Haruto sangat menyesali keputusannya untuk mengikuti kemauan Doyoung pergi ke COEX Mall untuk "berkencan".
Tadi, ketika baru sampai, Doyoung langsung menariknya ke arah Starfield Library, perpustakaan terbuka yang teletak tepat ditengah mall, dengan alasan bahwa dirinya sedang ingin membaca buku.
Haruto tahu bahwa Doyoung hanya sedang membual, mana mungkin anak dengan sifatnya yang liar itu pernah membaca buku.
"Pemadangannya boleh juga."
Doyoung memilih sofa untuk satu orang yang terletak di pinggir pagar pembatas kaca di lantai dua, dengan pemandangan yang mengarah pada rak buku besar dan isi mall.
"Aku akan duduk disana." Haruto menunjuk barisan kursi kayu yang terletak agak jauh dari tempat duduk Doyoung sekarang. "Chat saja kalau sudah bosan."
"Ruto-yaa~ belikan aku minum dong. Aku tidak bisa berkonsentrasi membaca tanpa ditemani cokelat panas."
Doyoung mengeluarkan senjata andalannya, puppy eyes yang dibuat-buat, tidak lupa dengan bibir yang mengerucut, dan kedua tangan yang dikatupkan di depan dada, menatap Haruto penuh harap.
Haruto memutar kedua bola matanya malas, terlalu letih dengan semua ini. Ia seperti menjaga seorang balita berumur 5 tahun dibanding remaja berusia 17 tahun.
"Berjanji padaku jangan kemana-mana, aku akan kembali membawa cokelat panasmu. Oke?"
Jari kelingking segera Doyoung berikan untuk membuat pinky promise dengan bodyguardnya. Haruto segera menautkan jari kelingkingnya dan berlalu ke cafe terdekat.
Dan, ya, sekarang Haruto tidak bisa menemukan keberadaan Doyoung. Hanya terdapat selembar kertas di sofa yang tadi Ia duduki.
"Hi, tampan. Lain kali jangan terlalu gampang percaya pada seseorang. Tautan jari kelingking kita sama sekali tidak berarti untukku. Wajah boleh tampan, tapi tetap saja hatimu terlalu baik. Sekarang, mari kita mulai permainannya. Kalau dalam satu jam kau tidak bisa menemukanku, berakhir sudah masa kerjamu sebagai bodyguardku. Semangat, Ruto-yaa!"
-KDY.B-
"Ada-ada saja bocah satu ini."
Sebenarnya ini adalah suatu yang mudah bagi Haruto, hanya saja otaknya sedang sangat malas untuk diajak berpikir.
"Sudahlah pakai cara yang mudah dulu."
"Permisi, boleh saya pinjam sebentar? Saya harus menemukan seseorang. Ini tidak akan lama."
Seperti tersihir oleh ketampanan Haruto, kedua wanita yang sedang bertugas langsung mempersilahkan Haruto menggunakan speaker yang sudah seenaknya dia nyalakan.
"Doyoung-ah," Suara Haruto langsung terdengar di seluruh penjuru COEX Mall. "Aku sedang tidak dalam mood untuk bermain-main. Kemarilah, aku menunggumu di customer service tepat didepan Starfield."
"Aku beri waktu sepuluh menit. Kalau kau datang, aku berjanji tidak akan melaporkan kelakuanmu pada Ayahmu. Tapi, kalau kau tidak muncul juga, aku tidak berani janji."
Haruto mematikan speaker itu dan mulai menunggu kedatangan si kelinci.
1 menit, 2 menit, 5 menit, dan 15 menit berlalu sudah. Masih tidak ada tanda-tanda kemunculan Doyoung.
Haruto mengusap wajahnya kasar, kemudian berjalan ke arah papan direksi, melihat gerai apa saja yang mungkin didatangi Doyoung.
"Hanya ada dua kemungkinan. Baiklah, mari kita coba apakah kemampuanku masih sama hebatnya atau sudah menurun."
KAMU SEDANG MEMBACA
守る | TREASURE HARUBBY (HARUTO X DOYOUNG)
FanfictionHaruto akan melindungi apa yang berharga dalam hidupnya dengan sekuat tenaga. Kim Doyoung. Ya, dialah harta yang paling berharga dalam hidup Haruto. Dia akan memastikan bahwa Doyoung akan selalu baik-baik saja. Watanabe Haruto and Kim Doyoung of Tr...