Halo readers👋❤Sebelum baca cerita ini alangkah baiknya kalian follow akun author,vote and komen cerita ini🤗❤.
Cerita ini sedikit mengandung unsur dewasa.Sedikit akan menguras emosi,airmata tapi juga ada romansanya.Lengkap pokoknya❤
Ambil nafas dalam-dalam,buang perlahan.Baca cerita ini menggunakan rasa.Setelah hitungan ketiga,silahkan baca dengan penuh perasaan🤗❤
Satu
Dua
Tiga
Happy Reading❤
****
Namanya singkat saja,Meyra.
Seorang gadis berperawakan tidak terlalu tinggi,kulit putih,hidung mancung dan rambut panjang bergelombang.Ia memiliki mata coklat pekat,di balik namanya yang singkat itu,gadis ini memiliki sejuta pesona untuk menaklukkan hati seorang lelaki pada umumnya.
"Mey,tungguin gue!" teriak seorang cowok dengan memakai seragam putih abu,ia berperawakan tinggi tegap,kulit sedikit sawo matang,hidung mancung serta rambutnya yang sedikit gondrong.
Meyra dengar cowok itu memanggil namanya.Tapi,Meyra diam saja,dia terus melajukan langkahnya di tengah murid-murid yang berkerumun menyaksikan aksi cowok itu untuk mengejar Meyra.
Langkah Meyra tiba-tiba terhenti,saat tangan ber lengan kekar mencekal pergelangan tangannya.
"Mey,plis berhenti dulu.Gue mau ngomong,"ucap cowok itu.
Meyra memutar kedua bola matanya dengan malas.Dia menarik tangannya kasar."Mau apa lagi sih Evan?" tanya Meyra tak suka.Cowok itu bernama Evan.
"Lo beneran udah jadian sama Bagas? Saat gue diluar negeri satu tahun lalu?" tanya Evan.
Meyra mengangguk."Iya emang kenapa? Masalah? "
Evan meraup mukanya kasar.Tangannya mengepal."Kenapa lo jadian sama Bagas?lo anggep gue apa selama ini Mey?!"bentak Evan.
Sontak,bentakan Evan membuat halaman kelas riuh.Semua mata tertuju pada mereka berdua.
"Lo anggep gue apa?" tanya Evan.Evan memegang kedua bahu Meyra seraya menatap kedua iris mata coklatnya.
Dengan cepat,Meyra menyingkirkan kedua tangan kekar yang mencekal bahunya itu."Lo bukan siapa-siapa gue dan.."ucap Mey menggantung,ia mengarahkan telunjuknya tepat di mukanya sendiri."Gue bukan siapa-siapa lo!"ketus Meyra,ia menurunkan tangannya sembari mengusap kedua bahunya.
"Mey,gue sayang sama lo.Lo tau itu,gue ngejar lo dari kelas 10 sampe kelas 12 sekarang.Mey tapi apa balesan lo?"tanya Evan.Ekspresinya berubah menjadi sedih.
Evan kembali memegang kedua bahu Meyra."Mey,gue kira saat gue di luar negeri lo setia nungguin gue.Tapi nyatanya apa?"
"Lo denger baik-baik,hanya orang bodoh yang menunggu dengan ketidakpastian! Gue nggak ada waktu buat nunggu lo!" ketus Meyra.
Meyra membalikkan badannya,lalu ia menarik langkah ke depan.
"Mey!" panggil Evan.
Evan berlari mengejar Meyra,dia mencekal lengan Meyra kuat hingga Meyra berhenti seraya memekik kesakitan.
"Aw,lo jangan kasar dong jadi cowok!" bentak Meyra.Evan melepaskan tangannya dari lengan Meyra.Meyra mengusap-usap lengannya yang masih terasa sakit itu.
Evan tersenyum sumir."Lo selama ini cuma php in gue aja? Iya Mey?" tanya Evan
Meyra berkacak pinggang sembari menatap Evan."Evan,lo nyadar nggak sih.Lo sendiri yang kasih harapan palsu ke gue.Lo nggak ada kabar sama sekali selama 1 tahun!"bentak Meyra.
