Ruangan Terlarang (1)

291 36 4
                                    


Hari itu, deretan awan yang membentang di langit sejak pagi terus menerus menutupi cahaya matahari. Akan tetapi tetap saja ruang persalinan diselimuti oleh rasa hangat yang tak kunjung padam.

Seorang wanita hamil tengah berusaha untuk mengeluarkan anak yang sudah di kandung nya selama 9 bulan, nampak beberapa orang perawat membantu nya selama masa persalinan itu. Wanita menegangkan otot-otot nya, berteriak kesakitan dengan keringat yang membanjiri dahi nya, ia terus berusaha dengan dorongan semangat dari dua orang perawat yang membantu nya itu.

"Hah....." sebuah helaan nafas yang lega bersamaan dengan pecah nya tangis seorang bayi yang sekarang tengah di urus oleh perawat, wanita itu berusaha menstabilkan nafas nya yang naik turun, tenaga nya seperti terkuras habis semua, Bayi itu terus menangis bersamaan dengan suara petir dari luar sana. Perawat yang tengah membersihkan bayi tersebut menarik nafas dalam melihat kondisi bayi itu. Perawat itu melirik teman nya yang berada disamping nya dengan ekpresi Yang sama dengan diri nya, lalu menggelengkan kepala nya.
.
.
.
.
"Bayi ku.. dimana bayi ku?" Sang ibu itu terus bertanya kepada dua orang perawat itu, sudah beberapa jam semenjak dia berhasil mengeluarkan buah hati nya, tapi sampai sekarang ia belum melihat rupa anak nya itu.

"Bayi mu baik-baik saja bu.." Perawat tersebut berusaha menenangkan sang ibu yang belum bertemu anak nya itu. Ia memijit lengan ibu itu sambil mengajak nya nya bicara.

Tapi seperti nya kekhawatiran terus melanda sang ibu, ia mencengkram lengan perawat tersebut sambil terus menanyakan keberadaan bayi nya.

"Di mana bayi ku?" Tanya nya geram.

Perawat cantik itu menahan rasa sakit di lengan nya, baru saja ia mau membuka suara seseorang memasuki kamar tersebut, dia adalah senior perawat yang tengah mengendong bayi di tangan nya.

"Bayi anda disini.."

Ibu itu menghela nafas nya dan melepaskan tangan nya dari bahu sang perawat. Perawat itu melirik kearah senior nya yang tengah berjalan ke arah mereka dengan pandangan yang sulit diartikan. Senior nya cuma menggeleng pelan, lalu ia menyerahkan bayi itu untuk di gendong oleh ibu nya.

"Ohh..anak ku.." ibu itu bernafas lega dan menerima bayi nya dengan hati-hati. Sang ibu melirik wajah anak nya dengan senyuman hangat, akan tetapi senyuman itu sontak berganti dengan wajah kaget.

"TIDAKKKK...."

Teriakan itu terdengar pilu, bersamaan dengan suara gemuruh yang bersaut-sautan dari luar. Perawat itu mengigit bibir nya lalu mendoakan masa depan yang akan dijalani oleh sang bayi.

bayi itu terlahir dengan mata kiri yang terus terbuka dan yang lebih mengerikan, mata kiri yang dimaksud itu berwarna merah api yang membara



..






























"Jadi begini cerita nya, kau tau? Bangunan tua yang terletak di dalan hutan di belakang kampus kita? Kabar nya bangunan itu sudah ditinggal puluhan tahun, dan yang lebih mengerikan kata nya disana terdapat sebuah ruangan rahasia yang tidak dapat dimasuki, rumor nya pernah ada acara tv yang mencoba menerobos ke ruangan tersebut hari berikut nya mereka mati mengenaskan. Lalu berita yang lagi hangat-hangat nya. Kabar nya 3 orang anak kampus kita juga mencoba uji nyali disana kabar nya sekarang salah satu di antara mereka tengah terbaring kritis dirumah sakit, sedang kan yang dua nya lagi menghilang tanpa sebab..."

"Kenapa mereka sangat nekat? Bukan nya itu rumah kosong lagi pula pihak kampus sudah memperingatkan semua mahasiswa untuk tidak kesana."

"Kata nya pas itu mereka lagi keadaan mabuk."

Beyond The Moon (Jinjoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang