Skenario

3K 27 0
                                    

Jadi kalian pikir Radit menyadari bahwa ia adalah pion? Radit mengetahui bahwa ia adalah mainan Grace? Dan Radit mengetahui bahwa Gembong Narkoba terbesar di negeri ini adalah milik Grace?

Jika kalian menyangka IYA, berarti kalian sama bodohnya dengan Radit.

Grace tak sebodoh itu memberikan semuanya ke cecunguk macam Radit. Ia lihai, cerdas dan cekatan.

Dalam skala 1 - 10, Grace ada di angka 8,9. Hampir sempurna bukan? Kekurangannya hanya satu. Terlalu cantik.

Aku sengaja mencoba menggertak Radit agar ia tak berada di zona nyaman. Grace boleh berhasil menjadikannya ketua BN, tapi remote kontrolnya harus ada di genggamanku.

Aku mewajibkan Radit untuk melapor seluruh kegiatannya secara pribadi kepadaku dalam waktu 1 x 24 Jam dan memberikan laporan palsu kepada staf istana kepresidenan.

Kenapa?

Sebab di dalam staf istana ada banyak maling dan titipan masing-masing kekuatan politik.

Jadi, kuputuskan untuk melakukan spionase jauh dari belakang.

Pertama-tama, kupancing ia agar menyelidiki sedikit lawan Grace yang masih tersisa. Kubiarkan ia berlatih mengejar tikus kecil terlebih dahulu hingga akhirnya nanti ia akan berhadapan dengan Si Raja Tikus yang tak lain dan tak bukan adalah calon istrinya sendiri.

"Lapor Mr President.." Ia menelfonku dengan gelisah lewat hp yang kusiapkan khusus.

"Gimana Dit?"

"Panglima Tentara mengancamku untuk tidak mendekati Gembong Naga Merah." Suaranya terdengar shock.

Aku tertawa dalam hati. Kufikir ia lebih pintar sedikit, ternyata memang benar-benar bodoh.

"Pakai cara kotor saja." Ucapku enteng.

"Maksudnya Mr Presiden?"

"Serang transaksi dan pengiriman terbesarnya. Bunuh mereka. Sisakan tanda bintang hitam di perut para pengirimnya. Buat seakan-akan, itu adalah ulah BlackDom."

Radit diam tak bersuara.

"Haloo !! Weeyy ! Kau dengar Radit?"

"Eh anu baik Mr Presiden."

"Kau baik-baik saja?"

"Siap Presiden."

"Berapa orang yang kau punya untuk melakukan aksi ini?"

"Dua puluh orang cukup pak?"

"Tidak sekalian kau bawa satu pasukan Batalion perang Dit?"

Bodoh sekali bocah ini. Kita hanya menggagalkan sebuah transaksi. Bukan perang.

"Eh anu berapa pak?"

"Siapa anggotamu yang paling brengsek dan jahat?"

"Irman pak?"

"Jangan !! Bawa Dito, Unggul dan Rama saja."

Mereka bertiga terkenal dengan keganasannya. Aku bertemu mereka beberapa bulan yang lalu.

"Baik pak."

Dasar bodoh. Aku langsung menutup telfonnya dan berangkat ke kantor

Satu-satunya hal yang mudah diketahui adalah Tentara dan Polisi saling bermusuhan. Tapi tahukah kalian? Masing-masing dari mereka memback-up gembong Narkoba mereka masing-masing.

Petinggi polisi memback up Grace dan BlackDomnya. Petinggi tentara memback up Naga Merah.

Dipikirnya dari mana mereka mendapat dana Trilyunan kalau bukan dari keuntungan bisnis narkoba? Memangnya negara punya uang untuk menggaji mereka?

Aku melakukan langkah ini sebab panglima TNI menghubungiku beberapa hari yang lalu. Ia mengatakan kecewa dengan keputusanku mengangkat Radit sebagai ketua BN yang notabenenya adalah calon suami Grace.

Ia khawatir bisnisnya akan hancur, yang secara tidak langsung, akan memperlemah kekuatan tentara sebab kehilangan backing-an dana.

Kujawab dengan mudah, "Aku tidak bertanggung jawab terhadap bisnis Narkoba. Jika kalian ingin perang, peranglah !"

Panglima tidak akan berfikir panjang bahwa aku ikut campur di dalam peperangan ini.

Yang ada di benaknya hanyalah sesungguhnya musuh utamaku adalah Grace yang hampir membunuhku malam itu. Bukan Naga Merah.

Dan malam ini aku sengaja memancing api di tengah ketegangan yang terjadi di antara mereka. Jika berhasil maka peperangan kedua belah pihak akan menguntungkan posisiku.

Aku bergegas menghubungi kepala polisi dan tentara untuk bertemu di sebuah restoran. Membahas sesuatu yang tak ada kaitannya dengan strategi malam ini sekaligus menunjukkan bahwa aku tidak terlibat apa-apa.

"Silakan duduk.." Ucapku ketika melihat mereka berdiri untuk menghormati kedatanganku.

"Aku hanya punya waktu lima menit, setelah ini aku akan pergi ke UK."

"Baik Mr President."

"Kalian berdua tau betapa aku membenci pengkhianatan?" Serangku.

"Jika terbukti di antara kalian ada yang mencampur tangani urusan Paspampres, aku tak akan ragu untuk mensikat kalian sampai ke akarnya."

Mereka berdua kaget mendengar pernyataan singkatku.

"Saya tidak terlibat apa-apa dengan yang terjadi di villa Grace pak." Bantah kepala polisi.

"Saya pegang ucapan anda pak." Kecamku.

10 menit kemudian, aku pergi dan menghubungi beberapa pembunuh bayaran untuk menyikat anak buah Radit yang terlibat dalam penggrebekan transaksi malam ini.

Dito, Unggul dan Rama.

Mereka pantas mati.

Skenarionya, Mereka bertiga menghadang transaksi besar Naga Merah dan membuat itu seolah-olah kerjaan BlackDom. Setelah itu, pembunuh bayaran akan datang dan membunuh mereka bertiga.

Aku memerintahkan para pembunuh bayaran untuk membuat seakan-akan mereka bertiga terbunuh sebab kecelakaan di area yang cukup jauh dari tempat transaksi.

Terakhir, aku bayar 5 wartawan bodrek dari 5 media berbeda untuk meliput kejadian penyerangan tersebut dan memberitakannya ke publik bahwa terjadi perang antara 2 gerbong narkoba di negeri ini.

Radit? Ia akan merasa bahwa aku ada di pihaknya. Terlebih lagi, aku sudah mengunci kartu as Radit. Ia tak akan berani membantah.

Grace? Ia bahkan masih terlelap di ranjang empuknya.

Aku? Tanganku bersih sebab tak terlibat langsung. Aku bahkan bisa menuduh Grace habis-habisan setelah kejadian ini.

Panglima? Inilah yang aku tunggu. Ia pasti akan marah besar kepada Grace. Tak peduli apapun yang Grace katakan.

Kini tinggal menunggu perang besar-besaran antara mereka berdua yang mungkin berlangsung satu bulan ke depan.

Setelah semua beres, aku bergegas terbang ke UK untuk menghadiri sebuah kongres internasional dan berbicara panjang lebar dengan tema kekerasan manusia dan perdamaian abadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. PresidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang