Ruangan Terlarang (5)

116 34 4
                                    









"Apa yang kau lakukan disini?" Pria tua itu menepuk bahu Yujin dari belakang, membuat Pria itu sedikit terperanjat kaget, begitu menoleh. Ia langsung mundur beberapa langkah kebelakang menatap Cangkul yang dibawa Pak Minseok tersebut.

"A-aku hanya ingin mengembalikan kunci yang kemarin ku pinjam." Ujar Yujin.

Pria tua itu menatap Yujin dengan pandangan yang tak biasa. Dan penuh selidik.













📌📌

"Jadi begitu?"

Minju mengangguk, Yamanaka dan dia memutuskan untuk mengobrol di rooftop, setelah kejadian tadi, Minju langsung menceritakan soal Hitomi, dan mencurigai Kangnam sebagai pelaku nya.

"Kalau tidak ada bukti, akan susah menangkap nya." Ujar Yamanaka.

"Memang benar, tapi Yujin lagi berusaha mencari bukti pak, kemarin dia mendatangi Ruangan terlarang itu, dan menemukan ruangan rahasia bawah tanah di rumah tersebut." Jelas Minju.

Yamanaka langsung menoleh "Benarkah?"

"Iya, haish.. Orang macam apa yang tega membunuh perempuan dan menyiksa nya  seperti itu," Ujar Minju geram, pandangan nya lurus kedepan menatap pemandangan dari atas tersebut.

"Orang yang tidak punya hati tentu saja..."















📌📌📌

"Jadi, kau kesini untuk mengembalikan kunci ruangan itu?" Tanya Pak Minseok.

Yujin mengangguk sambil menyerahkan kunci tersebut pada pria tua itu.

"Syukurlah kau tidak apa-apa, sebenarnya banyak yang meminjam kunci ini padaku, namun ketika keluar dari gudang itu, mereka semua terluka, ruangan itu adalah ruangan yang terkutuk..." Pak Minseok kembali menaruh kunci tersebut di dalam laci meja nya.

"Tapi pihak Universitas rencana nya akan membongkar rumah tersebut, Syukur lah Rumah itu memang sudah harus nya sedari dulu dihancurkan." Lanjut nya.

"Dihancurkan?" Tanya Yujin memastikan.

Bapak itu mengangguk. "Kata nya, mau dibikin gedung baru, kebun ini juga.. Sepertinya aku juga bakal pensiun sebentar lagi." Ujar nya.

Yujin terdiam, kalau rumah kosong itu dihancurkan, otomatis barang bukti yang berharga juga ikut lenyap.

"Nak,.." Panggil Bapak itu lagi, membuat Yujin tersadar dari lamunan nya.

"Waktu itu, kau bilang kesana untuk mencari barang teman mu yang hilang. apa ketemu?"

Yujin mengelus leher belakang nya, padahal itu cuma akal-akalan dia supaya bisa masuk ke ruangan tersebut.

"Tidak pak." Ujar Yujin.

Bapak itu terlihat berpikir sejenak. "Aku rasa aku menemukan sesuatu disana waktu itu, tapi aku lupa.. Maaf ya aku memang mempunyai masalah ingatan jangka pendek.." Ujar nya sambil terkekeh pelan, lalu ia berjalan kearah lemari dan mengambil sebuah kamera digital disana

"Apa ini, Barang milik teman mu?" Ia menyerahkan kamera tersebut kepada Yujin.

Yujin langsung mengambil dan menghidupkan kamera tersebut, meskipun layar nya sedikit retak, tapi masih hidup, Yujin langsung membuka galeri isi Foto di kamera tersebut.

Terlihat sebuah foto Yuri dan Chaewon di dalam rumah kosong tersebut, sudah dipastikan gambar itu diambil sebelum kejadian. Yujin mengeser gambar tersebut, Foto foto tersebut cuma menampakkan wajah Yuri dan Chaewon. Sudah bisa dipastikan kalau yang mengambil gambar nya adalah Yena.

Yujin berhenti digambar ketiga, ia menyipitkan mata nya untuk melihat lebih jelas, di depan ruangan terlarang itu Yuri dan Chaewon berpose, dan seorang lagi disudut ruangan, dari foto nya sepertinya orang itu tak sadar ada kamera, langsung saja Yujin memperbesar gambar tersebut.

"Astaga!"
















📌📌📌

"Minju, kamu tau ngga ini tempat apa?" Tanya Yamanaka,

"Ini rooftop pak.." Jawab Minju dengan polos nya.

