil menggoda paman nya itu. "Cepat!" Teriak Lucius lagi.
====
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐤• [FRED WEASLEY X READER]
Fanfic•FANFICTION• [FRED WEASLEY X READER] [Name] Lestrenge, seorang anak dari Bellatrix dan Rodolphus Lestrenge. Sifat nya yang sangat bertolak belakang dengan orang tua nya membuat anak keturunan darah-murni keheranan. Dia juga jatuh cinta dengan si dar...