"Pertemuan dan perpisahan itu saling beriringan"
🎼~Saat Terakhir~🎼#❤#
Meyra mondar-mandir dengan ponsel yang ia selipkan diantara bahu dan telinga.
"Angkat dong," cemas Meyra saat seseorang yang ia telfon tidak kunjung menjawab telfon darinya.Siapa yang Meyra telfon?siapa lagi kalau bukan Bagas.
Meyra melirik jam dinding,sudah menunjukkan pukul 8 malam.Bagas belum menemuinya.
"Telfon Iky," ucap Meyra.Ia langsung memencet tombol 'panggil' setelah menemukan kontak Iky.Tapi,Iky juga tidak menjawab telfonnya.
Ia mencoba menelfon Geri,tapi sama saja hasilnya.Meyra menghembuskan nafas kasar.Perasaan cemas dan takut menyelimuti hati dan dirinya.
Meyra mengambil jaket serta tas selempang kecil.Ia memutuskan untuk berangkat ke gedung kosong itu sendiri.Tapi,Meyra mengirimkan sebuah pesan chat ke Iky dan Geri.
"Susulin gue ke gedung kosong jalan baru.Bagas ada duel sama Evan disana sekarang!"
Send!
Meyra bergegas berangkat sendiri.
****
Meya turun dari taxi.Ia mengedarkan pandangannya ke gedung kosong seperti tak berpenghuni ini.Meyra memajukan kakinya beberapa langkah.Ia terperanjat kaget saat mendengar ada teriakan serta suara orang tertawa dari dalam gedung.Meyra semakin cemas."Bagas," ucap Meyra.Ia langsung berlari masuk ke dalam gedung itu.
Langkahnya terhenti,nafasnya tercekat saat melihat kejadian di depan matanya.Ia melihat Bagas dengan kondisi wajahnya lebam dan mengeluarkan darah dari hidung dan sudut bibirnya.Kaki dan tangan Bagas di pegangi oleh 4 pria yang tak lain dan tak bukan adalah komplotan Evan.Ia melihat Evan sedang tertawa puas setelah menghajar Bagas.
"BAGAS!!!!" teriak Meyra.Meyra berlari ke arah Bagas,namun langkahnya di cekal oleh dua pria lainnya.Meyra berteriak-teriak memanggil Bagas yang sudah lemah itu.
"EVAN LEPASIN BAGAS!!!!"
"BAGAS!!!"
Meyra terus berteriak.Airmatanya menetes turun deras membasahi pipinya.Bagaimana tidak,dia melihat jelas bagaimana Bagas di hajar habis-habisan oleh Evan.
"LO LICIK VAN!!" bentak Meyra.
"Lo bilang bakal duel berdua,tapi lo bawa kawanan lo!!!!!" bentak Meyra lagi.
Evan malah tertawa dengan kepuasannya."Lo bakal liat gimana sakitnya kehilangan orang yang lo cintai untuk selamanya,"ucap Evan.
"Say goodbye untuk seorang Bagas Aldiantara,untuk terakhir kalinya," ucap Evan.
Meyra terus meronta-ronta untuk lepas dari kedua pria brengsek yang mencekal kedua tangannya ini."LEPASIN GUE!!!"teriak Meyra.
"EVAN LEPASIN BAGAS!!!"
"JANGAN SAKITIN DIA!!!"
Tatapan Meyra bertemu dengan tatapan Bagas.Bagas masih sempat melontarkan senyumnya ke arah Meyra.
Evan mengarahkan sebuah pistol ke arah Bagas.Meyra langsung histeris melihatnya.
"JANGAN EVAN.JANGAN LAKUIN ITU!!!!"
"VAN!!! "
"PLEASE"
"JANGAN...!!!!! "
Duarrrrr!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT
RomanceDEWASA!! Bagaimana perasaan Meyra saat melihat sang kekasih tercintanya dibunuh tepat di depan matanya? Meyra,seorang gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya.Tapi,Meyra sudah menambatkan hati sepenuhnya untuk Bagas,kekasihnya.Kebahagiaan itu...