Berjuta liter air turun membasuh bumi
Membawa suka dan duka di setiap inci
Angin sudah tak tau arah
Bahkan air keluar dari jalurnya
Tanah yang dulunya hanya diam kini mulai melawanLalu, siapa yang harus disalahkan atas kejadian?
Semua mata memandang
Namun mulut hanya bungkam
Tangan pun tak ingin mengulurkanYang terbawah semakin terbawah
Yang diatas semakin megah
Bersua pun percuma
karna tak ada yang punya telingaSemua adalah tikus-tikus kantor yang kotor
Yang bersembunyi di balik jas mewah
Mengambil sisa dari rakyat terbawahTIKUS KANTOR.
Surabaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Dibalik Catatan
PuisiTak semua ucap bisa diumbar Hanya bisa terdiam Di kala hati tak sejalan dengan fikiran Dan membuat ego menyerang