Pukul 22.50 WIB, Haikal dan Nana sudah berkemas untuk kabur, baju-baju mereka sudah beres dimasukkan kedalam tas secara pelan-pelan agar tidak terlalu kedengaran oleh yang lain.Juno tidak terlalu memperhatikan kedua adiknya yang sedang sibuk berkemas, dia masih setia membaca buku dengan fokus walaupun malam sudah larut, biasa anak pintar.
Rangga pun juga sudah tidur, kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Haikal dan Nana, jika Rangga tidak sedang tidur mana mungkin bisa kabur yang ada kepala mereka sudah kena penggal Rangga.
Tapi kalau Juno bisa saja dipengaruhi oleh mereka, jadi aman walaupun juga susah mempengaruhinya harus dengan sogokan dulu.
"Kalian mau kemana? Kok bangun?" Tanya Juno menatap Haikal dan Nana yang masih beres-beres dan sontak membuat kedua orang itu terkejut dan langsung berbalik menatap kearah Juno.
Memang tadi mereka tidur tapi cuma pura-pura saja demi kelangsungan rencana ini. Haikal dan Nana pikir Kedua abangnya sudah tidur tapi nyatanya salah.
"Shuttt...." Haikal mengintruksikan untuk diam.
Juno kemudian bangkit dari kasur dan menghampiri mereka. "Kalian mau kabur?" Tanyanya sambil melirik Nana yang masih sibuk berberes.
"Iya dong." Jujur Nana dan langsung dihadiahi cubitan dari Haikal yang berada disamping.
Juno langsung merebut kedua tas milik adik-adik nya itu, tapi ternyata kedua langsung merebut kembali dan berusaha tetap mempertahankan tas milik mereka dari tarikan tangan Juno yang cukup kuat.
"Abang apa-apain sih?"
"Kalian tidak boleh kabur, sekarang tidur!"
"Gak." Keukeh mereka bersamaan.
Juno kembali menarik tas mereka, tapi tetap saja mereka tidak mau melepaskannya dan terjadilah aksi tarik menarik antara mereka.
"Bang tolong lepasin, biarin kami memilih jalan sendiri, kami gak bisa dikekang."
"Kalau abang mau disini silahkan, kami gak larang dan izinkan kami ."
"Lepas, atau abang bangunin bang Rangga." Ancam Juno karena Haikal dan Nana yang masih memberontak.
"Bang, emang betah disini, gak bisa apa-apain kaya dirumah. Masa abang gak rindu sepedaan, nge gym dan internet gitu, ayo lah bang!"
Juno terdiam sambil berpikir, kemudian kepalanya menggeleng tanda tidak setuju walaupun sebenarnya dalam hati Juno ia sangat rindu itu. Keduanya hanya dapat menghembuskan nafas pasrah mendengar jawaban Juno.
"Tidur!" Suruhnya menunjuk ketempat tidur mereka, mau tidak mau mereka pergi dengan wajah kesal dan menghentakkan kakinya di lantai.
Haikal dan Nana langsung merebahkan diri ke kasur dan menarik selimut hingga sebatas dada.
Keduanya menutup mata, sesekali memastikan Juno kembali ketempat tidur.
Keduanya berbisik pelan dengan mata terpejam, setelah sekian lama akhirnya Juno ikut terlelap juga karena malam cukup larut.
Haikal dan Nana yang sedari tadi tidak tidur, kembali bangkit dan langsung berjalan perlahan dan menyambar tas milik mereka berdua yang tergeletak tidak jauh dari tempat tidur Juno dan Rangga.
Nana kini sudah membuka jendela kamar itu dengan lebar untuk saja jendela itu telah mereka persiapkan sedari siang dan tidak dikunci agar tidak terlalu berbunyi dan susah saat mereka buka nanti.
"Bang cepetan!" Ucap Nana.
Nana pun langsung melompat keluar dari jendela kamar kemudian disusul Haikal di belakang, tidak lupa setelah itu Haikal menutup kembali jendela dengan perlahan agar tidak berbunyi, ketika hendak berjalan, kaki Haikal tidak sengaja terkait sesuatu dan membuat dirinya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
(J 4) Bahagia itu Kadang Sederhana | 00 Line Nct Dream |
FanficCerita sikembar empat.