Hujan turun begitu deras sambaran petir terdengar keras diluar sana Donghyuck melihat rintikan hujan yang turun dari jendela kamarnya namun aktivitasnya terhenti karena seseorang membuka pintu kamarnya sosok itu bergelung di bawah selimut membuat Donghyuck perlahan menghampiri sang adik dan ikut masuk kedalam selimut untuk memeluk sang adik.
"Kak takut jangan pergi"
"Iya enggak sini kakak peluk"
"Kakak kenapa suka hujan?"
"Karena hujan buat kakak tenang"
Haechan hanya memeluk kakaknya dan menenggelamkan kepalanya pada dada bidang sang kakak.
Haechan itu tidak suka hujan karena saat hujan pasti selalu ditemanin oleh petir dan kilat yang menyambar-nyambar namun saat ini Haechan sendiri tak ada kakaknya yang akan memeluknya Haechan benar-benar sendirian.
"Kak hiks adek takut hiks" isaknya
Haechan itu kuat mungkin banyak yang menganggap jika anak itu kekanakkan dulu namun sekarang anak itu lebih tegar ia bahkan mampu menghadapi segala perlakuan yang telah orang lain lakukan padanya.
"Ma makan dulu ya"
"Mn simpen aja"
"Tapi ma-"
"Berisik banget sih taro aja nanti juga mama makan kenapa sih bukan kamu aja yang sakit dek kenapa harus kakak, kenapa sih kamu ga bisa jagain kakak kamu kenapa harus kakak kamu yang terus jagain kamu"
"Maaf ma"
"Pergi mama muak liat muka kamu"
Haechan hanya menunduk dalam dan meninggalkan Ten yang kini meluapkan semua emosinya pada Haechan barusan, sibungsu tahu ibunya rindu pada sang kakak dan melampiaskan segala kerinduannya pada Haechan.
"Aku juga gak mau liat kakak sakit ma kalo bisa aku mau gantiin kakak" lirihnya
Haechan memilih tidur sambil menangis andaikan saja dia tidak memejamkan matanya saat itu mungkin ia tahu kejadian kecelakaan itu, Haechan menangis dia sangat lelah ia ingin kakaknya segera sadar dan kembali seperti semula, ia ingin melihat mamanya tersenyum seperti sedia kala.
"Kak cepet sadar kak" lirihnya
Seorang lelaki duduk didepan brangkar persakitan Donghyuck tangannya menggenggam tangan dingin sosok yang terbaring lemah disana.
"Hyuck cepet sembuh" lirihnya
"Aku benci saat kamu gak buka mata indah kamu, aku benci kenyataan kalo adek kamu bisa hidup tenang sedangkan kamu harus kayak gini, kenapa gak dia aja yang sakit kenapa harus kamu? Kenapa anak manja kaya dia yang harus bisa hidup tenang"
"Cepet sadar Hyuck aku ga mau liat kamu kaya gini"
Tak ada jawaban hanya terdengar suara detak jantung yang begitu stabil hening sangat hening pemuda itu berbicara seolah yang diajak biacara itu menyahutinya. Tanpa ia sadari seseorang sedari tadi mendengarkannya sakit itu yang dia rasakan saat ini hatinya begitu sakit bak dihunus oleh belati tajam.
"Adek gak boleh sakit"
"Kenapa kalo adek sakit?"
"Adek kalo sakit suka lama kakak sedih kalo liat adek sakit"
"Adek janji ga akan sakit lagi biar kakak gak sedih"
Haechan tersenyum getir mengingat kata-kata itu kakaknya tak senang bila dia sakit jika ia sakit maka Donghyuck yang akan menenangkannya saat ibunya panik pasti ada Donghyuck yang akan membuat ibunya tenang tapi sekarang siapa? Bahkan semua orang menginginkannya sakit lalu siapa yang akan peduli padanya jika dia sakit?.
Prang
"Ma" pekiknya
"Ma akhh jangan lepasin itu ma"
"Kenapa hiks? Mama lebih hiks baik pergi dari pada liat kakak hiks kaya gitu terus"
"Sthh ma lepasin ya jangan gini" lirih Haechan
Haechan meraih pisau yang ibunya pakai untuk menusuk perut sang ibu beruntung aksi itu belum terjadi ia tak peduli dengan telapak tangannya yang terluka karena mata pisau yang saat ini ia pegang.
Bugh
Bugh
Bugh
"Mama benci kamu!" Teriak Ten memukul kepala sang anak
"Maaf ma"
Bugh
Bugh
"Harusnya kamu yang sakit bukan kakak"
"Maaf"
Diam hanya itu yang bisa Haechan lakukan ia tak perduli jika saja ia mati saat ini oleh ibunya ia tahu ibunya lebih sakit karena melihat saudara kembarnya terbaring lemah sedangkan ia masih bisa bernafas dan menjalani aktivitas seperti biasanya, Haechan tak perduli dengan kepalanya yang kini terasa sakit dan pening asalkan ibunya puas melampiaskan semuanya ia sudah senang.
![](https://img.wattpad.com/cover/259140387-288-k537788.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Affection
FanficHaechan hanya ingin mereka melihat jika dia juga sangat kesepian bukan hanya mereka yang merasa sedih Haechan juga