6.)Kekalahan

78 7 0
                                    

Kerajaan Zhang

Di dalam Aula Kaisar, suasana nampak begitu mencekam, di karena kan tatapan intimidasi yang di berikan kaisar untuk semua mentri yang berada di aula, sungguh membuat semua orang ingin menangis dan bersujud meminta ampunan.

Hari ini, kaisar sangat marah mengenai laporan mentri perang dan mentri pertahanan yang mengatakan bila perbatasan utara sudah di taklukkan oleh pasukan Spartan.

Bahkan kepala jendral PingZang secara tidak manusiawi telah di gantung di atas bendera Spartan sebagai tanda bila perbatasan utara, telah menjadi hak paten oleh pasukan Spartan.

Hanya meninggalkan tubuh tanpa kepala yang sudah tidak berbentuk lagi, membuat kaisar sangat geram dengan aksi pasukan Spartan, yang sengaja menghina jenderal tempur kerajaan Zhang dengan mengirimkan bagian tubuh tanpa kepala nya ke luar istana kerajaan Zhang, sehingga membuat rakyat kerajaan Zhang histeris ketika melihat bagian tubuh tanpa kepala yang sudah tidak berbentuk lagi di luar istana, yang di duga bagian tubuh Jenderal besar Pingzang yang terkenal sebagai jendral yang berbakat dan berwawasan luas yang mati secara mengenaskan dengan keadaan yang sungguh sangat memperihatinkan.

Keluarga jenderal Pingzang sungguh terpukul dengan kematian tragis yang telah menimpa kepala kelurga mereka.

Istri dan anak lelaki jenderal Pingzang yaitu Pingzing segera pergi ke kekaisaran, demi meminta keadilan mengenai kematian ayah nya yang secara tidak terhormat kepala terpisah oleh tubuh. Dan bagian kepala masih dijadikan bendera kemenangan oleh pasukan Spartan.

"Hormat hamba yang mulia kaisar." Ucap Pingzing sambil menunduk hormat.

Suasana ruangan yang tadi nya sudah mencekam, sekarang bertambah mencekam, di karena kan hawa membunuh dari Pingzing yang begitu kuat, sehingga membuat seisi ruangan terasa di kuliti secara hidup-hidup.

Pingzing begitu marah mengenai kondisi kepala ayahnya, yang di gantung sebagai bendera kemenangan oleh pasukan Spartan dan sebagai bahan lelucon oleh pasukan musuh.

Dia sungguh tidak terima jasad ayahnya di perlakukan seperti itu.

"Katakan apa yang ingin kau katakan Pingzing." Ucap kaisar.

"Yang mulia, Putra ini sangat tidak terima, kepala ayah hamba di gantung sebagai bendera kemenangan dan sebagai bahan lelucon oleh pihak musuh, sungguh sangat melukai hati hamba yang mulia. Semasa ayah saya hidup sebagai jenderal kerajaan Zhang sama sekali tidak pernah di perlakukan secara tidak terhormat seperti ini, hamba memohon keadilan yang mulia. Berikan hamba ini keadilan." Ucap Pingzing sambil bersujud memohon keadilan.

Semua orang yang berada di dalam ruangan kaisar, begitu tersentuh dengan ketulusan hati seorang Pingzing.

Bahkan permaisuri Yan Mi sampai meneteskan air mata nya, karena sangat tersentuh dengan kemuliaan hati Pingzing yang sangat menyayangi ayah nya.

"Pingzing, Zhen sangat tersentuh dengan ketulusan hati mu untuk ayah mu. Zhen mengerti dengan hati mu yang sangat terluka, ketika ayah mu di perlakukan secara hina oleh pasukan Spartan. Zhen begitu bangga dan sedih secara bersamaan mengenai ayah mu, yang begitu tulus mengabdi untuk kerajaan ini, di detik-detik terakhir kematiannya, dia bahkan mampu membunuh 1000 prajurit musuh sendiri, walaupun pada akhir nya, dia harus kehilangan nyawa nya. Tapi, Zhen sangat bangga dan terharu tentang kesetiaan ayah mu untuk kerajaan Zhang. Maju membunuh musuh tanpa rasa takut.

Tapi, Zhen juga sedih harus kehilangan sosok jenderal yang begitu berani dan setia terhadap kerajaan nya. Yang berani mengahadapi musuh tanpa berlari mundur ketakutan menghadang musuh. Maka dari itu demi kesetiaan nya selama ini. Zhen memerintahkan Pangeran mahkota Zhang Wei yang secara pribadi membawa pasukan prajurit nya untuk mengambil kembali kepala jenderal besar pingzang secara terhormat." Ucap kaisar Zhang Zu panjang lebar.

The Strong PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang