beginning

19.1K 1.3K 363
                                    





🌷🌷🌷





Wanita itu menatap datar seorang pria dihadapannya, pria itu tidak sendiri-seorang gadis dengan setengah pakaian sudah terlucuti berdiri diatas pangkuannya. Mungkin kesalahan besar karena Lisa tidak mau melepas keperawanannya pada sang kekasih, Lisa berniat memberikan pada seseorang yang akan ia nikahi. Lisa tidak berminat merusak tubuh dan kehormatannya walau seks sudah dilegalkan jika seseorang telah menginjak usia 16 tahun disini.

"Jadi, kau berselingkuh?" Alisnya berkerut, lengan tertumpuk didepan dada telah menjelaskan seberapa tidak pedulinya ia terhadap pemandangan ini. "Ada apa ini? Mendadak kau bisu?"

Taeyong gelagapan sendiri, didorongnya sang selingkuhan hingga berdiri dari pangkuannya. "Tidak Lisa, ini bukan-"

"Oh, aku harus peduli?" Sela wanita itu cukup cepat namun tepat dan penuh ketenangan, menunjukkan kalau calon mantan kekasihnya ini tidak berarti apa-apa.

"Lisa.." Taeyong memelas.

"Aku tidak suka bekas, silakan pergi, pintunya disebelah kiri" Lisa menyingkir sedikit ke arah kiri dan menunjuk pintu rumahnya yang terbuka. Taeyong pasrah.

"Ayo Ha-Ri, kita pulang" Ajaknya pada gadis berseragam SMA yang nampak lugu dan tolol sampai bisa masuk perangkap Taeyong, tetapi kali ini Taeyong mencintainya.

"Iya Oppa" Gadis itu menunduk, membalas gandengan Taeyong dan melangkah beriringan bersamanya.

Lisa berdecih tipis, Taeyong terlihat seperti orang bodoh dan tidak punya pikiran. Lisa jadi jengkel sendiri, tidak..Lisa tidak patah hati karena sejak awal berpacaran Lisa memang geli jika disentuh oleh Taeyong. Wajar apabila Taeyong berselingkuh pada akhirnya, Lisa tidak peduli.

"Pelayan!" Teriaknya, seorang wanita langsung berlari menghampiri dengan kepala tertunduk.

"Ckck..,menyedihkan. Tidak bisakah selingkuh dirumah sendiri? Menjijikan sekali sampai hampir bercinta dirumah orang" Desis Lisa dengan tatapan tidak suka kala menatap sofa yang bekas diduduki oleh Taeyong.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu Nona?" Pelayan itu segan pada Lisa, bertanya dengan kepala tertunduk dan takut.

Lisa menatap ponselnya sesaat sebelum membalas, wanita itu terlihat sibuk. "Hubungi departemen kesehatan dan sterilkan rumah ini, lalu lakukan renovasi secara keseluruhan juga ganti seluruh furniturenya. Tanpa terkecuali!"

"Baik Nona,"

Lisa mengangguk, memasukkan ponselnya ke dalam tas lalu berjalan menuju pintu yang masih terbuka. Namun, sedetik kemudian Lisa menoleh lagi ke arah pelayannya. "Aku akan ke Seoul, suruh pelayan dirumah utama menyiapkan kamar. Aku mau tinggal dirumahku yang di Seoul, paham?"

"Paham Nona" Sahutnya.

Lisa memuji sebentar, "Pintar." Lalu melanjutkan langkahnya keluar dari rumah mewahnya yang terletak di kawasan Distrik Timur Gwangju.

Hak tinggi wanita itu berbunyi saat me,nuruni satu per satu anak tangga teras rumah, sebuah mobil mewah dengan sopir pribadi sudah menunggu untuk mengantarkannya kemana saja. Lisa suka kehidupan ini, harta yang bergelimang dan tinggal menjentikkan jari-sesekali Lisa harus menyia-nyiakan uangnya.

Play Date With NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang