Chapter 04

20 6 6
                                    

Nenek

Veny sedang duduk di kursi dinasnya, di tangannya terdapat sebuah dokumen berisikan list pasien dan jadwal kedokterannya.

Di tengah konsentrasinya tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangannya.

Ceklek....(suara gagang pintu terbuka)

"Aunty....!!!!" Seorang anak tiba-tiba masuk dan langsung berteriak ketika melihat veny.
Sontak Veny langsung menoleh ke sumber suara, lalu dia bangun dari duduk nya untuk menghampiri anak tersebut.

"Loh, Fahri....?, Sedang apa kamu disini, dimana bunda mu?" Sapa Veny pada anak itu.

"Aunty, Fahri kangen....!!!" Ucapnya lalu memeluk veny erat.

"Oh sayang, aunty juga kangen sama Fahri" Veny membalas hangat pelukan keponakannya itu.

"Fahri, kamu disini?" Tiba-tiba seorang wanita datang di depan pintu.
Melihat ada yang datang, Veny kemudian melepaskan pelukannya dan berdiri lalu menghampiri wanita itu.

"Kak Anita apa kabar?" Ucapnya kemudian mencium pipi dari kakak iparnya itu.

"Aku baik Ven, kamu gimana?" Tanya Anita balik.

"Seperti yang kakak lihat, sehat wal'afiat" jawabnya.

"Fahri, kenapa kamu ninggalin bunda, maen pergi-pergi saja, terus maen masuk-masuk ke ruangan aunty sembarangan" tegur Anita pada sang anak.

Sang anak yang di tegur hanya diam dan menundukan kepalanya.

"Kak, sudah jangan dimarahin Fahri nya kasian" ucap Veny menenangkan

"Bukan begitu Ven, tapi nanti jadi kebiasaan, untung kamu sedang tidak ada pasien" Ucapnya kemudian

"Sudah tidak apa-apa kak, ayo sekarang duduk dulu kasian ibu hamil berdiri terus" menuntun Anita dan Fahri untuk duduk

Anita adalah istri dari kakak laki-laki Veny satu-satunya, dia kini sedang hamil usia 7 bulan dan Fahri, anak pertama Anita berusia 4 tahun.

"Kok kakak bisa ada di Rumah Sakit, apa ada yang sakit?" Tanya Veny, setelah mereka duduk di sofa

"Kakak habis periksa kandungan, karena semalam mengalami kontraksi, tapi untungnya tidak kenapa-napa" Jawab Anita.

"Syukurlah, sehat-sehat yang ponakan aunty yang ada di dalam sini" Veny mengelus perut anita.

"Aunty aku mau itu" tiba-tiba Fahri menunjuk sebuah pajangan di atas meja yang berbentuk bola.

"Jangan Fahri, itu bukan mainan" Larang Anita

Fahri yang mendengar itu dari ibunya, hanya memanyunkan bibirnya karena marah.

"Tidak apa-apa kak, itu cuma pajangan saja" mengambilnya dan memberikannya pada Fahri.

Fahri merasa senang dan langsung fokus bemain dengan bola-bola itu

"Anak ini masih saja manja, nakalnya juga nambah" keluh Anita sedikit kesal.

"Namanya juga anak kecil kak. Oh iya kakak kesini dengan siapa, apa cuma berdua, kak Sandi mana?" Tanya Veny pada Anita.

"Kakakmu masih di administrasi, tadi tiba-tiba Fahri pergi jadi kakak ngikutin dia, ternyata dia kesini." Jawab Anita

Saat sedang asik mengobrol, tiba-tiba ponsel Anita berbunyi, tanda ada panggilan masuk. Lalu dia menjawab panggilan tersebut.

"Halo, aku ada di ruangannya Veny, oke" kembali mematikan teleponnya

Complicated RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang