Pertemuan Kedua
Pagi ini terlihat sangat cerah, dengan semangatnya Mely melangkahkan kakinya ke depan bangunan yang di atasnya bertuliskan Mel-cafe. Gadis itu membukan pintu cafe dan melangkah masuk kedalamnya. Cafe Mely tidak terlalu besar, tapi pengunjungnya cukup ramai karena tempatnya di design senyaman mungkin untuk berkumpul, apalagi bagi anak-anak muda.
Karena masih pagi, belum ada pengunjung yang datang, jadi suasana cafe masih sangat rapi."Pagi Tar" sapa Mely pada asistennya yang berada di meja kasir.
"Pagi mba" Jawab Tari dengan senyum manisnya.
Mely kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruangan kerjanya.
Setelah sampai, seperti biasa dia langsung duduk di kursi dinasnya dan mulai memeriksa beberapa map yang ada di mejanya. Tari asistennya pasti sudah menyiapkan semua berkas itu.*****
Waktu terus berputar dan kini menunjukan pukul 12:10 menit, seperti hari-hari sebelumnya, cafe akan ramai pada saat jam makan siang, karena biasanya banyak karyawan kantor atau mahasiswa yang datang untuk makan atau hanya sekedar minum kopi.
Mely masih berkutat dengan pekerjaannya di ruangan miliknya, sesekali dia ke pantrie untuk memeriksa atau hanya sekedar mencicipi tester yang koki berikan.
Sementara sang asisten Tari, dia akan berada di meja kasir membantu kasir yang lain jika tidak di minta Mely membantu pekerjaannya.
Tari memang sangat cekatan dalam bekerja, dia tidak berleha-leha jika sedang senggang, dia akan membantu temannya yang lain, sebab itulah Mely sangat percaya pada Tari.Siang ini cafe cukup ramai, tempat duduk di dalam penuh, bahkan sampai luar.
"Selamat siang Tari cantik" Choky tiba-tiba datang dan menyapa Tari, membuat Tari sedikit terkejut.
"Aduh, kaget saya mas, selamat siang" balas Tari
"Mbak Mely dimana?" Tanya choky dengan menaikan sebelah alisnya.
"Ada di ruangannya, mas langsung kesana saja" ucap Tari
"Oh ok, kamu jangan kemana-mana ya cantik" choky mengedipkan sebelah matanya pada Tari.
"Saya kan sedang bekerja mas, memangnya mau kemana" Jawab tari.
"Iya yaa, kalau gitu aku ke ruangan mba Mel dulu ya" Ucap choky menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Choky yang sedikit malu karena jawaban yang Tari berikan, langsung pergi ke ruangan Mely.
"Tar, sepertinya mas choky suka tuh sama kamu" ucap karyawan yang kini sedang berada di meja kasir cafe bersama tari, karena dari tadi melihat tingkah Choky yang terus menggoda Tari.
"Hus, kamu ini jangan asal ngomong, mas Choky memang suka iseng seperti itu, lagipula mana mungkin dia suka sama gadis sepertiku" balas tari.
"Kalau dia suka sama kamu beneran gimana?" Ucapnya lagi
"Gak mungkin lah, udah ah jangan bahas itu, ada pelanggan tuh" Ucap tari sedikit gugup.
*****
Choky membuka pintu ruangan meli dengan sedikit keras, membuat sang pemilik ruangan terlonjak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Relationship
General FictionPersahabatan yang di jaga sekian tahun, akankah tetap bertahan ketika cinta mengusik ketenangannya.