Akhirnya Haruto bisa pulang dengan Doyoung yang sudah tidak sadarkan diri di kursi belakang.
Jam di dashboard mobil sudah menunjukkan pukul 3 dini hari.
Tidak mau membuang waktu dan keinginan yang besar untuk segera beristirahat membuat Haruto mempercepat laju mobilnya. Lagipula tidak akan ada yang berani menilang anak dari seorang Kim Daeji.
Haruto menekan klakson mobil beberapa kali, sebelum akhirnya pintu gerbang terbuka secara otomatis.
Setelah memarkir mobil di tempatnya, Ia segera keluar dari kursi pengemudi dan membuka pintu belakang.
Menggendong tubuh pemuda Kim masuk ke dalam rumah, Ia menemukan Jisoo dengan tatapan khawatirnya tepat didepan kamar Doyoung.
"Doyoungie?! Dia tidak apa-apa kan, Haruto-ssi?"
"Dia hanya terlalu banyak minum, tenanglah."
Haruto membaringkan tubuh Doyoung di atas tempat tidurnya dan menatap Jisoo bingung.
"Ha-haruskah aku mengganti pakaiannya?"
"Hahaha, tidak perlu Haruto-ssi, biar aku saja. Kau, kembalilah ke kamarmu. Aku tahu kau pasti sangat lelah menjaga Doyoungie seharian. Apalagi ini adalah hari pertamamu."
"Baiklah kalau begitu. Terima kasih Jisoo-ssi."
"Panggil aku Jisoo-noona saja. Pasti kau lebih muda dariku."
"Hahaha, baiklah Jisoo-noona. Baru pertama kali ada yang bilang seperti itu. Biasanya orang akan mengira aku sudah berumur empat puluh tahun."
Jisoo membalas perkataan Haruto dengan senyuman, tangannya sudah sibuk membuka kancing kemeja tuan mudanya.
"Terima kasih, Jisoo-noona. Aku permisi dulu."
*****
Haruto sekarang sedang berbaring di tempat tidur barunya, berusaha menemukan posisi yang nyaman. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar yang luasnya hampir seluas satu unit apartemen tempat tinggalnya.
"Kira-kira kalau keluarga Kim ini bangkrut, kekayaannya bisa menghidupi berapa generasi ya?"
Belum selesai Haruto bermain-main dengan imajinasinya, Ia mendengar bunyi deringan ponsel yang tidak familiar.
"Oh, shit! Aku lupa mengabari Tuan Kim, shit, shit, shit!"
Dengan langkah tergesa, Haruto segera mengeluarkan ponsel pemberian Tuan Kim yang dia simpan di kantung jasnya dan menjawab panggilan tersebut.
"Selamat malam, Tuan Ki-"
"Hei, tenanglah, aku bukan Tuan Kim. Perkenalkan, aku Seungjun, pengawal pribadi Tuan Kim."
"Salam kenal, aku Haruto. Maaf aku lupa mengabari. Kami baru saja sampai ke rumah kira-kira satu jam yang lalu."
"Pasti si bocah pergi ke Bvlgari lagi kan? Ck, dasar pembuat masalah."
"I-iya. Tapi aku sudah memastikan bahwa Doyoung baik-baik saja."
"Ya, ya, ya. Oh, sebelum aku lupa, Tuan Kim menitipkan pesan, pastikan Doyoung meminum pil di dalam botol obat yang ditaruh di nakas sebelah kanan tempat tidurnya."
"Baiklah."
"Dia harus meminumnya, lakukan dengan cara apapun. Si pemberontak itu susah sekali diajak bekerja sama. Satu lagi, jangan terlalu percaya pada si kepala pelayan."
KAMU SEDANG MEMBACA
守る | TREASURE HARUBBY (HARUTO X DOYOUNG)
FanfictionHaruto akan melindungi apa yang berharga dalam hidupnya dengan sekuat tenaga. Kim Doyoung. Ya, dialah harta yang paling berharga dalam hidup Haruto. Dia akan memastikan bahwa Doyoung akan selalu baik-baik saja. Watanabe Haruto and Kim Doyoung of Tr...