tiga

4 3 0
                                    

Lagi lagi aku kalah, dengan mudahnya iba ku meleleh
bagai coklat yang terpapar panasnya matahari
kau masuk tanpa permisi, meruntuhkan benteng kokoh yang laki laki siapapun tak mampu merobohkannya.
Dan kau, selalu berhasil menemukan celah untuk masuk.
bodohnya aku, aku selalu mengalah untukmu.
Mengucapkan "Iya" untuk kalimat yang kau ucapkan. Bahkan kalimat yang seharusnya aku "tidak"kan.
Sial !!
Lagi-lagi kamu .

Tear DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang