PROLOG

596 64 0
                                    

Serigala hitam itu terdiam sesaat sebelum menabrakkan tubuh besarnya ke dekapan laki-laki dihadapannya. Bulu halus nan pekat menggelitik hidung si rubah kecil, membuat lesung di kedua pipinya tercetak sempurna. Menyalurkan rasa kasih sayang, laki-laki itu mengusap tangannya di gumpalan bulu sang serigala. Pupil cokelat terang dan merah itu bertemu. Seketika hatinya terasa sakit dan dadanya sangat sesak. Kepalanya terasa seperti dihantam oleh puluhan batu bata yang jatuh. Dia tidak sekuat yang terlihat, tangisnya pecah begitu saja bagai anak kecil yang menjatuhkan permennya. Begitu ia membuka mata, serigala hitam tadi sudah tidak ada dihadapannya. Meninggalkannya dengan daun-daun yang berguguran di atas kepala.

World Wide Werewolves | ENHYPEN FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang