Hay Bagas

4 1 0
                                    

"Hati kita masih tetap sama,namun hanya dunia kita sudah berbeda"

                🎼Takkan Terganti🎼
                        
                               #❤#

****

"Mey,gue tunggu di mobil aja ya?" tanya Iky.

Meyra yang ingin membuka pintu mobil,mengurungkan niatnya sejenak.Ia menoleh ke arah Iky."Loh,nggak mau ikut ke makam Bagas?"tanya Meyra.

Iky menggeleng."Lo aja,pasti banyak yang mau lo omongin kan disana.Gue bisa besok ke makam Bagasnya,"ujar Iky sembari tersenyum.Meyra mengangguk.

"Lo pulang dulu aja gapapa,daripada kelamaan nunggu" ucap Meyra.

"Gapapa,gue free kok.Gue tunggu sampe selesai,"ucap Iky.

Lalu Meyra turun dari mobil.Dia berjalan masuk ke makam sendirian.Sebelum masuk ke gerbang pemakaman,Meyra membeli bunga.

Meyra berjalan,ia melewati beberapa makam yang berjejer disana.Sampai akhirnya,Meyra menghentikan langkahnya saat ia sudah berada di samping makam yang bertuliskan 'Bagas Aldiantara'.Meyra tersenyum menatap batu nisan diatas makam Bagas.

Meyra menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya pelan.Ia duduk di samping makam Bagas sembari berkata,"Hay Bagas,apa kabar?"tanyanya.

Meyra mengusap pelan batu nisan Bagas,ada berjuta kerinduan yang tersimpan di hati Meyra.Ingin sekali ia memeluk Bagas namun tidak bisa.

Ia mengambil dedaunan kering yang berjatuhan di atas makam Bagas.Setelah itu,Meyra menaburkan bunga di atas makam Bagas dan meletakkan satu bucket bunga mawar merah diatasnya.

"Bagas,kamu tau ini hari apa?" tanya Meyra.Tangannya terus mengusap batu nisan Bagas.Sudut bibirnya selalu terangkat namun gadis itu tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

"Aku yakin kamu nggak akan lupa," ujar Meyra.

"Selamat ulangtahun Meyra," ucap Meyra pada dirinya sendiri.Seolah-olah itu ucapan Bagas untuknya.Tak terasa bulir bening berjatuhan membasahi pipi Meyra.Meyra dengan cepat menyeka airmatanya itu.

"Bagas,kamu tenang ya di surga sana.Tunggu aku,suatu saat nanti kita akan bersama lagi," ucap Meyra.Kini gadis itu memeluk nisan Bagas.

"Kamu tau,hati aku masih milik kamu dan aku yakin,hati kita masih sama seperti dulu.Hanya saja sekarang dunia kita beda," ucap Meyra lagi.Ia tak kuasa menahan airmatanya.Kontan airmata itu jatuh silih berganti.Mengiringi kesedihan Meyra yang sangat mendalam.

"Bagas,kamu harus tau.Nggak akan ada yang bisa gantiin kamu di hati aku,"

"Aku sayang banget sama kamu,"

"Kayak mimpi tau nggak.Aku masih nggak percaya kalo kamu beneran ninggalin aku.Tapi,semua ini nyata adanya,"

Meyra menatap sendu makam Bagas.Lama sekali ia menatap makam kekasihnya itu.

"Aku selalu takut kehilangan cinta kamu dulu.Tapi aku sadar sekarang,lebih baik aku kehilangan cinta kamu daripada aku harus kehilangan diri dan raga kamu selama-lamanya,seperti saat ini,"ucap Meyra lirih.

Meyra tersenyum simpul ke arah kakam Bagas dengan airmata yang menetes sedaritadi."Aku pulang dulu ya.Kasihan Iky udah nunggu daritadi.Kamu baik-baik ya,aku pasti sering kesini,"ucap Meyra.Gadis itu menghapus airmatanya lalu berdiri.

Tatapan Meyra masih tertuju pada makam Bagas.Ia mengangkat sudut bibirnya."I miss you,Bagas,"ucap Meyra.

Setalah itu,Meyra melangkahkan kakinya keluar pemakaman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EVANESCENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang