Akhirnya mereka bisa sampai ke rumah Jhoe bersama dengan Malia, walaupun Malia tidak bisa menggunakan kedua kakinya sementara waktu.
Jhoe menyuruh kepala pelayan brams namnya untuk menghubungi dokter agar datang ke rumah.
Malia dibawa oleh Jhoe ke dalam kamarnya, Jhoe berpikir andai saja yang ada bersama dia sekarang ini Imelda pasti Jhoe akan sangat senang.
Sebenarnya Jhoe ingin sekali melenyapkan Malia dengan tanganya sendiri karena ketika dia melihat Malia, dia seperti mengingat kematian Imelda.
Satu lagi, tidak ada orang lain yang tahu kehacuran seluruh properti milik ayahnya Malia itu semua ulanya Jhoe. Dan hanya Jhoe yang mempunyai bukti jika Ilmelda dan juga Malia punya hubungan darah lewat ayah mereka.
Ketika Jhoe teringat tentang Imelda, hatinya akan menjadi lembut kembali. Akan tetapi jika dia melihat Malia, rasanya ingin sekali dia menghancurkan Malia sekarang juga.
Lamunan Jhoe terhenti ketika dokter sudah berada tepat di sampingnya.
"Tolong periksa dia, saya akan keluar sebentar, hubungi saya jika sudah selesai." Ujar Jhoe yang langsung pergi.
Dokter sudah tahu sikap Jhoe memang sudah seperti itu sejak beberapa tahun berakhir, dokter Ryan sudah menjadi dokter pribadi keluarga Richman.
Jhoe juga menghormati dokter Ryan, karena dialah yang sudah merawat ayahnya Jhoe sampai akhir hayatnya.
Pada saat dokter akan memeriksa Malia, dia melihat ada beberapa luka dan juga lebam; luka sayatan pada kedua lengan Malia dan juga lebam tepat di bagian perut kiri bawa dan jangan lupakan kedua kaki malia yang memar karena di hantam benda keras.
Setelah selesai dokter langsung pergi ke ruangan pribadi Jhoe yang bisa dimasuki oleh beberapa orang terpilih saja.
Dokter memberikan resep obat beserta saleb tambahan untuk luka luka di tubuh Malia. Jhoe menerima dan langsung pergi dari ruangannya untuk bertemu dengan Malia yang masih belum bangun.
"Aku akan menunggu sampai kau sembuh, baru aku akan memainkanmu lagi," ucap Jhoe di telingga Malia yang belum sadar.
Jhoe berpikir apa yang akan dia lakukan tehadap Daniel yang merupakan saudara dari Bhian sahabatnya.
Bhian pernah mengatakan jika Daniel mempunyai penyakit yang sering melukai dirinya maupun orang lain, Bhian sudah membawa Daniel ke rehabilitas tapi tetap saja tidak ada perubahan.
Sampai beberapa tahun dia satu universitas bersama Malia, obsesinya semakin menjadi jadi Bhian tidak bisa berbuat apa apa.
Akhirnya Malia tersadar, tapi sayangnya Jhoe sedang pergi ke suatu tempat untuk urusan penting.
Malia ke luar kamar menggunakan kursi roda otomatis dan tidak sengaja bertemu dengan kepala pelayan. Waktu itu Malia belum sempat bertemu dengan kepala pelayan Bram, itulah sebabnya dia terkejut saat bertemu.
Malia hanya berdiam tanpa berkata apapun, sampai paman Bram yang bertanya terlebih dahulu. "Ada yang bisa saya bantu nona?" Tanya paman Bram dengan suara pelannya.
Sebanarnya jika di lihat lebih telitih, paman Baram sebenarnya memiliki sikap baik dan juga penyabar. Walaupun Jhoe sering membentaknya dia tetap bertahan untuk tuannya, Malia teringat dengan ayahnya mungkin saja jika masih hidup sebaya dengan paman Bram.
"Tidak ada paman, saya hanya ingin menghirup udara segar." Jawab Malia sopan.. paman Bram yang mendengar itu merasa tersentuh hatinya.
"Saya akan mengantarkan nona, lewat lift." Sambungnya dan mendorong kursi roda Malia menuju tujuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jaminan hidupku
RomanceMalia gadis berusia 24 tahun harus menjadi jaminan karena kesalahan kakaknya, Walaupun Malia tahu mereka hanya saudara tiri, tapi tetap Malia menyayangi mereka. Jhoe sebenarnya pria yang baik, tapi ada suatu kejadian yang membuatnya menjadi kejam. Y...