Penonton semakin memadati area tribun dari berbagai Gate yang ada di Stadion Olympic. Para spinter mulai memasuki arena dan bersiap di track masing-masing. Spinter dengan BIB 204 terlihat gugup dan sorot matanya bergetar menunggu aba-aba dari wasit.
Dari ruang siaran terdengar MC menyebutkan riwayat Chip time serta pengalaman para pelari.
"dan ini dia jagoan Korea Selatan yang memiliki Boston Qualifier dengan BIB 204, Shin Jiah!"
Setelah MC menyerukan namanya, satu studion semakin panas karena dukungan yang penonton berikan kepadanya.
Di tribun barat terlihat seorang pria berperawakan seperti reporter berjalan menyelip keramaian di tribun. Ia terus berjalan sambil memeriksa puluhan wajah yang tak dikenalnya. Ia sedang mencari sesorang disini, tetapi akan butuh lama jika ia menggunakan cara ini.
Akhirnya pria itu sedikit turun dan melihat penjaga yang ada dibawah. Merasa lengah, dengan santai pria itu lompat dari atas kebawah. Kini ia lebih leluasa berjalan melihat para penonton dari bawah.
Ia memakai topi hitamnya dan memegang kamera yang telah dikalungkan ke lehernya.
Setelah berjalan cukup jauh ia akhirnya menemukan sosok yang ia cari-cari. Dengan cepat ia membidik kameranya kearah seorang pria yang sedang merangkul seorang wanita.
"Ketemu kau.." gumamnya sambil mengambil banyak foto.
Lelaki yang ia foto sedari tadi itu akhirnya menyadari keberadaanya dan berdiri dengan ekpresi marah.
Sebagai reporter yang sedang mendapatkan berita eksklusif, dirinya tersenyum mereng dengan wajah yang menjengkelkan.
"Para peserta mulai mengambil ancang-ancang"
"Apakah ini perasaanku, tetapi Shin Jiah tidak merasa nyaman dengan start nya"
"Semoga ia baik-baik saja"
Suara tembakan telah lepas di udara, dan para pelari mendorong balok mereka masing-masing dengan sekuat tenaga.
Jungwoo terkejut mendengar suara tembakkan dan melihat para pelari wanita mulai melajukan langkah kaki mereka ke jalur lintasan. Ada satu yang membuat Jungwoo terpaku melihatnya. Ia berlari dengan sekuat tenaga namun tidak dengan sorot mata dan ekspresinya. Wajah itu adalah wajah seperti seseorang yang seperti sedang berada di tepi jurang. Sebuah keputus-asaan dan rasa menyerah.
Ia tak hentinya memandang Jiah yang berlari dan tertinggal oleh pesaingnya.
"Oh? Apa yang terjadi? Ada apa dengan Shin Jiah. Apa ini akan menjadi catan buruk pertama nya sepanjang sejarah? Saat ini Kyungri memimpin pertandingan dan menuju finish.. dan Yaaaa! Kyungri berhasil meraih juara satu!"
Pelatih Jiah tampak bermasam muka dan malu dengan hasil yang dicapai oleh muridnya itu. ia berbalik pergi meninggalkan stadium dengan marah. Sedangkan Jiah membungkuk kelelahan di garis finish. Tanpa sadar Jungwoo ikut memotret momen menyedihkan itu bersamaan dengan flash kamera dari puluhan media yang berada disana.
Jungwoo mulai berjalan mendekat saat awak media mulai mencerca pertanyaan kepada Jiah. Mereka melempar pertanyaan dengan bertubi-tubi tanpa ada balasan apapun dari Jiah yang membungkam mulutnya sambil berusaha menghindari mereka.
"Permisi.. permisi" seru Jungwoo sambil melewati himpitan mereka dan melepas topi yang ia kenakan lalu memakaikannya kepada Jiah.
Saat Jiah mendongakkan wajahnya kepada Jungwoo. Dari situlah Jungwoo bisa menyelam tatapan rapuh Jiah. Ia tak sempat melempar pertanyaan tentang siapa Jungwoo karena pria itu menariknya melewati para wartawan dan mengantarnya keruangan khusus yang ada didalam stadion.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT FANFICT ONESHOOT COLLECTION | ZATBESI
Short StoryKumpulan Fanfiction oneshoot dengan cast member NCT X OC Jadikan Reading List, Vote dan Baca ceritanya! Nantikan karya-karya ZatBesi dengan Cast berbeda dan genre cerita yang banyak ragam. Cerita ini tidak baik untuk anak dibawah 15tahun. ALL...