Penolakan.

626 87 12
                                    

[Name] dan Fred pergi untuk berjalan jalan di malam hari. Mereka pergi menuju Menara Astronomi. Sambil berjalan, Fred merangkul bahu [Name] dengan tangan kanan nya. Sedangkan tangan kirinya memegang Peta Perampok.

Sesampainya nya di Menara Astronomi, Fred melepaskan rangkulan nya dan membiarkan [Name] menari nari karna dia merindukan angin malam. [Name] berdiri menikmati sejuk nya angin di malam hari, Fred hanya duduk melihat gadis itu. "Jadi"  [Name] memalingkan pandangannya ke Fred.

"Apa jawaban mu untuk Terence?" tanya Fred sambil melihat Peta Perampokan yang di bawa nya. "Entahlah.." kata [Name] sambil mengusap usap leher nya. "Sungguh– aku tidak terlalu akrab dengan anak anak Slytherin lain. Kecuali Draco tentu saja.. Aku masih tidak yakin dengan Terence" jelas [Name]. Fred hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Yang sepertinya senyum itu mengartikan bahwa

Dia menang dan Terence kalah. "Dan, apa jawaban mu?" tanya Fred. [Name] berpikir sejenak. "Tidak. Aku tidak akan pergi dengan nya. Aku akan menolak nya" kata [Name] yang langsung membalikkan badan nya lagi untuk melihat pemandangan Hutan Terlarang.

Fred diam diam tersenyum sambil bersorak untuk diri nya sendiri karna sekali lagi dia menang dan Terence kalah.

•••

[Name] sudah berada di ruang rekreasi Slytherin, saat [Name] baru memasuki Ruang rekreasi, [Name] langsung di kejutkan oleh Terence. "Wow– apa yang–"

"Apa yang terjadi padamu?!" tanya Terence. "Apa yang terjadi padaku? Apa yang terjadi padamu!" balas [Name]. Terence menghela nafas lelah. "Darimana saja kau?" tanya Terence. "Apa urusan mu dengan ku?" jawab [Name] tidak peduli. Terence hanya terdiam. Ya, apa urusan nya dengan [Name]? "Hey! Lepaskan aku" kata [Name] yang sedari tadi pundak nya di tahan oleh Terence.

Terence pun melepaskan nya. "Ada apa dengan mu sih?" tanya [Name]. "Aku khawatir dengan mu, [Name]" Terence menundukan kepala nya. "Lalu?" [Name] mengangkat sebelah alis nya. Terence mendongak. "Lalu?" hanya itu jawaban nya? Hanya itu?! Dia tidak tersipu sama sekali?! Apakah dia– Benar benar seorang gadis?!

"Ah sudah lah.. aku ingin tidur.. hoaamm.. selamat malam" [Name] membalikkan badan nya ingin menuju kamar nya. Tapi tiba tiba Terence memeluk nya dari belakang. "Apa yang–"

"Ah.. maaf" kata Terence yang langsung melepas pelukan nya. "Pelukan sebelum tidur?" kata Terence nyengir. "Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Mr. Higgs?"

•••

Saat pagi hari di meja makan Gryffindor, [Name] menceritakan semua hal yang terjadi tadi malam kepada teman teman nya. "Sungguh?" [Name] mengangguk. Fred yang ikut mendengarkan bergumam tak jelas. Dia berpikir bahwa dia telah menang dan Terence kalah telak.

Tetapi dia salah. Berani berani nya si Terence itu memeluk gadis favorit nya.

"Awch!" seseorang melempar kan sebuah kertas mengenai kepala [Name]. [Name] mengambil kertas itu dan kemudian membaca nya.

Dear [Name],

Aku akan menanyakan hal yang sama sekali lagi. Maukah kau pergi ke Hogsmeade bersama ku?  Aku hanya menunggu jawaban mu. Ya atau tidak? Tidak perlu memberiku alasan sebelum menjawab. Aku akan menerima alasan mu ketika kau sudah memutuskan akan pergi bersama ku, Atau tidak.

Aku menantikan jawaban mu. Temui aku di kelas  Aritmancy setelah makan siang. Kita akan berbicara di sana.

[Name] saat ini pikiran nya kacau sekali. "Serius sekali membaca nya.. kau baca apa–" Fred hendak mengambil kertas yang di baca [Name] tapi tidak berhasil. [Name] langsung menghancurkan kertas itu. "Kenapa kau–"

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐤• [FRED WEASLEY X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang