EPILOGUE

229 12 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Drrrrttt.... Drrrrttt....

Drrrrttt.... Drrrrttt....

Ponsel milik Sehun bergetar terus menerus. Tapi di ruangan itu hanya ada ponsel berwarna abu-abu tanpa adanya si pemilik. Ruangan Ceo itu kosong. Setelah panggilan itu terbiarkan saja masuk panggilan telepon yang lain.

Father 4 missed calls

Chanyeol 10 missed calls

Baekhyun 7 missed calls

Sudah dua puluh satu panggilan tak terjawab di ponsel Sehun. Tapi si pemilik tak kunjung kembali.

Di lain tempat ibunda Sehun terlihat panik dengan wajah was-was, berjalan mondar-mandir di depan pintu operasi. Ditemani Anna yang dari dua jam lalu menyusul setelah diberitahu kabar oleh Chanyeol.

Dari kejauhan Chanyeol datang dengan wajah yang terlihat marah.

"Dia masih tidak bisa dihubungi!" katanya seraya melihat ponsel miliknya. "Sebenarnya kemana dia? Sudah diwanti Hara akan lahiran sebentar lagi tapi malah—ashh... Boleh kupukul Sehun sekali lagi tidak, Nyonya?" Ia mengacak rambutnya kesal.

"Sudahlah, mungkin dia sedang ada rapat penting sampai lupa membawa ponselnya." Anna berusaha menenangkan kekasihnya, sedangkan nyonya Glace menatap sendu.

Pikiran beliau mengelana, takut bahwasanya putranya itu bermain wanita lagi. Kejadian dulu memang membuat Sehun berubah, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa putranya bisa kembali lagi menjadi pria brengsek. Bagaimana jika itu benar? Beliau juga tak sanggup memperlihatkan wajahnya lagi di hadapan Hara. Apalagi sekarang beliau sudah menjadi seorang nenek.

Apa yang harus ia lakukan jika Sehun kembali seperti dulu?

Aku mohon biarkan cucuku memiliki kehidupan yang bahagia tanpa cela bersama anak dan menantuku. Beliau bergumam dalam diam.

Suara anak kecil menangis bergema di dalam kamar operasi setelah kira-kira 82 menit pintu itu ditutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara anak kecil menangis bergema di dalam kamar operasi setelah kira-kira 82 menit pintu itu ditutup. Tiga orang yang sedang menunggu kelahiran anak pertama Hara berucap terima kasih pada Tuhan karena telah melancarkan persalinan Hara.

LA SINCÈRITÈ [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang