შვიდი

865 90 4
                                        

Jeno memandang tak suka pemandangan didepannya entah kenapa ia masih belum bisa memaafkan Haechan entah kemana kekawatirannya saat itu yang melihat Haechan terkapar lemah saat dirumah sakit dulu.

"Apaan sih lebay banget lagian Hyuck kenapa sih masih aja mau sama adek pembawa sial lo"

Deg

"Maksud lo ngomong gitu ke adek apa?"

"Gue takut aja lo celaka lagi kalo bareng dia"

"Jen celaka itu takdir gak ada yang mau celaka dan itu juga bukan karena adek pembawa sial gak ada hubungannya disana adek juga sama-sama korban"

"Huh"

"Minta maaf sama adek gue"

"Maaf"

"Yang ikhlas Jeno" ucap Jaemin, Renjun dan Donghyuck bersamaan

"Echan Jeno minta maaf"

Nginggggggg

Haechan bergeming ia tak bisa mengeluarkan sepatah katapun lidahnya terasa kelu kepalanya sakit serasa seisi otaknya akan meledak kondisi Haechan buruk hatinya buruk perkataan-perkataan yang dulu dilontarkan Mark, Jeno, dan mamanya kini terngiang dan mendengung diotaknya sakit kepalanya sakit hatinya juga lebih sakit.

"Akhhh" ringisnya

"Adek" panik Donghyuck

"Hei Echan kamu gapapa kan? Echan mimisannya banyak banget" penik Jaemin

"Dek hei denger kakak kan?"

"Akhhh hiks"

Haechan hampir terjatuh menyentuh tanah jika Jeno tidak sigap menahan tubuh ringkih itu ia segera membawa Haechan diikuti teman-temannya tujuan mereka saat ini adalah Rumah Sakit, Donghyuck sangat cemas saat melihat adiknya meremat kuat rambutnya sendiri dan meringis kesakitan seperti tadi.

"Dokter gimana keadaan adik saya?"

"Echan masih kuat, dia kuat" jawab sang dokter

"Dokter Echan kenapa?"

"Kalian mau tahu? Mungkin emang kalian harus tahu ikut saya ya"

"Jadi dok adek kenapa?"

"Echan sakit, kanker hati stadium empat, sembilan bulan yang lalu ayah kamu bawa Echan kesini dengan kondisi yang sedikit bikin saya kaget. Echan sering curhat kalo dia takut sendirian dia takut ninggalin kamu, tapi dia juga capek karena saat itu dia selalu jadi bahan omongan atas kecelakaan kamu dan itu jadi salah satu faktor kondisi hatinya semakin memburuk"

"Kenapa hiks adek gak bilang hiks"

"Echan sering berkunjung ke kamu dan curhat keseharian dia disekolah, Echan sering datang dengan kondisi sudah menangis saat dia jenguk kamu"

"Echan kuat berdoa aja semoga tuhan kasih keajaiban buat Echan ya"

Donghyuck menangis tangannya menggenggam erat tangan sang adik yang kini tampak mengurus kembali ternyata ini alasan adiknya tampak kurus dia tidak diet adiknya sakit. Donghyuck melontarkan kata maaf berkali-kali karenanya sang adik harus merasakan seperti ini.

"Adek kamu kuat, adek udah janji gak akan ninggalin kakak"

Jeno, Mark, Jaemin dan Renjun kaget tentu saja ternyata selama ini Haechan menyembunyikan hal besar bahkan orang tuanya tak tahu tentang penyakitnya itu, Jeno sangat merasa bersalah karena selalu menyakiti hati Haechan ketika itu perkataannya benar-benar sangat menyakiti Haechan.

Ten sang ibu hanya menangis melihat salah satu anaknya yang kini terbaring lemah dibrangkar persakitan hatinya sakit saat mendengar bahwa si bungsu mengidap penyakit parah seperti ini.

"K-kak"

"Adek"

"K-kak kok nangis"

"Gak apa-apa kakak kawatir"

"Adek gak apa-apa kak"

"Iya adek sehat adek gak apa-apa"

"Kak adek capek, maafin adek ya kalo adek sering ngerepotin kakak, k-kak uhuk a-adek sayang kakak uhuk k-kakak jangan sedih uhuk k-kak adek titip papa sama mama uhuk uhuk a-adek seneng punya kakak kayak kakak, k-kak harus bahagia uhuk Nana, Njun, Nono, Kak Mark adek minta maaf ya uhuk, Nono Echan sekarang nepatin janji Echan buat pergi uhuk uhuk maafin adek yak ma uhuk kalo adek gak berguna uhuk adek sayang kalian"

"A-adek gak hiks boleh ninggalin kakak hiks "

"K-kak hah adek mau tidur"

"Echan jangan tinggalin nono, Echan aku sayang kamu,  aku juga cinta sama kamu"

"Adek sayang mama sayang sama ade hiks maafin mama nak"

"Adek sakit sayang? Adek papa sayang adek kalo adek gak kuat gak apa-apa papa ikhlas sayang" bisik Johnny di telinga si bungsu

"Echan maafin kakak ya, Kak Mark juga sayang echan maafin kakak ya jangan gini dong ayo berjuang buat sembuh"

"Echan Nana gak mau ditinggalin Echan masa Echan mau ninggalin Nana nanti siapa yang bakal ingetin Nana"

"Echan Njun sayang sama Echan, Njun gak mau Echan sakit kalo Echan gak kuat gak apa-apa Njun ikhlas hiks"

"Kalian ja-ngan se-dih" ucapnya terbata

"Adek hiks jangan tinggalin kakak hiks"

"K-kak uhuks nanti ke kamar adek ya uhuk ada hadiah buat kakak uhuk"

Darah semakin banyak keluar karena Haechan terus terbatuk suasana begitu menyedihkan orang-orang disana menangis saat Haechan kejang dokter Daniel berlari dan segera menangani Haechan yang drop. Keadaan tegang Jeno terus menangis dan memukul tembok sedih dia sangat sedih kenapa setelah pengakuan mencintai Haechan pujaan hatinya harus pergi seperti ini, apa dia tak pantas bahagia apa ini karma karena dia yang meminta Haechan untuk pergi.

"Echan mau bicara sama kalian" ucap sang dokter

"Dek"

"Kak nyanyiin adek"

neul meolliseo jikyeomanbwassjyo
nae sarangin geot gataseo geudae
gateun maeumin jul arassjyo
dareun goseul boassjiman
baramcheoreom i meonjicheoreom
japhijiga anha
boijianha
Remember love you
I love you
sarangin jul mideossgo
unmyeongira bulleossjyo
Remember love you
I love you
geudae nundongja soge
naega salgoissneunde
neoegeman daedaphaejwoyo
hwicheongineun nal butjabajwoyo
nae sarang nae sarang
nae maeumui change
naerineun nunmuri
daedaphaejune
naege irul su eopsneun
inyeoniran ijeoyaman
haneun saram
meoreojineun naui sarangeul
bonaejwoyahaeyo
naega anini
Remember love you
I love you
sarangin jul mideossgo
unmyeongira bulleossjyo
Remember love you
I love you
geudae nundongja soge
naega salgoissneunde
neoegeman daedaphaejwoyo
hwicheongineun nal butjabajwoyo
nae sarang nae sarang

"Pa, ma, kakak, Njun, Nana, Nono, Kak Mark adek pamit ya jangan ada yang sedih adek sayang kalian saranghae"

"Kak ngantuk adek mau tidur ya"

"Iya hiks adek bobo kakak bakal usapin kepala adek hiks"

Perlahan genggaman sang adik mengendur Donghyuck semakin menangis kencang saat tangan sang adik tergantung lemas sebelum mata itu tertutup sempurna Donghyuck mengatakan kata terakhir untuk adiknya.

"Kakak sayang adek"

Tittttttttttttttttt

Suara elektrograf berbunyi nyaring dan bergaris lurus Haechan sang mentari cerah kini sudah berpulang kepada penciptanya, anak manis pemilik senyuman secerah mentari itu sudah tak merasakan sakit lagi bahkan kini anak itu terlelap tidur dengan tersenyum mata indahnya tertutup rapat meninggalkan orang-orang tersayangnya yang kini melepas kepergiannya untuk hidup dialam yang berbeda.

Give Me AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang