long & big for noona

15.2K 1.1K 639
                                    

Srakk! Srakk!



"Gorden ini sudah tua!" Lisa berdecak kesal, menarik gorden jendelanya kuat-kuat tapi malah tersangkut dan sukses membuat Lisa naik darah sehabis mandi, padahal niatnya ingin tidur nyenyak malam ini.

"Seseorang bisa saja mengintipku, aku benci padamu gorden!" Ujar wanita itu penuh penekanan lalu menarik gordennya sekaligus dan seketika robek terbagi dua, Lisa terkekeh padahal tak ada humor yang lucu.

"Tenagaku sangat kuat," Gumamnya lalu terkikik dan meraba-raba kasur untuk mendapat ponselnya, satu-satunya orang yang cocok Lisa sulitkan adalah Namjoon.

Lisa mencari kontak pria itu, cepat-cepat menekan ikon panggilan sebelum menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Lisa mengulung ujung rambutnya, memainkannya dengan ujung jari. Saat menunggu sambungan terangkat, Lisa jadi memikirkan Jungkook.

"Omong-omong agak sulit berhubungan dengannya, apakah dia punya ponsel? Kelihatan dari tampang miskinnya itu..dia tidak punya" Lisa bergumam-gumam, ia terlalu gengsi untuk menyebut Jungkook tampan sesuai kenyataan. Wanita itu berguling supaya lebih dekat ke nakas.

Saat sibuk mengorek-ngorek tumpukkan ponsel bermerek dilacinya, sambungan terhubung dengan Namjoon sehingga kegiatannya mencari salah satu ponsel untuk Jungkook harus tertunda sedikit.

"Selamat-"

"Gordenku tamat, carikan yang baru." Lisa memotong cepat sapaan Namjoon diseberang sana, agaknya ia tak ada waktu untuk basa-basi.

"Akan segera diganti. Ada lagi, Nona?"

Lisa berpikir sejenak. "Buah pisangku habis, yogurt juga lagi malas buat. Belikan itu sekarang, isi kulkasku sampai penuh."

"Baik, lalu..lagi?"

"Burger, aku ingin membuat burger." Ucap Lisa membuat Namjoon langsung menyiapkan kertas dan pena untuk mencatat yang Lisa inginkan.

"Aku butuh mayo, saus sambal, saus tomat, daging tumbuk premium yang sudah bentuk bulat, selada, roti, sosis, dan mentimun."

"Sudah kucatat Nona, ada tambahan?"

Lisa menjilat bibirnya yang kering, wanita itu sedang bergulingan kesana ke sini sangking tidak ada kerjaan lain. "Khusus untuk mentimun : aku mau yang panjang dan besar, harus memuaskan soalnya selain untuk acar sisanya mau kupakai rileksasi dikelopak mata. Mengerti?"

"Sudah mengerti, sudah tercatat. Ada lagi?" - Sahut Namjoon dari seberang sana, ia sudah bekerja selama bertahun-tahun untuk Lisa. Wanita itu biasanya selalu lupa saat hendak membeli sesuatu sehingga berakhir menelpon lagi dan lagi, Namjoon trauma mengingat kejadian itu. Hari dimana ia harus bolak balik karena Lisa minta dibelikan hal yang lain lagi saat ia sampai dirumah.

"KT Group..bisa kau musnahkan perusahaan itu?" Nada bicara Lisa jadi terkesan jengkel, ia letih dengan pesan dan blokiran yang dilayangkan. "Aku tidak mau kerjasama dengan mereka, aku malah diteror, sial!"

"Tidak bisa," Namjoon meringis diseberang sana. "Itu perusahaan milik pemerintah, dan nona tau sejak dulu pemiliknya mengincar Nona"

"Cih, tua bangka renta. Aku tak mau jadi simpanan atau istri ke tiga, itu menjijikan!" Decihan Lisa terdengar jelas, Namjook justru terkekeh.

"Tidak, Tuan Kim Taekwang tak berniat tambah istri. Dia ingin nona untuk cucunya, Vante Kim"

"Oh?" Lisa mendelik malas. "Aku tak peduli." Tegasnya ketus.

"Nona belum pernah melihatnya bukan?usianya 32 tahun, dia panas dan-"

"Apa maksudmu sialan, kau kira aku wanita dewasa mesum yang tertarik pada remaja yang lebih muda sepuluh tahun dariku? Jangan mengajak bertengkar atau kulempar kau ke australia untuk mengurus cabang nyaris bangkrut disana!" Cerca Lisa marah, tidak suka jika disinggung dan tanpa sadar membuka kartunya sendiri.

Play Date With NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang