Di ruang tengah villa milik bapak Suman, sedang dilanda ke gelisahan. Semua orang tampak bingung. Begitupun Taeyong dan Kun. Kepala Taeyong dan Kun rasanya seperti ditibani beton bertubi-tubi. Mereka berdua tak henti-hentinya memijat pelipis mereka masing-masing, karena dari tadi mereka memikirkan Xiaojun yang sedari tadi belum kembali ke villa.
"Ten. Terakhir lo liat Xiaojun, dia di mana?" Tanya Yuta kepada Ten.
"Tadi sih dia bilang kalok mau jalan-jalan gitu bang, ngajak gua juga. Tapi gua ogah," Jelas Ten singkat.
"Iya. Dia jalan-jalan kemana?" Yuta kembali menekankan pertanyaan kepada Ten.
"Ke hutan kayaknya. Soalnya tadi dia live di IG, trus gua sempet liat sebentar." Jawab Ten.
"Ke hutan?!" Pekik Yangyang lalu membuat orang di sampingnya terkejut kecil.
Kun semakin khawatir dengan Xiaojun. Masih mending kalau dia hilang di kota dari pada di hutan. Kita tidak tahu ada apa di dalam hutan itu. Bisa saja ada hewan buas, hantu, atau yang paling parah ada markas pembunuh!
Pikiran Kun sudah tidak bisa diajak positif. Semua pikiran negatif terus saja masuk ke kepala Kun yang menbuatnya semakin khawatir dan ketakutan. Wajah Kun sangat kalut, membuat Winwin sedikit khawatir juga kepada Kun. Bisa-bisa Kun stress jika seperti ini.
"Udah bang..... duduk dulu. Kita bakal nyari Xiaojun bareng-bareng besok." Winwin berusaha menenangkan Kun dan menuntun Kun duduk di shofa.
"Besok lo bilang?!" Bentak Kun sampai membuat Winwin tersentak kecil. Tidak biasanya, Kun membentak orang seperti ini. Mungkin saking kacaunya pikiran Kun, jadi dia tidak bisa mengontrol diri.
"Kun... kamu sek tenang to. Kita juga di sini khawatir karo Xiaojun," Taeil ikut menenangkan Kun dengan segenap ke lembutannya. "Kita berdoa aja semoga Xiaojun ngga kenapa-napa. Kalok kita nyarinya sekarang, takutnya malah kita ikutan ilang, Kun."
"Tapi Xiaojun itu tanggung jawab gua mas. Nanti kalok kenapa-napa, gua harus ngomong apa ke keluarganya?!" Nada Kun sedikit meninggi, mengingat dia sedang dilanda kekalutan.
Taeil menghembuskan nafas pelan. Dia bingung, bagaimana lagi ia harus menenangkan adiknya yang satu ini?
Lalu Taeil menatap Taeyong dan Yuta bergantian. "Ikut mas." Perintah Taeil kepada orang yang ia tatap.
"Gimana nih?" Tanya Yuta.
"Sumpah, gua ngga tau apa apa mas," Ujar Taeyong kepada Taeil.
"Ini semua gara-gara lo Yong!" Tuduh Yuta kepada Taeyong. Lantas Taeyong menoleh ke arah Yuta seolah ia berbicara "loh kok gua?"
"Kan gua udh ngasih lo clue dipertanyaan gua kemaren malem! Lo ngga paham juga?!"
"Gua paham kok..." Jawab Taeyong lirih. Agaknya dia menyesal, tidak mengindahkan clue dari Yuta.
"Lo egois Yong." Hardik Yuta sebelum ia masuk kembali ke dalam villa.
Taeyong mengacak rambutnya dengan frustasi.
Taeil hanya diam memperhatikan berdebatan diantara Taeyong dan Yuta. Tujuan Taeil membawa mereka menjauh dari orang-orang itu, untuk mencari jalan keluar dari masalah Xiaojun. Tapi kenapa mereka malah bertengkar?
Tiba-tiba ada orang yang menepuk pundak Taeil pelan. Taeil menoleh dan mendapati Chenle yang sedang cengir kuda.
"Ada apa le?" Tanyanya kepada Chenle. Aneh bukan? Kenapa disaat seperti ini dia malah cengar-cengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traveling || Nct u
Mystery / Thriller❝Daging mana pun tidak akan bisa menandingi kelezatan daging manusia.❞ ©echanle2021 ⚠️Warning!!!⚠️ -Ada adegan berbahaya -Darah dimana mana -Berbelit dan membuat anda berpikir -Banyak clue tersembunyi:) enjoy the story guys😉