Meyra memajukan wajahnya lebih dekat dengan wajah Evan."Setelah semua yang lo lakuin.Gue nggak pernah berharap sama lo.Dan kalo lo berfikir gue php in lo,berarti lo aja yang terlalu ngarep,"ucapnya tepat di depan wajah Evan.
Ucapan Meyra sangat menohok hati Evan.Rahangnya mengeras,tangannya mengepal.Sorot matanya tertanam ke bencian.Evan menatap punggung Meyra yang semakin menjauh dari hapadannya.Evan berlari mengejar Meyra.Tangan Evan menarik badan Meyra,hingga Meyra jatuh ke pelukannya.Sekian detik tatapan mereka bertemu.
Meyra mendorong Evan sekuat tenaganya hingga Evan jatuh tersungkur."Apa-apaan sih lo!"bentak Meyra sembari membenarkan tasnya yang sedikit miring.
Evan masih tersungkur di lantai.Saat ia melihat Meyra akan melangkahkan kakinya pergi.Tangan Evan spontan menarik jaket Meyra dengan sangat kuat.
Srekkk...
"Sialan lo,liat nih jaket gue sobek!" bentak Meyra geram.Jaketnya sobek,padahal itu pemberian Bagas.
Evan bangun.Dia mencekal tangan Meyra kuat-kuat,menatapnya tajam seolah ingin memakan orang.
"Lo denger baik-baik,gue kasih lo dua pilihan," ucap Evan tajam.
Meyra memberanikan diri membuka suara."Apa?"tanya Meyra dengan tangan sedikit gemetar.
"Lo putusin Bagas,atau... " ucap Evan menggantung.Tatapan Evan semakin menjadi,Meyra semakin takut di buatnya.Sungguh tatapan Evan sangat mengerikan.
Meyra meneguk salivannya berkali-kali.Matanya tidak berani mengerjap berulangkali.
"At..Atau apa?" tanya Meyra.
Evan menyeringai ke arah Meyra.Genggaman tangannya semakin kuat hingga membuat Meyra sedikit kesakitan.
"Atau.. Lo akan kehilangan Bagas untuk selamanya," ucap Evan.
Meyra mencoba melepaskan genggaman tangan Evan.Tapi tidak bisa,genggaman tangan Evan malah semakin kuat.Tenaga Meyra tidak cukup untuk menandingi tenaga Evan sekarang.
"Maksut lo apa?" tanya Meyra lirih.
Evan masih belum menjawab.Tatapannya tajam serta menyeringai mengerikan.
"Lo camkan ucapan gue," ucap Evan lirih namun sangat tegas.
Meyra tersenyum miring."Lo egois! Lo sendiri yang salah.Sekarang lo nuntut gue untuk putusin orang yang selalu ada buat gue cuma demi.. "ucap Meyra menggantung.Gadis itu mengarahkan telunjuknya tepat di wajah Evan."SAMPAH kaya lo!!"bentak Meyra.Gadis itu mengarahkan telunjuknya tepat di wajah Evan.
"Lo nggak berhak nuntut hati yang pernah lo kecewain!" sambung Meyra.
"Gue terpuruk disini,lo nggak ada kabar sama sekali.1 tahun itu bukan waktu yang singkat Van.Gue mati-matian buang rasa harap gue jauh-jauh.Tapi,sekarang lo dateng seolah lo nggak salah apa-apa?"
"Dan lo beraninya nuntut gue buat ninggalin Bagas,jelas-jelas Bagas yang selalu ada selama ini.Dan gue udah terlanjur naruh hati gue sepenuhnya buat dia," ucap Meyra.
Rahang Evan semakin mengeras mendengar ucapan Meyra.Tangannya semakin kuat memegangi lengan Meyra dan membuat gadis itu memekik kesakitan untuk ke sekian kalinya.
****
#SapaAuthor👋👋
Hayhay readers👋ini cerita pertama author hehe😁
Semoga suka❤
Jangan lupa Follow,komen and vote😍🤗❤
Warm Regards
ParaMitha❤
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT
RomanceDEWASA!! Bagaimana perasaan Meyra saat melihat sang kekasih tercintanya dibunuh tepat di depan matanya? Meyra,seorang gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya.Tapi,Meyra sudah menambatkan hati sepenuhnya untuk Bagas,kekasihnya.Kebahagiaan itu...