Ruangan hitam hanya berisi beberapa lampu minyak yang sudah berlapis jaring laba-laba. Bangunan tua di dalam mansion milik keluarga Himuro.
Di sudut bawah tanah terdapat sebuah pintu di ujung kanan. Sebuah tempat mayat mayat dari leluhur yang telah menjadi tumbal dari ritual mencekam turun temurun.
Serpihan tulang tulang yang tidak beraturan. Kaki lengan dan tengkorak. Hanya bisa di lihat oleh kepala keluarga Himuro, Kato.
Langkah kaki seorang wanita dengan baju kimono dan lentera di tangan kanan nya.
Derap langkah kaki memenuhi ruangan gelap dan pengap itu.Beberapa tumpukan tali di pinggir ruangan dibiarkan teronggok, tali yang diikat pada sapi yang dipakai ritual.
Hana menghela nafas. Dia memang sering membersihkan ruangan pengap ini. Tidak ada lagi yang bisa mengurus ruangan ini selain dia.
Tangan nya di urungkan membuka pintu tempat mayat ritual di pinggir ruangan. Hanya ada tubuh tak utuh di sana. Bnyak tulang berserakan didalam.
Hana mengambil sapu dan mulai membersihkan ruang bawah tanah dengan hati -hati. Dengan cekatan Hana mebersihkan semua jaring laba-laba di dalam ruangan.
"Kamu sudah membersihkan?" tanya kato menuruni tangga menemui istrinya.
Hana menoleh dan tersenyum. Hana mengangguk. Kato menghampiri istrinya dn membantunya mengurus ruang bawah tanah dengan cepat.
***
Takushake tidur berselonjor di dekat adiknya yang sibuk menulis, Kazuki memang rajin menulis dengan pena pembelian kato. Di menulis huruf-huruf di ateas kertas.Setelah selesai Kazuki menoleh dan melihat kakaknya yang sibuk mengkhayal.
"Niichan. Kamu memikirkan apa?" tanya Kazuki melihat kakaknya yang sibuk menatap langit langit.
"Menurutmu, kamu tahu bawah tanah itu?" tanya Takushake tiba-tiba.
"Aku tidak ingin turun di tempat seram seperti itu." Kazuki melanjutkan oret kreta di atas kertas.
Takushake menghela nafas. Adeknya memang menyebalkan. Penakut seperti adeknya memang tidak suka berurusan dengan tantangan yang seru.
"Kamu ingin melihat kebawah?" tanya Takushake.
Kazuki menggeleng kuat. Kazuki menyimpan penanya dan berjalan menuju tempat tidurnya. Menarik selimut dn mengabaikan kakaknya yang tentunya sedang menatap remeh kepadanya.
"Ck! Dasar penakut," seru Takushake dan mematikan lampu minyak di atas meja kemudian ikut tertidur.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Mansion (On Going)
Ficção Históricasebuah teradisi kuno telah menjadikan seorang gadis cantik itu menunggu nasibnya dengan pasrah, bukan keinginannya untuk mengakhiri hidup dengan kengerian, takdir lah yang membuatnya hidup di tengah penganut keyakinan mengerikan, ritual, iblis dan d...