Repeat

65 1 34
                                    

Jarim

Mata dan bibirku bergerak - gerak secara sinkron membaca buku keuangan Klinik gigi. Aku sudah berkutat dengan buku ini selama dua hari, aku tidak pernah mengerti apa  alasan Yoongi tidak menghire satu pekerja lagi khusus untuk mengurus administrasi dan keuangan klinik. Ya walaupun pendapatanku lumayan besar setara dengan beratnya pekerjaanku,  tapi tetap saja aku ini seorang dokter bukan ahli administrasi. 

Hari sudah hampir tengah malam. Taehyun tertidur didepanku, mungkin sudah sekitar satu jam ia tertidur bersandarkan buku kisi - kisi soal CSAT. Wajahnya terlihat sangat lelah, Akhir - akhir ini Taehyun selalu pulang terlambat karena harus mengikuti pelajaran tambahan dari sekolah maupun tempat kursus.

Sebuah dengkuran kecil keluar dari bibirnya yang tidak terkatup sempurna. Aku mengusap kepalanya pelan, ia terlihat sangat manis saat tertidur. Tidak terasa sudah satu tahun kami bersama, selama aku bersamanya aku tidak menyangka bisa menemukan sisi diriku yang lain. Aku yang selama ini begitu mandiri melakukan semuanya sendiri, ternyata bisa menjadi wanita manja yang meminta bantuannya hanya untuk membuka kaleng soda yang seharusnya tidak sulit bagiku. Tapi melihat raut wajahnya yang begitu bahagia saat merasa dibutuhkan menjadi kebahagiaan tersendiri bagiku.

Aku tersentak ketika Taehyun memegang pergelangan tanganku yang kemudian ia jadikan alas tidur sembari mengusap usapkan pipinya ketanganku, tentu saja kini tanganku yang satunya bergerilya diatas kepala Taehyun.

"Aegi.. tidur di kasur gih.." Taehyun hanya menggelengkan kepalanya, anak ini memang sama keras kepalanya denganku.

Aku beranjak lalu duduk menyebelahi Taehyun, menyandarkan kepalaku ke lengannya. Wajahnya yang kecil sekarang terlihat jelas dimataku, ia tersenyum.

"Apa aku begitu tampan sampai dipelototi begitu?"

"Kau sangat manis seperti bayi, aku sudah mengambil keputusan yang benar memanggilmu Aegi.."

"Ah.. bisakah noona mengganti panggilanku dengan sebutan yang lebih dewasa gitu?"

"Hmm.. maaf tidak bisa."

Taehyun mulai membuka matanya perlahan, wajahnya mendekat. "Bagaimana bisa kau terus memanggilku aegi jika aku selalu bisa membuatmu berteriak di ranjang, aku ini bisa buat another aegi loh kalau noona mau?" Ujarnya dengan senyum yg nakal.

"Dasar anak nakal.."

Aku mendorong tubuhnya dan duduk diatasnya, Tanpa basa basi anak nakal itu melumat bibirku sembari menekan tengkuk leherku agar ciuman kami semakin dalam. Tanpa permisi Taehyun menurunkan lingerie yang aku kenakan, aku menghentikannya. Baru saja terbesit untuk menolak melakukan hal itu, namun saat Taehyun mengatakan "May i ?" seketika benteng pertahananku runtuh.
dan tentu saja kami pun melakukannya semalam suntuk.

*

Taehyun

Cahaya matahari dari jendela kamar yang terbuka menyilaukan indera pengelihatanku. Aku membuka sebelah mataku dan meraba sisi sebelah kanan ku, dan ya noona sepertinya sudah bangun. Kruukkk krrukk.. perut ku sudah tidak bisa mentolerir rasa laparnya, Sepertinya energiku benar - benar habis setelah semalam bertempur dengan noona. Setelah membereskan tempat tidur dengan asal tanpa pikir panjang aku segera bangun dan pergi keluar dari kamarku.
Sesampainya di ruang makan, Aku disambut dengan seringaian dari Habyung noona dan Jungkook hyung. Aku yakin mereka akan menggodaku.

"Yoo... Kang Taehyun, Semalam sibuk sekali sampai jam 3 pagi."

Hhh.... benarkan

NOONA Series : Fairy Of Shampoo | 샴푸의 요정Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang