"Berhenti berharap, semakin dikejar seseorang akan semakin menjauh"
●●●
Hoaam,
Aurel terbangun dari tidur-nya, ia meraih ponsel nya dilihatnya jam 5:00 ia harus segera shalat subuh, tak apa meskipun telat setidaknya masih ada waktuBuru buru Aurel bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu,
"Assalamu'alaikum warrahmatullah
Assalamu'alaikum warrahmatullah"Selepas shalat Aurel memutuskan untuk mandi, karena ini hari senin maka Aurel harus tiba di sekolah lebih pagi
●●●
"Hai Bil" sapa Aurel pada Nabilah
"Hai Tiik, lo ga bareng Naura sama Frey?" Tanya Nabilah
"Enggak? Emang mereka belum sampai? Tanya Aurel
"Belom bentar gue chatt ya"
Nabilah mengambil ponselnya dan membuka aplikasi whatsapp nya, kemudian mencari kontak yang bernamakan Naura
Ra, kok lo belom ke sekolah?
Lalu Nabilah menyimpan lagi ponsel-nya di saku-nya
"Coba lo Wa Frey, gue udah chatt Naura" ucap Nabilah pada Aurel
"Ahh okke,"
Dengan gerakan cepatn-nya Aurel mencari kontak bernamakan Frey Lucnut
Frey lo dimana? Cepetan ke kelas ini udah siang bentar pagi upacara
Setelah selesai chatt frey, Aurel dan Nabilah bergegas siap siap untuk upacara,
Mereka keluar dari kelas tapii,
Ada apa? Kenapa ramai?
Buru buru mereka berdua menyusul segerombolan orang orang di depan kelas-nya
"Frey, Ra!" Panggil Aurel
Mereka berdua melirik ke sumber suara,
"Tiik, Biiiil siniii" ajak mereka berdua
Aurel dan Nabilah menghampiri mereka berdua,
"Ada apa sih?" Tanya Aurel
"Lihat ke bawah!" Suruh Frey
Karena kelas mereka berada di lantai 2 jadi mereka melihat dari kejauhan
Aurel dan Nabilah dengan cepat melihat kebawah
Daaaan
Whatt?
Jantung Aurel berdetak keras kala melihat orang itu!
Yaa, dia Davin
Orang yang beberapa hari ini mengganggu fikiran Aurel,
YOU ARE READING
M A R E T : Jawaban Sebuah Penantian
Novela JuvenilTernyata benar, Maret-ku dan Maret-nya berbeda Maret yang kumiliki adalah Maret yang terberat. Selamat! Maret Kaliini akan menjadi Maret-ku yang paling berat. Sebagian cerita di ambil dari kisah nyata.