Yamanaka tertawa sejenak. "Minju, sebenarnya kamu ini mahasiswi favorite saya."

Minju cuma memandang dosen gempal itu bingung.

Yamanaka terlihat menghela nafas nya pelan. "Disni tempat Yena mencoba bunuh diri.." Lirih nya.

Minju terpaku, ia tak menyangka kekasih sahabat nya itu berniat mengakhiri hidup nya ditempat seperti ini, sejenak ia merinding.

"Dan bodoh nya lagi orang-orang percaya.."

Alis Minju berkerut, mata hitam nya menatap Yamanaka tidak mengerti.

"Cctv diujung rooftop ini sudah lama tidak berfungsi.." Dengus nya, ia menyenderkan punggung nya ke pagar pembatas tersebut.

"Aku pikir satu orang sudah cukup meskipun saat ini dia sedang sekarat tapi aku ada niat menyingkirkan nya ternyata kau juga ikut campur.                 

Minju menelan ludah, "ma-maksud bapak?"

"Kupikir setelah membunuh Hitomi dan Dan mencelakai Yena sudah cukup tapi ternyata masih ada aja yang berniat mengungkap kasus ini.."

DEG!

Jantung Minju berdetak dengan cepat, darah nya kembali berdesir, bukan kah itu pengakuan? Yamanaka yang membunuh Hitomi? Dan Yena...

"Pak..." Minju mundur beberapa langkah, namun tertahan saat Yamanaka menahan lengan nya.

"Jangan pergi dulu Minju ! Saya belum selesai bercerita.." ujar nya santai.

Dalam hati, Minju sudah ketakutan setengah mati, mengingat ini sudah sore dan cuma ada mereka berdua di Rooftop. Tapi Minju harus mencoba mengontrol diri nya, kalau ia teriak bisa saja Yamanaka membunuh nya disini.

"Kenapa bapak membunuh Hitomi? Dan juga Yena..?" Tanya Minju, suara nya sudah bergetar menahan rasa takut.

"Hitomi adalah simpanan ku,.." Ujar nya.

"Padahal, aku sama dia sudah berkomitmen untuk sekedar hubungan seperti itu, namun tiba-tiba ia meminta ku untuk menikahi nya, dan mengancam akan memberi tau semua orang dan juga istri ku.." Lanjut Yamanaka, sambil tertawa.

Minju bersumpah, orang disamping nya ini begitu terlihat seperti iblis sekarang, dan bodoh nya dia malah menceritakan itu pada Yamanaka, sosok tenang nya sungguh membuat Minju tertipu.

"Lalu, apa salah Yena?" Tanya Minju susah payah menahan air mata nya.

"Dia mengetahui kalau aku yang berada dirumah kosong itu, dan dia datang padaku meminta penjelasan, Anak itu sangat emosian, jadi aku terpaksa mendorong nya dari sini yah meskipun dia tidak langsung mati dan langsung sekarat.."

Minju  berusaha melepaskan cengkraman tangan Yamanaka dari lengan nya.
Ia tak mau berakhir disini, Air mata Minju  sudah tak dapat dibendung lagi.

"Kenapa Minju ? Kenapa kau juga harus ikut campur masalah Hitomi?!!" Bentak nya, membuat Minju  memejamkan mata nya rapat-rapat. Tubuh nya bergetar menahan rasa takut, bagaimana pun juga situasi ini tidak menguntungkan untuk nya.

"Kau tau kenapa itu dijuluki ruangan terlarang? Memang benar kalau dulu itu adalah sebuah rumor, aku memanfaat kan rumor tersebut sehingga tidak ada yang berniat masuk kedalam sana, dan juga.. Aku yang menyerang orang-orang yang datang kesana agar kapok dan kau dan teman aneh mu itu dengan gampang nya masuk kedalam sana." Desis Yamanaka tajam,

"Ba-bapak benar-benar sangat kejam!" Ujar Minju setelah mengumpulkan keberanian nya.

"Diam!!" Bentak Yamanaka, tangan nya berpindah keleher Minju. Membuat Minju tercekat dan kesulitan untuk bernafas.

Minju mencoba menahan tangan Pria gemuk tersebut namun sia-sia kekuatan nya melemah seiring menguatnya cengkaraman dileher nya.

'Yu-yujin tolong..' Teriak Minju dalam hati nya.

TBC dlu biar greget

Beyond The Moon (Jinjoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang