tuk
tuk
tuk
suara langkah kaki terdengar sangat nyaring- lebih tepatnya suara yang berasal dari sepatu tinggi milik seseorang yang sedang melangkah itu, terdengar sangat nyaring di lorong sepi dimana hanya ada dirinya disana. kini perempuan itu sedang berjalan menuju sebuah pintu yang berada di ujung lorong ini.
tatapan serta raut wajahnya kini sangat lah berbeda. tatapan yang sangat tajam dan wajah datar yang ia tunjukan pada pintu di depan sana. tersirat penuh emosi dari tatapannya, gadis itu mempercepat langkah nya ke ruangan yang sedang ia tuju.
BRAKK
pintu ruangan terbuka dengan kasar dan menampakan sosok gadis di depannya, orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut tersentak kaget saat mendengar dobrakan pintu, sontak mereka menoleh ke arah pintu.
orang-orang itu tertegun ketika melihat tatapan asha yang terlihat sangat tajam dan penuh emosi. tentunya ia tujukan kepada sosok yang berada di tengah-tengah kumpulan itu,
asha berlari ke arah orang yang sedang ter duduk dan terikat di tengah-tengah tersebut. hampir saja wanita itu melayangkan pukulan yang sudah ia siapkan kalau saja jaehyun tidak menahan dirinya.
"BRENGSEKKK!! hiks- LEPASKAN AKU JAEHYUN! LEPAS! AKU HARUS MEMBERINYA PELAJARANNN!! hiks- MINGGIRR!!" asha memberontak hebat, di sertai isakan tangisnya yang sudah tak terbendung. jaehyun memeluknya erat dan mengusap punggungnya lembut, guna menenangkan gadis itu.
"sshhtt, tenangkan dirimu, atur emosimu. kita sedang menginterogasinya setelah selesai kau bisa melakukan sesuka mu." bisik jaehyun, hal itu berhasil sedikit menenangkan asha. hingga wanita itu membalas pelukan jaehyun, sembari mencoba mengatur nafasnya.
"jadi? siapa namamu? nona manis" tanya yuta dengan nada yang mengintimidasi serta tatapan yang sangat tajam. wanita yang di tanya hanya diam dan menutup mulutnya rapat-rapat tak ada niatan untuk membuka mulutnya sama sekali, entah sudah ke berapa kali yuta bertanya kepada wanita tersebut.
merasa jengah, doyoung mencengkram rahang perempuan di hadapannya dan menatapnya tajam.
"jawab jika ditanya. apa aku perlu merobek mulutmu itu terlebih dahulu baru kau membuka mulutmu? hmm." ujar doyoung, ia mati-matian menahan emosi untuk tidak merobek mulut gadis ini. sungguh ia geram sekali rasanya.
doyoung merasa tubuh perempuan ini bergetar. ia mengangkat satu alisnya dan matanya masih menatap lekat.
"a- am- amp -ppun..." ucap gadis itu dengan suara yang bergetar hebat, sungguh sebenarnya dari tadi dirinya sudah merasa sangat takut dengan kumpulan mafia di hadapannya ini. sehingga membuat ia tak kuat hanya untuk bersuara.
"kami bertanya siapa namamu bukan meminta mohon ampunan darimu." sahut mark datar.
"karina.." gumam wanita itu. doyoung melepas cengkramannya dengan kasar, hingga gadis yang bernama karina tersebut seperti ditampar, ia meringis pelan. doyoung memundurkan langkahnya dan menoleh ke arah jaehyun serta asha, kemudian menunjuk karina dengan dagunya. jaehyun mengangguk paham.
karina menatap kedua insan berbeda jenis di hadapannya dengan bola mata yang bergetar takut. apalagi melihat tatapan asha yang tersirat penuh emosi dan di tujukan pada dirinya.
"tenanglah, jangan menangis dahulu" jaehyun berniat memberi ketenangan pada karina, perempuan itu menghela nafas lembut. tetapi tak berlangsung lama.
"ada waktunya untuk kau menangis sambil menjerit jadi jangan habiskan air mata mu itu dulu" tambah haechan dengan seringaian nya. kemudian dibalas tawaan dari yang lainnya. karina menggigit bibir bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE STORY | NCT 127
Fanfiction[FanFic] [On Going] [Mafia] [non baku] "gabung atau mati?."