-6-

1.6K 187 68
                                    

"YO, MINGI!"

Mingi segera menjauhkan ponsel dari telinganya. Suara temannya yang satu ini selalu berhasil membuat telinga sakit dan berakhir dengan menganggu waktu tidurnya.

"Berisik. Ada apa menelpon pagi-pagi begini?"

Seseorang di seberang sana hanya memutar kedua bola matanya mendengar gerutuan yang keluar dari mulut seorang bayi berbadan besar.

"I'm always like this, tidak usah berlebihan. Dan sekarang sudah jam satu siang, cepat bangun, big baby!"

Mingi menatap jendela kamarnya dan pemandangan yang pertama kali dia temukan adalah gelapnya langit beserta kilatan yang disusul dengan kencangnya gemuruh petir.

"Shit.."

"Ck, terus saja masukkan minuman menjijikkan itu sampai ginjalmu tidak berfungsi lagi."

"Berisik."

Mingi mengambil segelas air dan aspirin yang selalu dia taruh di nakas sebelah tempat tidurnya, meminumnya cepat dan berjalan ke arah jendela.

Pemandangan yang terlihat dari jendela apartemennya selalu mampu meredakan rasa sakit dikepalanya.

"Langsung ke intinya saja, bagaimana kabar Doyoungie?"

"Tumben kau peduli."

"Berhenti menguji kesabaranku, Mingi-ah."

"Memang begitu kenyataannya."

"TANYAKAN SAJA PADA KEKASIHKU YANG BODOH ITU!"

Kembali Mingi jauhkan ponsel dari jarak jangkau pendengarannya. Sepertinya dia harus menyewa seseorang untuk membantu sahabatnya dalam mengatur emosi.

"Dia baik, Gu. He's fine and happy."

"Kau sudah bertemu dengan Ru-Ru, siapa namanya, aku lupa."

"Haruto, bodoh."

"Yeah, him."

"Aku belum sempat, tapi sepertinya dia seorang yang baik dan tulus. Doyoungie jadi lebih sering tertawa dan lebih tidak keras kepala."

"Baguslah kalau begitu. Kalau memang benar dia bisa membantu, harusnya tidak lama lagi rencana itu bisa dilaksanakan dan kami bisa bebas berkencan setelah itu."

Mingi memijat pelipisnya.

Tidak semudah itu.

Mingi tahu his little angel mempunyai rencana yang lebih besar dari sekedar pergi. Dan masih banyak pula rahasia yang belum Doyoung ketahui.

"Tidak segampang itu, bodoh. Tapi, ya, tampaknya sekarang semua menjadi lebih mudah dengan adanya bodyguard baru itu. Bilang pada kekasihmu semuanya baik-baik saja. Doyoung baik-baik saja, tidak usah khawatir."

"Ya, ya, ya. Akan kusampaikan. Sudah dulu ya, aku sibuk. Adios, mi amigo."

Mingi menatap layar ponsel yang menampilkan sambungan yang sudah terputus, menghembuskan napas yang sedari tadi Ia tahan.

Perkataan Jaehyuk beberapa hari yang lalu masih terus berputar dikepalanya. Ia memang sengaja tidak membawa topik tersebut didalam percakapan tadi. Mingi lebih memilih untuk memastikan hal itu sendiri.

Ia harus memastikan bahwa Doyoung benar-benar berada ditangan orang-orang yang tepat.








*****
















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

守る | TREASURE HARUBBY (HARUTO X DOYOUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang