RWd

22 2 0
                                        


Harap-harap cemas
Langkah kaki mulai lemas
Kalbu berusaha memperkeras
Namun retina tak ingin lepas

Harapan semakin mendominasi
Tak tau jikalau itu akan menjadi lara dihati
Banyak rasa yang tersaingi
Namun pergi tanpa memberi

Terlalu banyak sugesti
Membuatnya menjadi tak pantas diri
Harapan kian menjadi
Hingga sakit tertatih-tatih

Harapan sudah mengikis bahagia
Remahan lara tertabur sudah
Saatnya untuk memundurkan langkah
Dan kembali ke tempat semula




Mundur.
Surabaya.



Rasa Dibalik Catatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang