Hujan turun begitu deras malam ini, Ditemani secangkir teh hangat, Minju tengah mengerjakan tugas kuliah nya di apartement 3 Lantai tersebut, namun perhatian Minju justru teralihkan terus-terusan melihat keluar jendela kamar nya,
Suara dan rintik-rintik hujan ini membuat dirinya mengingat banyak hal yang telah berlalu.
Termasuk kejadian Yuri yang terasa berlalu begitu cepat, Sudah 2 minggu sejak kasus itu berhasil diungkap oleh seorang Pria penyendiri, dingin dan juga hangat.
Minju menggeleng kenapa malah ia mengingat Yujin, kalu dipikir-pikir mereka belum pernah ketemu lagi semenjak kejadian itu.
Suara petir mengagetkan Minju membuyarkan semua lamunan nya, ditatap nya jam didinding,
22.00
Minju membereskan buku-buku nya, berdiri dan sedikit merentangkan tubuh nya yang kaku, Berniat pergi tidur setelah ini.
Namun, ketika hendak melangkah kan kaki menuju kasur betapa kaget nya Minju melihat seorang perempuan di pojok kamar nya.
"Astaga! Kak Kriesha...?" Kata Minju, memastikan kalau perempuan itu adalah teman nya, Tunggu, bagaimana Kriesah bisa tiba-tiba ada disini? Dari mana dia masuk?
"Kak-..." Ucapan Minju terpotong saat Kriesha melihat diri nya dengan sendu, tapi yang bikin kaget ialah wajah Kriesha yang sangat pucat.
"Minju... Tolong.. Tolong aku..."
Minju yang tidak mengerti mulai mendekati Kriesha secara perlahan, namun langkah nya terhenti saat Kriesha berteriak pada nya.
"AKAN KUBUNUH...!"
"Kakak! Ada apa dengan mu?" Tanya Minju tak mengerti.
Namun Kriesha malah tertawa setelah itu menangis, Dan Minju mematung disana melihat api yang mulai membakar tubuh Kriesha.
"A..apa..." Minju mundur perlahan, kaki nya gemetaran melihat apa yang ia saksikan didepan mata nya.
"KAK KRIESHA!"
Jdarrr...
"Hah!"
Minju tersentak bangun, jantung nya berpacu dengan cepat beserta keringat mulai turun dari dahi nya.
ia mimpi buruk,
Minju baru sadar itu ketiduran di meja belajar, dan suara Petir itu membangunkan nya dari mimpi buruk.
minju menghela nafas dan mengusap wajah nya, Namun perasaan nya mulai tidak enak, Mimpi tadi berasa cukup nyata oleh nya.
Minju meraih Handphone nya mencoba menghubungi Kriesha karena perasaan nya tidak enak.
Kriesha dan Minju memang cukup dekat dulu sejak semester satu, mereka berkenalan begitu Minju pindah ke apaternent ini dan Kriesha cukup banyak membantu nya sebagai senior , Namun sekarang mereka jarang sekali bertemu semenjak Kriesha berpacaran dengan pria yang jauh lebih tua dari nya. Kriesha sulit dihubungi semenjak itu, ya.. Tapi itu tidak masalah buat Minju, bagi nya, Kriesha adalah teman pertama nya dari di Kampus waktu itu.
"Tidak diangkat.." Gumam Minju, setelah mencoba menghubungi gadis itu berkali-kali,
Minju meraih jaket nya, Apartement Kriesha tidak jauh dari nya masih satu gedung cuma bersebrangan saja , ada baik nya juga Minju kesana untuk mengecek keadaan teman nya itu.
Minju memencet bel Apartement Kriesha beberapa kali tapi tidak ada jawaban dari dalam, Minju mondar-mandir gelisah di depan kamar Kriesha.
'Kemana dia?' Batin Minju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond The Moon (Jinjoo)
HorrorSemua berawal dari Minju yang meminta tolong bantuan seorang Pria dengan warna mata yang aneh untuk menyembuhkan teman nya yang kerasukan